Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Eks Karyawan SCBD Kini Raup Omzet Rp300 Juta Per Bulan dari Bisnis Bersama Suami

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 13 Mar 2024 03:00 WIB

Nadya
Cerita Eks Karyawan SCBD Kini Raup Omzet Rp300 Juta Per Bulan dari Bisnis Bersama Suami/ Foto: Instagram @nadyadijut

Seorang karyawan kantor memutuskan banting setir dan memulai usaha bersama suami. Berkat jerih payahnya, mereka sukses meraup omzet yang menggiurkan.

Kisah ini datang dari Nadya Pratiwi, seorang pengusaha warung makan dengan menu khas ikan asin peda. Saat ini, warung makan Nadya menjadi salah satu yang cukup terkenal di Jakarta, yakni Warung Nasi Peda Pelangi.

Perempuan yang sebelumnya bekerja di bidang akuntansi ini sempat membagikan cerita terkait pengembangan bisnisnya pada HaiBunda melalui telepon.

Seperti apa ceritanya? Simak sebagai berikut, yuk.

Mantan karyawan SCBD

Saat banyak yang bercita-cita menjadi karyawan di kawasan SCBD, Nadya yang pernah bekerja di sebuah perusahaan swasta di sana memilih untuk berhenti alias resign. Keputusan ini ia ambil karena beberapa alasan, terutama soal keluarga, Bunda.

Bekerja sebagai karyawan membuat Nadya kehilangan waktu bersama anak pertama yang baru ia lahirkan. Apalagi, ia harus menempuh jarak yang jauh serta waktu yang tak sebentar untuk berangkat dan pulang kerja.

Keputusan untuk resign muncul pasca cuti melahirkan di awal tahun tahun 2018. Saat itu, ia juga mengaku sudah 8 tahun bekerja di bidang tersebut dan jenuh.

"Aku memutuskan untuk resign itu setelah melahirkan anak pertama. Ke kantor 2 jam perjalanan, pergi doang. Setelah cuti melahirkan, kerja lagi tuh rasanya badan di kantor tapi hati di rumah," ujarnya, beberapa waktu yang lalu.

"Pas juga karena waktu itu masa-masa sudah 8 tahun bekerja, rasanya sudah bosan bekerja kantoran."

Bisnis makanan masakan ibunda

Nadya memaparkan bahwa sebelum benar-benar resign, ia sudah mencoba untuk menjual makanan. Namun saat itu bisnis tersebut masih meraba-raba dan mengandalkan pesanan dari teman terdekat.

Nadya juga menyinggung sosok sang ibunda dalam obrolan ini. Katanya, masakan yang dijual merupakan masakan sang ibunda yang memang disukai teman-teman terdekatnya.

"Sebelum resign sebetulnya belum tahu bakal jualan. Tapi beberapa waktu sebelumnya, kita sudah mulai jualan dengan sistem PO ke teman-teman terdekat yang memang sering makan masakan Ibuku."

"Aku tahu ibu senang kalau makanannya dimakan banyak orang. Kemudian aku juga menyadari kalau jualan makanan, aku bisa lebih fleksibel dalam mengatur waktu bareng keluarga," sambungnya.

Pengakuan ini menjadi bukti bahwa memulai bisnis tak harus selalu memiliki bakat terkait, Bunda. Hal yang paling penting yakni mau memulai dan konsisten menjalaninya.

Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

Saksikan juga video tentang tips merintis usaha besama suami:


PERAN SUAMI DAN OMZET BULANAN

nadya pratiwi

Warung Makan Milik Nadya Pratiwi, / Foto: Instagram @nasipedapelangi

Sampai di satu momen, Nadya resmi mengundurkan diri dari kantor. Sejak saat itu pula, perempuan lulusan Universitas Indonesia menjalani fokus untuk keluarga dan warungnya.

Selama menjalani usaha tersebut, Nadya tidak memungkiri bahwa ada banyak halangan dan rintangan yang dilalui. Ini termasuk dagangan tak laku karena publik kurang mengetahui makanan khas dari warungnya hingga tutup selama 3 bulan karena pandemi COVID-19.

"Oktober 2018, aku coba buka stand di konser besar dan itu enggak laku. Jadi orang-orang enggak tahu ikan asin peda itu apa," kenangnya.

Banner Hari Perempuan Internasional

Namun kejadian ini tak membuat ia patah semangat. Justru, pengalaman tersebut ia jadikan pelajaran agar lebih kuat menghadapi hal-hal besar lainnya yang mungkin akan menghampiri.

"Jadi kalau struggle, dari awal sampai hari ini pasti ada. Tapi itu menjadi proses untuk kita menjadi lebih siap menjalani aktivitas sehari-hari," katanya.

"Tanpa basic f&b dan kami bukan chef, tapi semua dilalui dengan trial and error. Jadi enggak ada namanya jalan yang mulus, yang ada terus berjalan supaya semua terlewat."

Dukungan suami dan omzet bulanan

Perjalanan ini pastinya berjalan karena doa, usaha, dan dukungan. Dalam pengalaman ini, Nadya mengaku bahwa sang suami menjadi sosok paling berpengaruh.

Dukungan sang suami tak pernah kendor sejak Nadya merencanakan resign. Bahkan, suaminya selalu memberikan motivasi terutama untuk meyakinkan Nadya.

"Dari awal proses, suami sudah mendukung banget. Sejak awal aku berpikir untuk resign, dia sangat mendukung apalagi soal rezekinya yang diatur Allah," katanya.

"Selama open PO dan belum punya warung, suami yang jadi market taste selama 6 bulan buat nyobain makanan terus. Jadi memang suami yang paling suportif sih sampai hari ini," sambungnya.

Hingga saat ini, warung nasi Nadya sudah membuat cabang di 3 tempat berbeda. Mulai dari yang pertama berdiri di SCBD, Kuningan, serta Cinere. Selain itu, Nadya dan suami juga telah mempekerjakan 25 orang karyawan.

Untuk menu, warung nasi Nadya menyediakan nasi dengan lauk selain ikan asin peda yang dijual dengan harga mulai dari Rp19 ribuan. Semua dimasak di satu dapur sebelum didistribusikan ke setiap warung agar kualitas dan rasanya terjaga.

"Semua dari centre kitchen, lalu didistribusikan ke warung-warung. Ini dilakukan supaya quality control-nya lebih bagus. Harganya mulai dari Rp19 ribuan dan rata-rata menurut data, orang-orang bisa mengeluarkan Rp25-35 ribuan termasuk minum di sini," bebernya.

Dengan harga tersebut, Nadya membagikan bahwa usaha tersebut bisa mendapat omzet ratusan juta. "Sekitar di atas Rp333 juta per bulan. Aamiin," ucap bunda dua orang anak tersebut.

Saksikan juga video tentang pasangan seleb yang sukses rintis usaha bersama:

[Gambas:Video Haibunda]







(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda