
moms-life
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Sering Tidur dengan Mulut Terbuka, Waspada Bun
HaiBunda
Rabu, 29 May 2024 22:25 WIB

Daftar Isi
Kebiasaan tidur dengan mulut terbuka, yang sering disebut tidur mangap, mungkin terlihat sepele. Namun tahukah Bunda kalau kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan?
Memang tidur mangap tidak selalu berbahaya. Namun bila terjadi terus-menerus bisa menimbulkan efek kesehatan jangka panjang. Ini juga merupakan tanda bahaya bahwa Bunda tidak bernapas dengan benar pada malam hari sehingga bisa berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Faktanya, pernapasan mulut kronis merupakan salah satu gejala utama sleep apnea. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan diabetes jika tidak ditangani.
Tidur dengan mulut terbuka bukanlah hal yang normal. Bisa menjadi tanda bahwa Bunda tidak bernapas dengan benar saat tidur dan ada gejala masalah kesehatan yang lebih parah.Â
Pernapasan mulut juga buruk bagi kesehatan mulut. Mengutip dari Rejuvenation Health, mari memahami beberapa bahaya yang mengintai jika sering tidur dengan mulut terbuka.
Tanda sering tidur dengan mulut terbuka
Tanda jika Bunda sering tidur dengan mulut terbuka di malam hari sedikit berbeda antara anak-anak dan orang dewasa. Ini karena anatomi dan fisiologi anak-anak unik.
Tanda utama sering tidur mangap malam hari pada orang dewasa, antara lain:
- Mulut kering.
- Sakit tenggorokan.
- Kesehatan mulut yang buruk (penyakit gusi dan kerusakan gigi).
- Bau mulut (halitosis).
- Mendengkur, terutama jika mendengkur cukup keras hingga membangunkan suami.
- Sakit kepala pada pagi hari.
- Kantuk di siang hari karena kurang tidur.
- Kabut otak dan kesulitan berkonsentrasi.
Bunda yang tidur dengan mulut terbuka seringkali terbangun pada pagi hari dengan perasaan lelah meskipun merasa tidur malamnya cukup nyenyak. Pernapasan mulut dan perubahan anatomi yang menyebabkannya menurunkan kualitas tidur secara drastis sehingga berdampak pada kualitas hidup keseluruhan.
Sementara anak-anak yang tidur dengan mulut terbuka biasanya mengalami hal berikut:
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Gejala mirip ADHD.
- Pertumbuhan lebih lambat dari biasanya.
- Kesulitan mengendalikan emosi.
- Rasa lelah yang berlebihan.
- Masalah kesehatan mulut, termasuk mulut kering dan kerusakan gigi.
Bahaya tidur dengan mulut terbuka
Tidur dengan mulut terbuka sangat buruk bagi kesehatan Bunda. Ini berdampak negatif pada kesehatan mulut dan fisik secara keseluruhan.
Dampak buruk dari tidur mangap juga bisa menyebabkan segala hal, mulai dari gigi berlubang hingga penyakit jantung. Saat Bunda bernapas melalui mulut, air liur di mulut akan mengering.
Air liur sangat penting untuk kesehatan mulut. Air liur mengandung mineral yang membantu membalikkan kerusakan gigi, memerangi bakteri penyebab gigi berlubang, dan banyak fungsi lainnya.
Tidur dengan mulut terbuka juga bisa menyebabkan masalah kesehatan mulut yang signifikan. Berikut beberapa bahaya tidur mangap.
1. Mulut kering dan iritasi
Saat bernapas lewat mulut, udara yang masuk tidak difilter dan dilembapkan seperti halnya bernapas menggunakan hidung. Akibatnya, mulut bisa menjadi kering dan teriritasi. Kondisi ini bisa semakin parah pada lansia yang memang rentan mengalami mulut kering.
2. Bau mulut
Mulut kering akibat bernapas lewat mulut  dapat  menyebabkan bau mulut. Kurangnya produksi air liur membuat bakteri di mulut lebih mudah berkembang biak sehingga menimbulkan bau tak sedap.
3. Kerusakan gigi
Tidur mangap menyebabkan mulut kering yang dapat mengurangi produksi air liur. Air liur berperan penting dalam menjaga kesehatan gigi dengan menetralkan keasaman dan membantu membersihkan sisa makanan. Tanpa aliran air liur yang cukup, gigi  lebih rentan terhadap kerusakan gigi dan penyakit gusi.
4. Gangguan pernapasan
Tidur mangap dapat mengganggu kelancaran pernapasan. Kondisi ini bisa memperparah gejala sleep apnea, yaitu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya berhenti bernapas sesaat saat tidur.
5. Perubahan struktur wajah
Kebiasaan tidur mangap dalam jangka panjang dikhawatirkan  dapat menyebabkan perubahan struktur wajah. Terutama pada anak-anak, pola pernapasan lewat mulut bisa berpengaruh  terhadap bentuk rahang dan giginya.
6. Obstructive sleep apnea
Obstructive sleep apnea adalah gangguan tidur di mana saluran napas tersumbat sebagian atau seluruhnya. Ini bisa mengganggu pernapasan saat tidur. Ketika saluran napas tersumbat, Bunda biasanya bernapas melalui mulut untuk mendapatkan lebih banyak oksigen.
7. Penyakit berbahaya lainnya
Risiko tidur dengan mulut terbuka juga bisa terkena penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, masalah hati, depresi, infertilitas, hingga kelainan otak dan gangguan kognitif.
Penyebab sering tidur dengan mulut terbuka
Penyebab utama sering tidur dengan mulut terbuka adalah kesehatan saluran napas yang buruk. Jaringan lunak di mulut dan tenggorokan bisa rusak saat tidur sehingga menghambat aliran udara.
Berikut beberapa perubahan saluran napas yang menyebabkan tidur mangap.
1. Penyempitan saluran napas
Ketika saluran napas menyempit, aliran udara ke paru-paru terputus. Tubuh mengimbanginya dengan bernapas melalui mulut untuk menghirup lebih banyak oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
2. Hidung tersumbat
Hidung tersumbat akibat alergi atau infeksi mempersempit sinus dan saluran hidung. Ketika sulit bernapas melalui hidung, otomatis Bunda mulai bernapas melalui mulut.
3. Septum yang menyimpang
Tulang rawan yang memisahkan kedua sisi hidung, septum, dapat menghalangi aliran udara melalui hidung sehingga membuat pernapasan menjadi lebih sulit.
4. Polip dan tumor di hidung
Jarang terjadi, namun polip dan tumor yang tumbuh di saluran hidung dapat menyempitkan saluran napas dan menghalangi aliran udara segar ke paru-paru.
Cara agar tidak lagi tidur dengan mulut terbuka
Masalah kesehatan saluran napas harus diatasi agar Bunda tidak lagi tidur dengan mulut terbuka. Jika saluran napas menyempit atau kolaps saat tidur, pernapasan dengan mulut terbuka akan terus berlanjut tanpa batas waktu.
Solusi utama untuk pernapasan mulut adalah memulihkan kesehatan saluran napas. Perawatan umum untuk pernapasan mulut, meliputi:
1. Peralatan mulut
Peralatan mulut seperti alat DNA membantu membentuk kembali dan memperlebar langit-langit mulut dan saluran napas untuk memudahkan pernapasan hidung.
2. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) dan mesin PAP lainnya
Mesin PAP memberi tekanan pada saluran napas saat tidur agar lidah dan jaringan lunak di tenggorokan tidak mengempis dan menghalangi aliran udara.
3. Perawatan pengikat lidah
Jika jaringan menghubungkan lidah ke dasar mulut, hal ini dapat memaksa mulut terbuka.
4. Ortodontik
Perawatan ortodontik seperti kawat gigi dan pelurus tak kasat mata (invisalign) dapat membantu mengubah posisi rahang dan gigi untuk membentuk saluran napas agar aliran udara lebih baik. Ini juga bisa membantu memperbaiki masalah gigitan yang dapat menghalangi aliran udara dan mendorong pernapasan melalui mulut.
5. Rekaman mulut
Kadang-kadang Bunda bernapas melalui mulut karena rahang mereka terlalu rileks ketika tidur. Plesteran mulut menjaga bibir tetap tertutup sehingga membantu mencegah tidur mangap jika tidak ada masalah lain pada saluran napas.
6. Terapi miofungsional
 Terapi miofungsional adalah terapi fisik untuk mulut dan wajah. Terapis myofungcional melatih otot mulut dan tenggorokan Bunda agar bekerja dengan baik sehingga membantu menjaga jalan napas tetap terbuka saat tidur.
7. Pengangkatan amandel atau kelenjar gondok
Beberapa orang memiliki saluran napas yang sempit karena pembesaran kelenjar gondok atau amandel. Dalam kasus ini, pembedahan dapat mengangkat jaringan berlebih dan mengembalikan pernapasan normal.
8. Nasal decongestants
Jika hidung tersumbat adalah salah satu penyebab utama tidur mangap, mengonsumsi dekongestan oral atau semprotan hidung dapat menghilangkan hidung tersumbat dan mendorong pernapasan hidung.
9. Antihistamin
Antihistamin bekerja untuk membuka saluran hidung jika alergi menyebabkan hidung tersumbat. Obat ini sangat efektif jika juga mengandung dekongestan.
10. Penyaringan udara
Bagi penderita alergi, memiliki filter udara berkualitas tinggi di kamar tidur dapat menghilangkan alergen sehingga dapat meringankan hidung tersumbat yang menyebabkan pernapasan melalui mulut.
Bila Bunda mengalami kesulitan bernapas lewat hidung  atau  mencurigai adanya sleep apnea, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat mendiagnosis penyebab tidur mangap dan memberikan solusi penanganan yang tepat.
Tidur yang berkualitas merupakan faktor penting  untuk kesehatan secara keseluruhan. Dengan  membiasakan bernapas lewat hidung saat tidur, Bunda dapat menjaga kesehatan mulut dan saluran pernapasan, serta mendapatkan tidur malam yang lebih nyenyak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
8 Penyebab Perut Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya

Mom's Life
Tanda Ajal Sudah Dekat Menurut Seorang Ahli Medis

Mom's Life
7 Alasan Mengapa Gula Tidak Baik Bagi Tubuh Bunda, Salah Satunya Memicu Depresi

Mom's Life
4 Hal yang Harus Bunda Lakukan saat Kondom 'Bocor' Ketika Bercinta

Mom's Life
Bunda Perlu Tahu, Ini 4 Jenis Minuman yang Ancam Kesehatan Ginjal


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Becky Tumewu Usai Operasi Mata Akibat Retina Lepas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda