Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Gejala Leukimia Stadium Awal pada Wanita, Sering Tidak Disadari

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 11 Jun 2024 22:30 WIB

Ilustrasi Mimisan
Gejala Leukimia stadium awal/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn
Daftar Isi

Leukemia merupakan kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih abnormal berkembang biak secara tidak terkendali di sumsum tulang. Sel-sel abnormal ini kemudian menggantikan sel darah putih sehat sehingga tubuh tak dapat melawan infeksi dengan baik.

Leukemia dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Pada tahap awal, leukemia sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas sehingga banyak wanita yang tidak menyadarinya. 

Gejala awal leukemia sering kali tidak disadari wanita. Gejala awalnya mudah mengalami pendarahan, sering mengalami infeksi, dan kelelahan. Pada tahap akhir, Bunda mungkin mengalami gejala, seperti kebingungan, pernapasan lambat, dan halusinasi.

Banner UU KIA

Mengutip dari Healthline, American Cancer Society memperkirakan bahwa 59.610 orang di Amerika Serikat menerima diagnosis leukemia baru pada 2023. Yuk pahami gejala leukemia stadium awal sejak dini agar segera mendapatkan pengobatan. 

Apa itu Leukemia atau Kanker Darah?

Dilansir dari Mayo Clinic, leukemia adalah kanker pada jaringan pembentuk darah tubuh, termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik. Ada banyak jenis leukemia.

Beberapa bentuk leukemia lebih sering terjadi pada anak-anak. Bentuk leukemia lainnya kebanyakan terjadi pada orang dewasa.

Leukemia biasanya melibatkan sel darah putih yang ampuh melawan infeksi. Sel darah putih biasanya tumbuh dan membelah secara teratur, sesuai kebutuhan tubuh Bunda.

Pada penderita leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah putih abnormal dalam jumlah berlebihan sehingga tidak berfungsi dengan baik. Perawatan untuk leukemia bisa rumit, tergantung pada jenis dan faktor lainnya.

Apakah Leukemia Bisa Disembuhkan?

Belum bisa dijelaskan dan masih dalam tahap penelitian. Leukemia dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Gejala mungkin termasuk sakit kepala, mudah berdarah, sesak napas, dan banyak lagi.

Subtipe leukemia yang Bunda derita dan jumlah sistem tubuh yang terkena dampaknya dapat menyebabkan berbagai gejala. Kondisi ini berdampak pada darah, sumsum tulang, kulit, sistem pencernaan, dan otak Bunda. 

Beberapa pengobatan leukemia bahkan mungkin mempengaruhi jantung. Meski demikian, pengobatan leukemia telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini membuahkan berita positif tentang tingkat kelangsungan hidup penderita leukemia meningkat lebih dari empat kali lipat antara tahun 1963 dan 2015. Para peneliti saat ini sedang mencari cara untuk mengembangkan vaksin kanker.

Para ilmuwan juga telah mengembangkan cara-cara baru untuk melawan kanker yang terbukti efektif pada tikus, seperti sel pembunuh alami yang dimodifikasi. Para peneliti sedang mempelajari terapi baru yang ditargetkan, imunoterapi, dan kombinasi kemoterapi untuk membantu mengobati leukemia dengan lebih efektif.

Penyebab Leukemia

Dilansir dari Cleveland Clinics, leukemia dimulai ketika DNA satu sel di sumsum tulang Bunda berubah. DNA adalah ‘kode instruksi’ yang memberi tahu sel kapan harus tumbuh, bagaimana berkembang, dan kapan harus mati. 

Karena mutasi atau kesalahan pengodean, sel-sel leukemia terus bertambah banyak. Semua sel yang muncul dari sel asli yang bermutasi juga memiliki DNA yang bermutasi.

Para ilmuwan tidak mengetahui apa yang menyebabkan sel-sel yang sedang berkembang ini bermutasi. Meski demikian, ada beberapa orang yang mempunyai risiko lebih tinggi terkena leukemia.

Siapapun bisa terkena leukemia. Namun penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko Bunda, seperti hal-hal berikut.

1. Pengobatan kanker sebelumnya

Perawatan kanker di masa lalu yang melibatkan radiasi atau kemoterapi dapat meningkatkan kemungkinan Bunda mengembangkan beberapa jenis leukemia.

2. Merokok

Jika Bunda memiliki riwayat merokok atau terpapar asap rokok, Bunda berisiko lebih tinggi terkena leukemia myelogenous akut.

3. Paparan bahan kimia industri

Benzena dan formaldehida diketahui merupakan bahan kimia penyebab kanker yang ditemukan pada bahan bangunan dan bahan kimia rumah tangga. Benzena digunakan untuk membuat plastik, karet, pewarna, pestisida, obat-obatan dan deterjen. 


Formaldehida terdapat dalam bahan bangunan dan produk rumah tangga seperti sabun, sampo, dan produk pembersih.

4. Riwayat keluarga leukemia

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis leukemia mungkin diturunkan dalam keluarga. Namun dalam kebanyakan kasus, memiliki kerabat yang mengidap leukemia tidak berarti Bunda atau anggota keluarga lainnya juga akan mengidap leukemia. 

Beri tahu dokter jika Bunda atau anggota keluarga memiliki kondisi genetik. Mereka mungkin merekomendasikan pengujian genetik untuk menilai risiko Bunda.

Gejala Awal Leukemia atau Kanker Darah Stadium Awal

Berikut ragam gejala leukemia stadium awal pada wanita yang sering tidak disadari.

1. Kelelahan yang berlebihan

Kelelahan merupakan gejala umum dari berbagai kondisi kesehatan, termasuk leukemia. Namun jika kelelahan yang Bunda alami tidak kunjung membaik meskipun sudah cukup istirahat, atau disertai dengan gejala lain, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Belum lagi jika Bunda sering mengalami kelelahan yang parah dan mengalami kepucatan. Jangan tunggu sampai parah, segera cek ke dokter.

2. Sering memar dan pendarahan menstruasi yang banyak

Leukemia dapat menyebabkan trombositopenia, yaitu kondisi di mana jumlah trombosit (keping darah) dalam darah rendah. Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah sehingga trombositopenia dapat menyebabkan mudah memar dan pendarahan. 

Trombosit yang rendah juga membuat proses penyembuhan memar dan pendarahan menjadi lebih lama. Saat haid, Bunda juga mungkin sering mengalami pendarahan menstruasi yang sangat banyak.

3. Sering mimisan

Mimisan yang sering terjadi, terutama jika parah atau berkepanjangan bisa menjadi tanda awal leukemia. Hal ini disebabkan karena trombositopenia yang membuat darah mudah mengalir.

Mimisan menjadi gejala awal yang sering terjadi pada penderita Leukemia. Ini karena perkembangan sel darah putih tidak normal sehingga menggantikan sel sehat dalam sumsum tulang belakang, termasuk trombosit.

Ketika jumlah trombosit tidak cukup maka darah sulit membeku. Itulah alasan mengapa penderita leukemia sering mimisan.

4. Pembengkakan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening yang bengkak dapat dirasakan sebagai benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan. Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan salah satu tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi.

Pada penderita leukemia, pembengkakan kelenjar getah bening terjadi karena adanya sel darah putih abnormal yang menumpuk di dalamnya. 

5. Nyeri sendi

Dalam sebuah studi 2020, peneliti menemukan bahwa 8,8% anak-anak penderita leukemia mengalami nyeri tulang, nyeri sendi, atau masalah ortopedi lainnya sebagai gejala pertama mereka. Begitu pula dengan wanita maupun pria dewasa.

Leukemia mungkin salah didiagnosis sebagai radang sendi jika gejala pertamanya adalah nyeri sendi. Dalam studi kasus 2020, peneliti menyajikan kasus seorang anak berusia 18 tahun dengan leukemia yang awalnya didiagnosis menderita ankylosing spondylitis karena mengalami nyeri sendi.

6. Rentan terkena infeksi

Sel darah putih fungsinya untuk melawan zat asing dalam tubuh. Pada penderita leukemia, sel darah putih abnormal sehingga menyerang sel yang sehat. 

Itulah mengapa penderita leukemia rentan terkena infeksi. Virus, bakteri, atau zat asing lain dengan mudah bisa menginfeksi tubuh Bunda karena sistem sel darah putih yang abnormal.

Cara Mengobati Leukemia Stadium Awal 

Perawatan untuk leukemia bergantung pada jenis leukemia yang Bunda derita, usia, dan kesehatan secara keseluruhan, serta apakah leukemia telah menyebar ke organ atau jaringan lain. Berikut cara mengobati leukemia yang umum.

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah bentuk pengobatan leukemia yang paling umum. Ini melibatkan penggunaan bahan kimia untuk membunuh sel leukemia atau mencegahnya berkembang biak.

Selama perawatan, Bunda mungkin menerima bahan kimia (obat) dalam bentuk pil, suntikan ke pembuluh darah atau bawah kulit. Biasanya, Bunda akan menerima kombinasi obat kemoterapi.

2. Imunoterapi (terapi biologis)

Perawatan ini menggunakan obat-obatan tertentu untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh Bunda untuk melawan leukemia. Imunoterapi membantu sistem kekebalan Bunda mengidentifikasi sel kanker dan menghasilkan lebih banyak sel kekebalan untuk melawannya.

3. Terapi yang ditargetkan

Perawatan ini menggunakan obat-obatan yang dirancang untuk menyerang bagian tertentu dari sel leukemia seperti protein atau gen yang menyebabkan sel tersebut mengambil alih sel darah normal.

Terapi yang ditargetkan dapat mencegah sel leukemia berkembang biak, memutus suplai darah sel, atau membunuh sel secara langsung. Terapi yang ditargetkan cenderung tidak membahayakan sel-sel normal. 

4. Terapi radiasi

Perawatan ini menggunakan pancaran energi yang kuat atau sinar-X untuk membunuh sel-sel leukemia atau menghentikan pertumbuhannya. Selama pengobatan, mesin mengarahkan radiasi ke tempat yang tepat di tubuh Bunda di mana sel kanker berada atau mendistribusikan radiasi ke seluruh tubuh. Mendistribusikan radiasi ke seluruh tubuh mungkin terjadi sebelum transplantasi sel hematopoietik.

5. Transplantasi sel hematopoietik (transplantasi sel induk atau sumsum tulang)

Perawatan ini menggantikan sel-sel pembentuk darah kanker yang dibunuh oleh kemoterapi dan/atau terapi radiasi dengan sel-sel hematopoietik baru yang sehat. Dokter akan mengeluarkan sel-sel sehat dari darah atau sumsum tulang Bunda sebelum kemoterapi dan radiasi, bisa juga berasal dari donor.

Sel-sel baru yang sehat berkembang biak, membentuk sumsum tulang dan sel darah baru yang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang dibutuhkan tubuh Bunda.

6. Chimeric antigen receptor (CAR) T-cell therapy

Ini adalah jenis terapi baru yang menggunakan sel T yang melawan infeksi di tubuh Bunda (sel T atau limfosit T adalah sejenis sel kekebalan), merekayasanya untuk melawan sel leukemia dan memasukkannya kembali ke dalam tubuh Bunda.

Uji klinis juga tersedia untuk menguji pengobatan kanker baru. Pertimbangkan potensi manfaat dan risiko mendaftarkan diri dalam uji klinis dengan dokter Bunda.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua wanita dengan leukemia akan mengalami semua gejala di atas. Gejala yang dialami setiap orang dapat berbeda-beda. Untuk itu, penting untuk selalu waspada terhadap perubahan kesehatan Bunda dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang tidak biasa.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda