HaiBunda

MOM'S LIFE

Perempuan Disebut Lebih Sering Alami Migrain, Ternyata Ini Alasannya Menurut Ahli

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 13 Jun 2024 19:08 WIB
Ilustrasi Migrain/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Bunda pernah merasakan nyeri dan kepala berdenyut di satu sisi saja? Itu tandanya Bunda tengah mengalami migrain.

Migrain merupakan sakit kepala yang menyebabkan nyeri berdenyut parah atau sensasi berdenyut pada satu sisi kepala. Kondisi ini biasanya dapat berlangsung selama berjam-jam atau berhari-hari sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Menurut Ketua Tim Kerja Gangguan Otak Kementerian Kesehatan RI, dr. Tiersa Vera Junita, M Epid, migrain disebut sebagai sakit kepala yang paling sering dialami. Tidak hanya itu, dampaknya pun terlihat signifikan.


"Dalam seluruh nyeri kepala primer, migrain merupakan nyeri kepala paling sering dialami populasi dan menimbulkan dampak disabilitas yang signifikan," katanya dalam webinar Persatuan Dokter Neurologi Indonesia (PERDOSNI), Kamis (13/6/2024).

Kasus migrain paling banyak dialami oleh wanita

Menurut data dari Global Buden of Disease, jumlah kasus migrain secara global meningkat 40 persen dari 62,2 juta di tahun 1990 menjadi 87,6 juta dari tahun 2019. Indonesia merupakan negara tertinggi keempat penyumbang kasus baru migrain di dunia, yakni sebesar 3,5 juta menurut data dari dari Institute for Health Metrics and Evaluations (IHME) tahun 2019.

Tidak hanya itu, kasus insiden tertinggi migrain kebanyakan dialami oleh wanita daripada laki-laki. Prevalensi wanita yang migrain sekitar 18,9 persen sementara laki-laki sekitar 9,8 persen.

Sejalan dengan hal ini, Dr. dr. Restu Susanti, SpN, SubspNN(K), M Biomed, menyebut kasus migrain yang diidap oleh wanita biasanya dikaitkan dengan masalah hormonal.

"Migrain penyebab disabilitas kedua pada wanita. Kenapa? Karena ada faktor hormonal. Tapi semua bisa dikendalikan dengan baik. Karena menurut teori yang didapatkan setelah pubertas, setiap individu atau perempuan tersebut, mempunyai peluang untuk mengidap migrain 3 hingga 4 kali lebih sering dibandingkan pada pria," kata dr Restu.

"Pada wanita ini serangan migrain lebih lama, risikonya lebih tinggi, disabilitas lebih besar, dan waktu pulihnya lebih lama," lanjutnya.

Lantas, kapan wanita mengalami perubahan hormonal ini? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Buah yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat, Salah Satunya Apel

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

Mom's Life Natasha Ardiah

Bisa dilakukan di Rumah, Ini 5 Cara Efektif Mengurangi Rambut Rontok

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai

Mom's Life Amira Salsabila

Kisah Bunda Tetap Mengandung meski Bayinya Tak akan Bertahan, Alasannya Sungguh Mulia

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Resep Macaroni Schotel Kukus Rumahan yang Lembut dan Enak

20 Rekomendasi Wisata Semarang untuk Keluarga yang Ramah Anak

Bisa dilakukan di Rumah, Ini 5 Cara Efektif Mengurangi Rambut Rontok

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK