Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Asam Lambung Naik Saat Puasa? Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 18 Mar 2024 21:50 WIB

Tips makan sahur untuk penderita asam lambung
Ilustrasi asam lambung/Foto: iStock
Daftar Isi

Asam lambung naik saat puasa bisa membuat menderita. Rasanya pasti tidak nyaman menjalani puasa. Bunda yang punya riwayat asam lambung harus berhati-hati menjalani puasa Ramadhan ini.

Asam lambung yang naik saat puasa dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu kekhusyukan ibadah. Menurut American College of Gastroenterology, lebih dari 60 juta orang Amerika mengalami refluks asam setidaknya sebulan sekali, dengan 15 juta mengalami gejala setiap hari. 

Asam lambung memiliki banyak nama, termasuk GERD (penyakit refluks gastroesofagus), acid indigestion, asam lambung, heartburn, dan dispepsia. Apa pun sebutannya, mekanisme di balik kondisi ini tetap sama. 

Banner Cara Anak Cintai Diri Sendiri

Pada dasarnya, asam dari perut Bunda mengalir ke kerongkongan, saluran dari mulut ke perut. Jika hal ini terjadi maka dapat mengiritasi lapisan esofagus sehingga menyebabkan nyeri, rasa terbakar, atau rasa asam di bagian belakang tenggorokan.

Asam lambung saat puasa memang bisa saja Bunda alami selama Ramadhan. Ini menjadi efek samping yang mungkin terjadi bagi penderita asam lambung.

“Salah satu efek samping (puasa) yang disayangkan adalah mengubah keseimbangan asam dalam lambung. Hal ini dapat menyebabkan refluks,” papar Peyton Berookim, MD, ahli gastroenterologi di Gastroenterology Institute, Southern California, Beverly Hills, dilansir dari Live Strong.

“Ketika tidak ada isi atau makanan di dalam perut untuk dipecah, seperti saat seseorang berpuasa, kadar asam lambung bisa mulai meningkat. Jika tidak ada makanan di perut untuk 'menyerap' asam, hal ini dapat mengakibatkan penumpukan asam berbahaya yang dapat menyebabkan nyeri epigastrium, rasa tidak nyaman, dan regurgitasi asam ke kerongkongan (refluks asam),” lanjut Dr. Berookim.

Ciri-ciri asam lambung naik

1. Perasaan sakit atau terbakar pada bagian dada

Sensasi panas dan perih di dada, seperti terbakar, yang merupakan ciri khas asam lambung naik. Rasa ini bisa terasa di belakang tulang dada dan menjalar ke leher.

Biasanya terjadi jika Bunda mengonsumsi makanan pedas, berlemak, asam, atau gorengan, saat sahur. Mungkin juga saat berbaring setelah sahur.

2. Nyeri pada bagian perut atau abdomen

Asam lambung yang naik dapat menyebabkan rasa perih dan mual di perut bagian atas. Nyeri ini bisa terasa semakin parah saat perut kosong. Bisa disertai dengan rasa kembung dan begah.

3. Mual dan muntah

Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat memicu rasa mual dan muntah. Hal ini bisa terjadi saat perut kosong atau setelah mengonsumsi makanan yang memicu asam lambung. Muntah bisa berwarna kuning, hijau, atau bening, dan bisa disertai dengan rasa pahit di mulut.

4. Rasa pahit di mulut

Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan rasa pahit di mulut. Rasa ini bisa muncul saat bangun tidur atau usai makan sahur maupun berbuka puasa. Rasa pahit tersebut disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan dan bercampur dengan air liur.

5. Sensasi tersedak

Asam lambung yang naik dapat menyebabkan iritasi pada kerongkongan sehingga menimbulkan sensasi tersedak. Hal ini bisa terjadi saat makan atau minum. Bisa disertai dengan suara serak dan batuk kering.

Cara mengatasi asam lambung naik saat puasa

1. Menjaga pola makan saat sahur dan berbuka puasa

Makan sahur dan berbuka puasa dengan porsi yang cukup (tidak berlebihan). Hindari makanan yang memicu asam lambung, seperti makanan pedas, berlemak, asam, dan gorengan.

Pilihlah makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum utuh. Berbuka puasa dengan makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti kurma, sup, atau buah-buahan.

Hindari makan terlalu malam, minimal 2 sampai 3 jam sebelum tidur.

2. Menghindari makanan atau minuman yang memicu asam lambung naik

  • Hindari makanan pedas, berlemak, asam, dan gorengan.
  • Hindari minuman berkafein, berkarbonasi, dan bersoda.
  • Hindari minum kopi dan teh saat sahur.
  • Hindari minum alkohol.
  • Berhenti merokok.

3. Tidur dengan kepala lebih tinggi

Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari tubuh (misalnya menggunakan 2 bantal). Menurut Harvard Health Publishing, untuk mencegah refluks, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, idealnya, 6 hingga 8 inci lebih tinggi dari kaki Bunda. Hindari berbaring setelah makan sahur.

4. Mengelola stres

Stres dapat memperburuk gejala asam lambung. Lakukan aktivitas yang dapat membantu mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan.

5. Batalkan puasa dan segera minum air hangat

Batalkan puasa jika asam lambung naik tak kunjung reda sehingga Bunda terus-menerus kesakitan. Segera minum air hangat untuk meredakan gejala asam lambung.

Air hangat dapat membantu menenangkan perut. Selain itu, disarankan untuk meminum air dalam jumlah sedikit karena jumlah yang banyak dapat membuat perut merasa kenyang sehingga mengeluarkan asam.

Dr. Berookim merekomendasikan untuk tidak memasukkan bahan-bahan tambahan, seperti lemon ke dalam air minum karena dapat memicu lebih banyak ketidaknyamanan.

Jika gejala asam lambung tidak membaik dengan cara-cara di atas, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.

Manfaat puasa bagi penderita asam lambung

1. Memberi istirahat pada lambung

Saat berpuasa, lambung mendapatkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri dari kerusakan akibat asam lambung. Hal ini dapat membantu mengurangi gejala asam lambung, seperti heartburn, mual, dan muntah.

2. Mengurangi produksi asam lambung

Puasa dapat membantu menurunkan kadar hormon gastrin yang berperan dalam produksi asam lambung. Penurunan kadar gastrin ini dapat membantu mengurangi produksi asam lambung sehingga gejala asam lambung pun berkurang.

3. Memperkuat sistem pencernaan

Puasa dapat membantu meningkatkan produksi enzim pencernaan dan melancarkan pergerakan usus. Hal ini dapat membantu memperkuat sistem pencernaan dan mengatasi masalah pencernaan, seperti sembelit dan diare.

4. Menurunkan berat badan

Kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala asam lambung. Puasa dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara membakar lemak tubuh. Penurunan berat badan ini dapat membantu mengurangi tekanan pada perut dan asam lambung.

5. Meningkatkan kesehatan mental

Puasa dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dengan cara meningkatkan mindfulness dan self-control. Hal ini dapat membantu penderita asam lambung untuk mengelola stres yang dapat memperburuk gejala asam lambung.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda