Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Obat Sakit Kepala Bisa Jadi Penyebab Anemia Aplastik, Simak Faktanya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 23 Apr 2024 21:55 WIB

Ilustrasi obat tablet tramadol
Ilustrasi obat sakit kepala/Foto: Getty Images/iStockphoto/STEEX
Daftar Isi

Belakangan beredar kabar kalau salah satu merek obat sakit kepala bisa menyebabkan memicu anemia aplastik. Kabar ini muncul setelah netizen membandingkan kemasan obat lama dan baru, di mana pada kemasan terbaru tercantum efek samping anemia aplastik yang sebelumnya tidak ada.

"Kindly reminder utk teman2 semuanya, jangan terlalu sering konsumsi obat ini yaaa. sender perhatiin ternyata keterangan efek sampingnya ditambahin, berisiko anemia aplastik. Kalo minum obat yg beredar di pasaran, mohon dibaca semua keterangannya utk jaga2 ya," begitu tulisan dalam postingan viral di laman X.

Kemudian hal tersebut meresahkan hati banyak orang, mungkin Bunda salah satunya. Benarkah obat sakit kepala bisa jadi penyebab anemia aplastik? 

Banner Membuat Bayi Cerdas

Apa itu anemia aplastik?

Anemia aplastik adalah kondisi serius yang terjadi ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah baru. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, memar, dan pendarahan yang berlebihan, serta meningkatkan risiko infeksi.

Anemia aplastik juga merupakan penyakit yang diidap komika Babe Cabita sebelum meninggal dunia. Lalu apa hubungannya anemia aplastik dengan obat sakit kepala?

Hubungan obat sakit kepala dan anemia aplastik

Beberapa jenis obat sakit kepala, termasuk yang mengandung propyphenazone memang memiliki potensi memicu anemia aplastik. Walau kemungkinan kecil namun tetap ada risiko anemia aplastik jika digunakan dalam jangka panjang.

"Anemia aplastik yang diinduksi obat, adalah efek samping obat yang dapat mengancam jiwa terkait dengan obat-obatan tertentu yang berpotensi menjadi racun bagi sumsum tulang," jelas dr Ronald Alexander Hukom, SpPD-KHOM, spesialis penyakit, dilansir dari detikHealth.

Meski demikian, perlu diingat bahwa risikonya sangat kecil dan hanya terjadi pada penggunaan jangka panjang. Obat sakit kepala umumnya hanya digunakan saat dibutuhkan dalam jangka waktu singkat.

"Toksisitas tergantung pada dosis dan lama pemakaian obat, yang merupakan contoh kemungkinan mekanisme terjadinya anemia aplastik akibat obat. Untuk mengurangi risiko berbahaya dari obat, dianjurkan pemakaian selalu dalam pengawasan dokter," ujar dr Ronald.

Hal ini disetujui oleh profesor farmasi, Zullies Ikawati dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), yang mengatakan bahwa kasus anemia aplastik akibat penggunaan obat sakit kepala dengan kandungan propyphenazone sangat jarang terjadi. Risiko kemungkinan muncul jika obat digunakan terus-menerus.

"Dari obat yang disebutkan di atas, yang pernah dilaporkan dapat menyebabkan anemia aplastic adalah propyphenazone. Tapi itupun dengan penggunaan yang kronis atau jangka panjang, sementara obat-obat ini umumnya digunakan bila perlu saja. Sehingga risikonya termasuk kecil," papar Prof Zullies.

Tanggapan BPOM RI soal obat sakit kepala berisiko anemia aplastik

Obat sakit kepala yang viral karena tambahan keterangan bisa memiliki risiko anemia aplastik tersebut diklaim sudah disetujui BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melalui Kepala Biro Kerja Sama dan Humas, Noorman Effendi, mengatakan kalau memang penambahan risiko anemia aplastik sebagai efek samping obat perlu dicantumkan agar masyarakat tidak menyalahgunakannya.

"Jadi berdasarkan hasil evaluasi dan kajian BPOM, penambahan risiko anemia aplastik sebagai efek samping obat, tetap harus dicantumkan dalam kemasan. Meskipun untuk kejadian ini frekuensinya terkategori jarang, yaitu 1 kasus per 1 juta pengguna," jelas Noorman.

Noorman pun memastikan bahwa obat sakit kepala yang mengandung propyphenazone tetap aman digunakan selama sesuai dosis dan anjuran di kemasan. Meski disebutkan ada risiko anemia aplastik namun diklaim belum pernah ada laporan efek samping tersebut di Indonesia karena penggunaan obat sakit kepala.

"Cara penggunaan juga sudah ada dalam kemasan. Jadi memang tidak untuk pengobatan dalam jangka waktu lama," tegas Noorman.

Fakta-fakta tentang obat sakit kepala berisiko anemia aplastik

Meskipun risikonya kecil, penting untuk memahami fakta berikut:

  • Risiko meningkat dengan penggunaan jangka panjang. Obat sakit kepala umumnya digunakan dalam waktu singkat untuk meredakan gejala. Risiko anemia aplastik meningkat jika dikonsumsi secara kronis.
  • Kasus jarang terjadi. Hingga saat ini, belum ada laporan efek samping anemia aplastik terkait obat sakit kepala di Indonesia maupun global, meskipun BPOM telah mencantumkannya sebagai efek samping yang mungkin terjadi.
  • BPOM telah menyetujui pencantuman efek samping. Penambahan informasi ini merupakan bagian dari proses registrasi obat dan demi keamanan konsumen.
  • Penggunaan yang aman. Paramex dan obat sakit kepala lain aman selama dikonsumsi sesuai dosis dan anjuran dokter atau sesuai saran di kemasan.

Obat sakit kepala aman dan efektif bila digunakan dengan tepat. Memahami fakta dan mengikuti saran di atas dapat membantu Bunda menggunakan obat sakit kepala dengan aman dan meminimalisir risiko efek samping.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda