Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

65% Persen Masyarakat Indonesia Setuju Aksi Boikot untuk Dukung Palestina

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 21 Feb 2024 19:50 WIB

Bangkok, THAILAND - August 5, 2019: Woman chooses products in the supermarket, Ready-made food, Shopping .
65% Persen Masyarakat Indonesia Setuju Aksi Boikot untuk Dukung Palestina / Foto: Getty Images/iStockphoto/thebigland88
Jakarta -

Masyarakat dunia melakukan aksi boikot sebagai bentuk dukungan pada Palestina yang terus diserang oleh Israel hingga saat ini. Indonesia menjadi salah satu negara yang gencar melakukan aksi tersebut.

Aksi boikot semakin banyak dilakukan sejak MUI mengeluarkan fatwa sebagai respons terhadap krisis Gaza pada November 2023. Fatwa tersebut telah mencapai tingkat kesadaran yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia, baik di kalangan Muslim maupun non-Muslim.

Riset Populix menemukan bahwa 65 persen responden Muslim menyatakan kepatuhan mereka terhadap Fatwa MUI No. 83 tentang Hukum Dukungan untuk perjuangan Palestina, Bunda.

Responden menyatakan, motivasi utama di balik niat untuk melakukan aksi boikot adalah untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina. Gerakan boikot juga mengekspresikan respon terhadap isu kemanusiaan, serta sebagai bentuk protes terhadap agresi militer Israel.

Menurut hasil studi Populix yang bertajuk Understanding Public Sentiment on the Boycotts Movement Amid the Palestine-Israel Dispute, keberadaan Fatwa MUI sudah mencapai tingkat kesadaran yang tinggi hingga mencapai 94 persen di kalangan masyarakat Indonesia.

"Seruan boikot ini sangat kuat, sehingga awareness atas fatwa ini tak hanya dari umat Muslim, tapi juga non-Muslim. Bahkan, responden non-Muslim pun menyatakan dukungan mereka atas boikot," tutur Head of Social Research Populix, Vivi Zabkie dalam keterangan resmi yang diterima HaiBunda, Rabu (21/2/2024)

"Hal ini mungkin terjadi karena isu ini adalah isu kemanusiaan yang tidak mengenal sekat agama," imbuhnya.

Aksi boikot yang menjadi gerakan global tampaknya telah mendapatkan momentum. Tak hanya di Indonesia, gerakan boikot mendapat dukungan dari masyarakat luas.

Dampak dari gerakan boikot ini sudah mulai dirasakan oleh sejumlah perusahaan, Bunda. Merek yang diketahui memiliki afiliasi dengan Israel juga ikut menjadi sasaran boikot.

Beberapa dari mereka menghadapi penurunan total pendapatan secara global dari kuartal sebelumnya, seperti salah satu merek waralaba restoran terbesar di dunia yang menjadi salah satu target dari gerakan boikot.

Penurunan penjualan yang cukup signifikan juga terjadi pada beberapa merek produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Selain itu, terjadi penurunan pada harga saham pada perusahaan yang terkena dampak boikot.

Kendati demikian, masih ada 28 persen responden yang ragu untuk melakukan aksi boikot. Mereka meragukan implikasi praktis dari gerakan boikot. Selain itu, ada pula yang merasa kurang mendapatkan informasi untuk membuat keputusan saat ini.

Sementara itu, ada sekitar 9 persen responden yang justru menentang fatwa tersebut. Mereka kurang yakin dengan efektivitas boikot untuk mengatasi isu sosial dan politik, Bunda.

Perbedaan pendapat itu mencerminkan pandangan masyarakat terhadap isu Palestina-Israel yang sangat beragam. Kalau Bunda, bagaimana?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(anm/anm)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda