HaiBunda

MOM'S LIFE

Tips Punya Badan Tinggi Ala Gen Z di China, Perhatikan Jenis Olahraga & Pola Hidup Bun

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 16 May 2024 17:15 WIB
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/ Edwin Tan
Jakarta -

Para Gen Z alias populasi generasi muda di China dikenal memiliki tinggi badan rata-rata di atas 170 sentimeter, Bunda. Hal ini tentu membuat publik penasaran, bagaimana cara agar bisa seperti mereka?

Ternyata, otoritas kesehatan dan para dokter setempat tidak hanya memperhatikan bagaimana pemberian nutrisi sehari-hari. Selain itu, para Gen Z di sana bisa memiliki body goals karena memperhatikan aktivitas fisik seperti olahraga.

Olahraga yang mereka lakukan yakni kalistenik, Bunda. Ini memang aktivitas fisik yang cukup populer di China karena peregangan dalam setiap gerakan dipercaya bisa membantu melatih kekuatan tulang dan menjaga usia tulang tetap muda.


Gerakan olahraga kalistenik bisa dimulai dengan gerakan sederhana seperti jongkok hingga gerakan lanjutan lain. Olahraga kalistenik disebutnya bisa membantu membangun otot dan meningkatkan kekuatannya.

Selain itu, ada juga olahraga lompat tali. Aktivitas ini sering dilakukan anak-anak sekolah menengah dasar hingga menengah pertama.

"Ini membantu ketahanan tulang, dan memberikan rangsangan yang sesuai untuk perkembangan lutut, dan tulang belakang," beber Deputy Director of The Early Childhood Development Commitee of the Chinese Association for Inproving Birth Outcoume and Child Development (CAIBOCD) dr Jiang Jingxiong, saat ditemui detikcom di Beijing, China.

Dia menambahkan beberapa olahraga lain yang sebetulnya bisa dilalukan adalah aktivitas lari sampai olahraga bola. Keduanya bisa mendukung pertumbuhan tinggi badan.

"Sebisa mungkin dilakukan setidaknya lima kali dalam seminggu, setiap satu sesi 20-40 menit," saran dia.

Hal lain yang juga menjadi prioritas program China dalam menjaga tinggi badan populasi muda adalah memastikan waktu tidur cukup. Pasalnya, saat tidur tubuh melepaskan 'growth hormone' atau hormon pertumbuhan.

Otomatis, bila kurang dari 6 hingga 8 jam, gangguan pertumbuhan bisa terjadi. Dokter Jiang pun menyarankan agar setiap anak perlu memperhatikan pola makan mereka sehingga terhindar dari obesitas. Obesitas disebutnya berpengaruh dalam proses perkembangan anak.

"Pertambahan berat badan yang terlalu cepat, kelebihan berat badan dan obesitas, percepatan perkembangan usia tulang berpengaruh pads tinggi badan," pungkasnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Tetap Bugar & Fit, Ini 7 Olahraga yang Aman untuk Ibu Menyusui

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

3 Fakta Seru Squid Game Versi Amerika, Benarkah akan Terjadi?

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK