HaiBunda

MOM'S LIFE

Viral Perempuan Diteror 10 Th sejak SMA, Simak Ciri-ciri Pria dengan Obsesi Berlebihan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 21 May 2024 20:37 WIB
Viral Perempuan Diteror 10 Th Sejak SMA, Psikolog Ungkap Ciri-ciri Pria dengan Obsesi Berlebihan/Foto: Getty Images/kieferpix
Jakarta -

Ada beragam kejadian yang berlangsung belakangan ini, salah satunya kisah seorang perempuan yang diteror oleh pria selama 10 tahun. Pengalaman tersebut ia bagikan pertama kali di media sosial X alias Twitter.

Diungkap korban, pelaku merupakan teman masa SMP. Ia menuturkan, kejadian tersebut berawal di tahun 2014 ketika ia sudah menginjak kelas dua SMA.

Korban mengaku kesulitan karena terus diteror pelaku lewat 440 akun media sosial. Sampai di tahap muak dan lelah dengan hal yang dihadapi terus-menerus, perempuan tersebut memutuskan untuk melaporkan pria tersebut ke polisi.


"Ada banyak, 440 akun di Twitter untuk meneror saya, di Instagram juga. Saya sampai kehilangan banyak Instagram. Tapi tidak hanya pembuatan akun, isi akunnya juga ada pelecehan seksual verbal dan foto juga," kata korban dikutip dari detikcom.

Ciri pria dengan obsesi berlebihan

Tindakan pelaku memang sangat merugikan dan dianggap sebagai obsesi berlebihan, Bunda. Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menyebutkan ada beberapa tanda 'red flag' obsesi.

Sari meluruskan bahwa secara umum perilaku obsesi sebenarnya sudah termasuk tidak normal. Namun secara lebih lanjut terdapat beberapa hal yang mungkin bisa dilihat dan dirasakan ketika orang lain atau diri sendiri sudah merasakan obsesi yang berlebihan, salah satunya adalah pikiran soal 'target obsesi' yang muncul di kepala secara berulang-ulang.

"Pikiran tentang topik-topik tertentu itu berulang-ulang terus di kepala. Seringkali sampai menimbulkan perilaku sama berulang dalam jarak waktu yang berdekatan. Biasanya ampai mengganggu aktivitas kewajiban, tugas dia sehari-hari," papar Sari.

Sari menuturkan orang dengan obsesi akan terlalu fokus pada target secara terus menerus sehingga cenderung melalaikan tugas dan kewajibannya. Penurunan fokus ini menurutnya juga dapat menimbulkan penurunan kinerja dan pikiran yang teralih ke hal lain.

"Tidak normal lagi itu seperti menguntit orang itu terus kemana-mana, melakukan spam terus dengan harapan mendapatkan perhatian, walaupun diminta stop dia akan terus begitu itu termasuk obsesi sudah tidak normal," sambungnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Mengenal Stoikisme, Filosofi Anti Cemas yang Membuat Hidup Lebih Bahagia

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Bayi Meninggal setelah Operasi Caesar Darurat, Unit Persalinan Ini Ditutup Sementara

Kehamilan Annisa Karnesyia

Cinta Laura hingga Davina Karamoy, Ini Deretan Artis yang Ulang Tahun pada 17 Agustus

Mom's Life Amira Salsabila

Daftar 65 Diskon & Promo 17 Agustus Hari Kemerdekaan 2025, Potongan Hingga 50% dari Makanan-Minuman

Mom's Life Azhar Hanifah

Kisah Mpok Alpa Lawan Kanker hingga Wafat, Sempat Jalani Pengobatan saat Hamil Anak Kembar

Kehamilan Annisa Karnesyia

7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki

Parenting Asri Ediyati

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Tambah Uang Belanja Cuma dengan Voting Pilihan Bunda Awards 2025, Begini Caranya

Bayi Meninggal setelah Operasi Caesar Darurat, Unit Persalinan Ini Ditutup Sementara

Cinta Laura hingga Davina Karamoy, Ini Deretan Artis yang Ulang Tahun pada 17 Agustus

7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki

Skrining Tahunan Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara, Ini Cara Melakukannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK