Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Daftar Penyakit Kulit yang Ditanggung BPJS, Termasuk Jerawat?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 21 Feb 2024 17:55 WIB

Ilustrasi gatal atau alergi
Daftar Penyakit Kulit yang Ditanggung BPJS, Termasuk Jerawat?/Foto: Getty Images/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Beberapa penyakit kulit di Indonesia bisa ditanggung menggunakan BPJS Kesehatan. Ini adalah program jaminan kesehatan nasional yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Layanan ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat kurang mampu.

Daftar penyakit kulit yang ditanggung BPJS Kesehatan merupakan salah satu hal penting yang perlu diketahui setiap pesertanya.

Akan tetapi, peserta BPJS perlu mengetahui terlebih dahulu apakah penyakit kulit merupakan penyakit yang ditanggung asuransi ini atau tidak.

Banner Tips Diet Ala Nabi Muhammad

Daftar Penyakit Kulit yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Penyakit kulit adalah kondisi yang memengaruhi kulit. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan ruam, peradangan, gatal atau perubahan kulit lainnya. Beberapa kondisi kulit mungkin bersifat genetik, sedangkan faktor gaya hidup dapat menyebabkan penyakit lainnya. Perawatan penyakit kulit mungkin termasuk obat-obatan, krim, salep, atau perubahan gaya hidup.

Melansir dari laman CNN Indonesia, penyakit kulit termasuk dalam daftar 144 penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan sehingga peserta dapat berobat jika mengalaminya. Ketentuan ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Berikut adalah daftar penyakit kulit yang bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan:

  1. Eksantemapous drug eruption
  2. Fixed drug eruption
  3. Miliaria
  4. Dermatitis perioral
  5. Hidradenitis supuratif
  6. Acne vulgaris ringan
  7. Pitiriasis rosea
  8. Dermatitis seboroik
  9. Napkin ekzema
  10. Dermatitis kontak iritan
  11. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
  12. Dermatitis numularis
  13. Scabies
  14. Reaksi gigitan serangga.

Cara Berobat ke Dokter Kulit Gratis dengan BPJS

Secara umum, cara berobat ke dokter kulit menggunakan BPJS Kesehatan sama seperti penyakit lainnya. Melansir dari laman detikcom, berikut adalah tata cara yang perlu Bunda lakukan:

1. Kondisi Pertama

  • Datang ke fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama (puskesmas, klinik pertama, atau dokter praktik perorangan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan) yang sesuai dengan pada kartu BPJS Kesehatan.
  • Pasien diperiksa di faskes tingkat pertama. Apabila menurut dokter perlu langkah berikutnya, akan dirujuk ke faskes rujukan tingkat lanjutan (rumah sakit).
  • Di rumah sakit, pasien harus kembali menunjukkan kartu BPJS Kesehatan.
  • Pasien bisa saja mendapatkan pelayanan rawat jalan dan/atau rawat inap di RS jika dirujuk oleh dokter yang memeriksa.
  • Ada tiga kelas dalam kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional, maka kelas saat rawat inap disesuaikan. Jika tidak dapat menunjukkan nomor kepersertaan, pasien dirawat dengan tarif pasien umum.
  • Dokter bisa saja memberikan surat rujuk balik, sehingga pelayanan kesehatan kembali ke faskes tingkat pertama.
  • Jika dokter di RS tidak memberikan surat keterangan kontrol, pemeriksaan selanjutnya kembali ke faskes tingkat pertama.

2. Kondisi Kedua

  • Pasien bisa langsung ke IGD di rumah sakit dalam kondisi darurat.
  • Pasien (atau yang mendampingi) harus menunjukkan kartu BPJS Kesehatan berupa fisik atau digital di aplikasi Mobile JKN. Jika tidak, akan dimasukkan ke tarif pasien umum.
  • Pasien bisa mendapatkan pelayanan rawat jalan dan/atau rawat inap sesuai indikasi kesehatan.

Daftar Penyakit Lainnya yang Ditanggung BPJS Kesehatan

  1. Kejang Demam
  2. Tetanus
  3. HIV AIDS tanpa komplikasi
  4. Tension headache
  5. Migren
  6. Bell's Palsy
  7. Vertigo (Benign paroxysmal positional Vertigo)
  8. Gangguan somatoform
  9. Insomnia
  10. Benda asing di konjungtiva
  11. Konjungtivitis
  12. Perdarahan subkonjungtiva
  13. Mata kering
  14. Blefaritis
  15. Hordeolum
  16. Trikiasis
  17. Episkleritis
  18. Hipermetropia ringan
  19. Miopia ringan
  20. Astigmatism ringan
  21. Presbiopia
  22. Buta senja
  23. Otitis eksterna
  24. Otitis Media Akut
  25. Serumen prop
  26. Mabuk perjalanan
  27. Furunkel pada hidung
  28. Rhinitis akut
  29. Rhinitis vasomotor
  30. Rhinitis vasomotor
  31. Benda asing
  32. Epistaksis
  33. Influenza
  34. Pertusis
  35. Faringitis
  36. Tonsilitis
  37. Laringitis
  38. Asma bronchiale
  39. Bronchitis akut
  40. Pneumonia, bronkopneumonia
  41. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
  42. Hipertensi esensial
  43. Kandidiasis mulut
  44. Ulcus mulut (aptosa, herpes)
  45. Parotitis
  46. Infeksi pada umbilikus
  47. Gastritis
  48. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
  49. Refluks gastroesofagus
  50. Demam tifoid
  51. Intoleransi makanan
  52. Alergi makanan
  53. Keracunan makanan
  54. Penyakit cacing tambang
  55. Strongiloidiasis
  56. Askariasis
  57. Skistosomiasis
  58. Taeniasis
  59. Hepatitis A
  60. Disentri basiler, disentri amuba
  61. Hemoroid grade 1/2
  62. Infeksi saluran kemih
  63. Gonore
  64. Pielonefritis tanpa komplikasi
  65. Fimosis
  66. Parafimosis
  67. Sindroma duh (discharge) genital (Gonore dan non gonore)
  68. Infeksi saluran kemih bagian bawah
  69. Vulvitis
  70. Vaginitis
  71. Vaginosis bakterialis
  72. Salphingitis
  73. Kehamilan normal
  74. Aborsi spontan komplit
  75. Anemia defisiensi besi pada kehamilan
  76. Ruptur perineum tingkat 1/2
  77. Abses folikel rambut/kelj sebasea
  78. Mastitis
  79. Cracked nipple
  80. Inverted nipple
  81. DM tipe 1
  82. DM tipe 2
  83. Hipoglikemi ringan
  84. Malnutrisi energi protein
  85. Defisiensi vitamin
  86. Defisiensi mineral
  87. Dislipidemia
  88. Hiperurisemia
  89. Obesitas
  90. Anemia defiensi besi
  91. Limphadenitis
  92. Demam dengue, DHF
  93. Malaria
  94. Leptospirosis (tanpa komplikasi)
  95. Reaksi anafilaktik
  96. Ulkus pada tungkai
  97. Lipoma
  98. Veruka vulgaris
  99. Moluskum kontangiosum
  100. Herpes zoster tanpa komplikasi
  101. Morbili tanpa komplikasi
  102. Varicella tanpa komplikasi
  103. Herpes simpleks tanpa komplikasi
  104. Impetigo
  105. Impetigo ulceratif ( ektima)
  106. Folikulitis superfisialis
  107. Furunkel, karbunkel
  108. Eritrasma
  109. Erisipelas
  110. Skrofuloderma
  111. Lepra
  112. Sifilis stadium 1 dan 2
  113. Tinea kapitis
  114. Tinea barbe
  115. Tinea facialis
  116. Tinea corporis
  117. Tinea manus
  118. Tinea unguium
  119. Tinea cruris
  120. Tinea pedis
  121. Pitiriasis versicolor
  122. Candidiasis mucocutan ringan
  123. Cutaneus larvamigran
  124. Filariasis
  125. Pedikulosis kapitis
  126. Pediculosis pubis
  127. Scabies
  128. Reaksi gigitan serangga
  129. Dermatitis kontak iritan
  130. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
  131. Dermatitis numularis
  132. Napkin ekzema
  133. Dermatitis seboroik
  134. Pitiriasis rosea
  135. Acne vulgaris ringan
  136. Hidradenitis supuratif
  137. Dermatitis perioral
  138. Miliaria
  139. Urtikaria akut
  140. Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption
  141. Vulnus laseraum, puctum
  142. Luka bakar derajat 1 dan 2
  143. Kekerasan tumpul
  144. Kekerasan tajam

Nah, itulah beberapa penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis! 

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda