Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Hukum Tidur Seharian saat Puasa Ramadhan, Benarkah Ibadah?

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Jumat, 22 Mar 2024 19:15 WIB

ilustrasi wanita tidur siang
Hukum Tidur Seharian saat Puasa Ramadhan, Benarkah Ibadah?/Foto: Getty Images/Hirurg
Daftar Isi

Kondisi badan ketika puasa mungkin berbeda dengan hari-hari biasa. Saat puasa, Bunda mungkin merasa cepat lelah atau mengantuk sehingga rasanya ingin tidur seharian. Bagaimana hukum tidur seharian ketika puasa?

Untuk mengetahui lebih jelas dan tepat tentang hukum Islam mengenai tidur saat menjalani puasa Ramadhan, Bunda bisa membaca informasi di bawah ini, ya.

Manfaat tidur siang saat puasa

Kebiasaan bangun lebih awal untuk bersahur membuat kita sering menguap dan tertidur di siang harinya. Meskipun begitu, tidur siang saat berpuasa sebenarnya membawa beberapa manfaat yang baik untuk kondisi tubuh, lho, Bunda.

1. Menghilangkan rasa lapar

Saat berpuasa, kita tetap menjalani macam-macam aktivitas di tengah kondisi tubuh yang kekurangan waktu tidur. Hal ini tentunya kerap membuat perut lebih mudah lapar di siang harinya.

Banner Cara Anak Cintai Diri Sendiri

Melansir dari News Medical, saat keadaan tubuh mengalami kekurangan waktu tidur, maka hormon ghrelin akan meningkat, sedangkan hormon leptin menurun. 

Hormon ghrelin adalah hormon dalam lambung yang memberi sinyal rasa lapar pada otak. Jumlah hormon ini akan mengalami peningkatan saat seseorang kekurangan waktu tidur.

Di sisi lain, hormon leptin adalah hormon dari sel lemak yang tujuannya menekan rasa lapar dan mengirim sinyal rasa kenyang ke otak.

Tidur siang dapat menjadi cara untuk menahan rasa lapar, sebagaimana ia bisa menekan keinginan untuk makan. Seperti yang dilansir dari Yale Medicine, hormon leptin akan meningkat selama tubuh dalam kondisi tidur. Selain itu, tidur juga membantu membatasi jumlah produksi ghrelin. 

Oleh karenanya, saat Bunda meluangkan waktu minimal 20 menit untuk tidur siang, maka rasa lapar tidak akan terlalu sering terasa. Hal ini dibuktikan dalam beberapa studi penelitian yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari University of Cape Town di Afrika Selatan.

Mengutip dari Scientific American, penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang menegaskan bahwa waktu tidur yang cukup membuat seseorang tidak akan merasa kelaparan di dalam selang waktu selanjutnya.

2. Menambah tenaga

Puasa mewajibkan umat Islam untuk menghindari makan dan minum selama lebih dari 12 jam. Ketika berpuasa, asupan nutrisi yang diterima saat waktu sahur mengalami penurunan jumlah dari hari biasa dan terkadang tidak memenuhi jumlah harian yang seharusnya.

Setelah berkegiatan begitu aktif di pagi hingga siang hari, badan, terutama pada sistem motorik, akan lebih mudah kelelahan. Akibatnya, tubuh akan terasa kurang bersemangat dan lemas.

Meluangkan waktu untuk tidur di siang hari sebenarnya dapat membantu Bunda untuk kembali siap dan semangat berkegiatan. Tidur siang menjaga tubuh kita untuk menyimpan sisa tenaga dan mengisinya kembali.

Tidur siang sebentar saja dapat mengurangi rasa lelah di badan kita, Bunda. Namun, perlu diingat juga, durasi tidur siang yang dilakukan jangan terlalu lama. Sebab saat tidur siang terlalu lama, bukannya tenaga yang terisi, justru rasa semangat kita akan semakin turun.

3. Meningkatkan konsentrasi

Manfaat lainnya dari tidur siang saat puasa adalah untuk menaikkan tingkat konsentrasi saat beraktivitas. 

Seperti yang dilansir Healthline, berpuasa membuat kadar gula darah dalam tubuh mengalami penurunan jumlah. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan asupan nutrisi seperti karbohidrat yang masuk ke tubuh.

Pembatasan asupan tersebut menimbulkan penurunan jumlah dibandingkan hari-hari biasanya. Akibatnya, rasa fokus pun akan berkurang dan Bunda cenderung mudah terdistraksi saat berkegiatan.

Dengan tidur siang, otak akan mengalami penyegaran. Kinerja saraf dalam otak  akan kembali terisi energinya. Oleh sebab itu, kita akan merasa lebih mudah untuk berkonsentrasi saat mengerjakan suatu hal setelah melakukan tidur siang di waktu puasa, Bun.

4. Mengurangi stres

Tak hanya hormon ghrelin yang meningkat di kala tubuh kekurangan waktu tidur, ada lagi satu hormon yang mengalami peningkatan jumlah, loh, Bun. Hormon tersebut namanya kortisol atau sering disebut sebagai hormon stres.

Jenis hormon satu ini berfungsi dalam mengatur respon tubuh dalam menghadapi hal yang mengancam atau menyulitkan diri. Oleh karena itu, saat kadar kortisol meningkat, maka rasa stres yang dirasakan pun semakin meningkat.

Saat stres, kita dibuat tidak tenang dalam berkegiatan dan parahnya tubuh akan menjadi lebih rentan untuk jatuh sakit. Maka dari itu, stres di kala berpuasa tentunya sangat mengganggu kelancaran ibadah Ramadhan Bunda.

Nah, untuk mengurangi rasa stres, tidur siang adalah satu jalan untuk membantunya. Seperti yang dilansir dari The Healthy, Elizabeth McDevitt, seorang peneliti dari Sleep and Cognition Lab di University of California, menyatakan bahwa jumlah produksi hormon kortisol akan menurun selama tidur siang. Tak hanya itu, tidur siang juga membantu tubuh menurunkan tekanan darahnya sehingga mengurangi stres bahkan resiko penyakit jantung.

5. Memperbaiki mood

Tidur dan kondisi mood memiliki keterkaitan satu sama lain. Kualitas dan kuantitas tidur mempengaruhi suasana hati seseorang. 

Apabila Bunda kekurangan waktu untuk tidur, maka perasaan mudah kesal akan seringkali dirasakan. Selain itu, tubuh juga jadi sulit berkegiatan dan tidak bersemangat menjalani hari.

Mengutip dari Better Health, orang-orang yang waktu tidurnya tidak mencapai jumlah ideal, ia cenderung diliputi suasana hati yang buruk, seperti mudah marah, frustasi, sedih, dan lain-lain. Semakin lama ia kekurangan waktu tidur, semakin buruk juga kondisi mood yang dimilikinya, bahkan dapat mengarah pada rasa depresi dan kecemasan.

Oleh sebab itu, saat berpuasa, tidur siang menjadi sebuah anjuran untuk dilakukan guna membantu tubuh mendapatkan waktu tidur yang cukup. Luangkanlah setidaknya 20-40 menit dalam tidur siang di hari Bunda puasa, demi keadaan suasana hati yang lebih baik.

Tidurnya orang puasa adalah ibadah, benarkah?

Di bulan Ramadhan, umat Islam diberikan kewajiban untuk berpuasa. Tidak makan dan minum lebih dari 12 jam membuat tubuh mudah terasa lemah dan tak semangat untuk berkegiatan. Akibatnya, tidak sedikit dari orang-orang yang mengisi waktu dengan tidur seharian saat puasa.

Beredar sebuah anggapan yang mempercayai bahwa tidurnya orang di saat waktu puasa adalah sebuah ibadah. Banyak orang yang memberikan alasan ini apabila ia ditanya mengapa menghabiskan hari puasa dengan tidur. Namun, bagaimana hukum sebenarnya dari tidurnya orang yang berpuasa?

Benarkah tidur orang puasa dianggap sebuah ibadah? Apakah ibadah puasanya tetap dihitung sah? 

Sebagian besar ulama dari Mazhab Syafi’i meyakini tidur seharian tidaklah membatalkan ibadah puasa seseorang, asalkan ia sudah berniat puasa di malam harinya, Bunda.

Meskipun begitu, Abu Said Al-Ishthakhriy dan Abu Thayyib bin Salamah tak menyetujuinya. Mereka menganggap tidur seharian di waktu puasa akan membuat ibadah puasa yang dijalani menjadi tidak sah. Keduanya berkata dalam buku al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab jilid ke-7:

“Jika tidur sepanjang hari maka puasanya tidak sah, seperti halnya pingsan sepanjang hari.” (7/225)

Dalam buku yang sama Imam an-Nawawi juga kembali menjelaskan:

إِذَا نَامَ جَمِيعَ النَّهَارِ وَكَانَ قَدْ نَوَى مِنَ اللَّيْلِ صَحَّ صَوْمُهُ عَلَي الْمَذْهَبِ وِبِهِ قَالَ الْجُمْهُورُ وَقَالَ أَبُو الطَّيِّبُ بْنُ سَلْمَةَ وَاَبُو سَعِيدٍ الْاِصْطَخْرِىُّ لَا يَصِحُّ وَحَكَاهُ البَنْدَنِيجِىُّ عَنْ ابْنِ سُرَيْجٍ اَيْضًا وَدَلِيلُ الْجَمِيعِ فِي الْكْتَابِ

Artinya, “Apabila seorang yang berpuasa tidur sepanjang hari sedangkan ia telah berniat puasa pada malam harinya, maka puasanya sah. Demikian menurut pandangan madzhab Syafi‘i, dan pandangan ini juga dianut oleh mayoritas ulama. Tetapi, menurut Abu Thayyib bin Salamah dan Abu Said Al-Ishthakhriy puasa seperti itu tidaklah sah. Sedangkan Al-Bandaniji juga meriwayatkan pandangan ini dari Ibnu Suraij. Dalil semuanya bersumber dari Al-Qur'an.” 

Lain halnya apabila ada sedikit waktu untuk tidur, seluruh ulama setuju bahwasanya puasa yang ditunaikan tetap sah. Hal ini diriwayatkan Imam an-Nawawi kembali di buku terkait (7/226):

وَاَجْمَعُوا عَلَى اَنَّهُ لَوْ اسْتَيْقَظَ لَحْظَةً مِنَ النَّهَارِ وَنَامَ بَاقِيهِ صَحَّ صَوْمُهُ  

Artinya, “Dan mereka (para ulama) telah bersepakat bahwa apabila seorang yang berpuasa bangun sebentar dari tidur di siang hari, kemudian tidur lagi, maka sah puasanya.”

Dari pendapat para ulama mengenai hukum tidur sepanjang hari saat puasa Ramadhan berjalan, adalah sah untuknya untuk terus menjalani puasa tersebut. Akan tetapi dengan catatan, ia sudah melafalkan niat puasa sedari malam harinya.

Walaupun tidur seharian tidak membatalkan puasa yang Bunda lakukan, alangkah baiknya di bulan suci penuh amalan dan ampunan seperti Ramadhan ini, kita tidak menghabiskan waktu dengan hanya tertidur. Lagipula, jika Bunda tidur seharian saat puasa, maka kewajiban salat wajib Zuhur dan Asar pun terlewati.

Rasulullah SAW bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang salat malam tidak mendapatkan selain begadang." (HR. Ahmad)

Oleh sebab itu, isilah bulan Ramadhan ini dengan beribadah sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi besar Muhammad SAW. Janganlah membuat puasa sebagai alasan kita meninggalkan kewajiban lain yang tinggi derajatnya, ya, Bunda.

Jam tidur siang ideal saat puasa Ramadhan

Tidur siang di saat puasa Ramadhan adalah hal yang dianjurkan untuk kesehatan. Tetapi perlu diingat, tidur siang yang dimaksud adalah tidur dengan durasi yang tak berlama-lama.

Melansir dari Daily Sabah, jam tidur siang yang ideal dilakukan saat berpuasa Ramadhan adalah selama 20-40 menit setelah jam 2 siang, yaitu di anatara waktu Zuhur dan Asar. Anjuran ini disarankan oleh seorang profesor dari The Turkish Sleep Association, bernama Hikmet Firat. 

Ia berkata seseorang yang berpuasa mengalami kekurangan jam tidur dikarenakan perlu bangun pagi untuk sahur dan selanjutnya harus bersiap untuk beraktivitas. Nyatanya, untuk kebaikan dan kesehatan, manusia dewasa membutuhkan waktu tidur setidaknya 6-8 jam sehari.

Di sisi lain, anak-anak, usia 6-12 tahun, yang berpuasa memiliki jumlah jam tidur yang idealnya dilakukan 10 jam. Hal ini terlampir dalam laman resmi Kementerian Kesehatan.

Apabila seseorang yang berpuasa kekurangan waktu untuk tidur, hal itu akan membawanya dalam mara bahaya, baik untuknya maupun orang lain. Oleh karena itu, Profesor Firat menganjurkan tidur siang setidaknya selama 20 menit untuk para muslim, baik anak-anak dan dewasa, yang berpuasa.

Cara mengatur jam tidur saat puasa di bulan Ramadhan

Menyiapkan sahur, bersiap-siap untuk aktivitas tiap harinya, membuat waktu tidur yang cukup menjadi sebuah harta karun yang begitu diincar.

Jika waktu tidur tercukupi, maka semangat kita dalam menjalani segala kegiatan pun menjadi lebih meningkat. Tak hanya itu, kesehatan mental dan fisik pun sangat berpengaruh dari kualitas tidur yang dimiliki.

Nah, untuk menciptakan suasana berpuasa yang penuh semangat, tentunya Bunda perlu untuk mengatur jam tidur yang dimiliki. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar terhindar dari kekurangan waktu tidur dan rasa kantuk yang berlebihan.

1. Kurangi konsumsi kafein

Hindari minum kopi, teh, dan minuman yang mengandung kafein lainnya, dalam jumlah yang berlebihan. 

Kafein adalah zat yang berfungsi untuk menekan rasa kantuk, sehingga dapat mengganggu kebutuhan tidur yang dimiliki tiap orang. Oleh sebab itu, Bunda perlu membatasi konsumsi kafein semasa bulan Ramadhan ini.

2. Perhatikan porsi makan berbuka dan sahur

Ketika berbuka puasa, banyak dari kita yang suka kalap dalam mengambil porsi makan. Rasanya semua makanan dan minuman ingin kita makan.

Nah, ada baiknya hindari berbuka puasa dengan porsi makan yang berlebihan, ya, Bunda. Sebab, apabila kita terlalu banyak mengonsumsi makanan saat berbuka, hal ini justru membuat perut tak nyaman dan tubuh sulit untuk tidur nantinya.

Selanjutnya, saat sahur, seringkali orang-orang berpikir untuk makan dalam porsi yang besar supaya tidak mudah merasa lapar di siang harinya. Porsi besar tersebut tidak memperhatikan kandungan nutrisi yang sebenarnya diperlukan tubuh secara seimbang.

Kebanyakan orang hanya akan fokus dalam karbohidrat, tidak menyertakan protein, serat, dan lemak lainnya. Melansir dari Sleep Doctor, karbohidrat mengandung triptofan yang yang berubah menjadi seratonin dan melatonin. Keduanya mengontrol rasa kantuk. Oleh sebab itu, kita akan merasa mudah mengantuk apabila mengonsumsi karbohidrat berlebihan. 

Ada baiknya demi jam tidur yang cukup saat Ramadhan, maka Bunda perlu untuk selalu memperhatikan porsi makan yang seimbang dan sesuai kebutuhan tiap kali kita sahur dan berbuka, ya.

3. Buatlah jadwal tidur yang tetap

Jika Bunda sudah bisa mengontrol apa saja yang dikonsumsi selama sahur dan berbuka, maka tips selanjutnya adalah dengan mengatur jam tidur dan bangun tidur di tiap harinya.

Cobalah untuk tidur dan bangun di waktu yang sama di tiap hari. Hal ini membantu tubuh kita untuk terbiasa pada perubahan. Di waktu puasa saat ini, idealnya kita perlu tidur sebelum 10 malam dan terbangun di jam 3 pagi.

Apabila sudah bisa tidur dan terbangun di jam tersebut, harapnya Bunda bisa mempertahankan kebiasaan itu untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup.

4. Biasakan tidur siang

Selain waktu tidur di malam hari yang perlu diperhatikan, tidur siang juga hal yang penting dilakukan, terutama di tengah puasa Ramadhan.

Seperti yang sudah dijelaskan, saat puasa, asupan nutrisi yang dikonsumsi mengalami pengurangan walaupun kita perlu melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Alhasil, tubuh mudah lelah dan tidak bersemangat.

Tidur siang akan membantu Bunda mendapatkan kembali energi yang terpakai, membantu menahan rasa lapar yang menyerang, dan tentunya memberikan kesempatan pada tubuh untuk mendapatkan waktu tidur yang diperlukan.

5. Hindari kegiatan fisik sebelum tidur

Sebelum pergi tidur di malam hari, hindari melakukan aktivitas berat, seperti olaharga, yang melibatkan fisik untuk berkegiatan. Sebab, hal itu akan memicu adrenalin dalam tubuh dan membuat Bunda sulit untuk tidur. Alhasil, keinginan jam tidur yang cukup tidak akan tercapai.

6. Bangun lingkungan tidur yang nyaman

Tips yang terakhir adalah pastikan ruang tempat Bunda beristirahat adalah kamar yang tenang dengan pencahayaan yang temaram atau gelap.

Hindari penggunaan kamar dengan gangguan seperti suara berisik dan penerangan yang begitu silau. Karena hal-hal seperti itu dapat menganggu kualitas dan kuantitas dari tidur yang Bunda lakukan. Akibatnya, jam tidur di bulan puasa Ramadhan ini tidak akan tercipta dengan baik.

Bunda, itulah informasi tentang hukum tidur bagi orang yang puasa menurut Islam dan pandangan medis terhadapnya. Semoga informasi ini dapat membantu Bunda dan keluarga untuk selalu menjaga kebutuhan waktu tidur semasa puasa Ramadhan ini, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda