
moms-life
Seperti Apa Hukum Larangan Menikah di Bulan Suro Menurut Islam?
HaiBunda
Sabtu, 06 Jul 2024 18:40 WIB

Larangan menikah di bulan Suro erat kaitannya dengan tradisi Jawa. Namun sebenarnya, apakah hal ini terdapat di ajaran Islam?
Dalam kalender Jawa, bulan Suro pada dasarnya menandai tahun baru. Tepat di malam 1 Suro hingga sebulan ke depan, biasanya akan digelar berbagai tradisi, ritual, hingga pantangan tertentu.
Sementara itu dalam agama Islam, bulan Suro disebut dengan bulan Asyura. Bulan ini menandai awal tahun berdasarkan kalender Hijriyah, Bunda.
Lain halnya dengan tradisi Jawa, bulan Asyura biasa dirayakan dengan berbagai amalan seperti doa, tahlil, dan lainnya. Bulan ini dipandang sakral oleh umat Islam.
Namun, sebagian umat Islam yang juga berasal dari suku Jawa memiliki kepercayaan tentang pantangan menikah di bulan Suro. Padahal sejatinya, pernikahan adalah sunah Rasulullah SAW dalam ajaran Islam.
Adapun perintah mengenai pernikahan tercantum dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 32 yang artinya:
"Dan menikahlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan."
Islam tidak menentukan detail mengenai kapan waktu, tanggal, hari, atau bulan pernikahan yang baik. Meski begitu, umat Islam memiliki pandangan terhadap bulan-bulan tertentu yang dianggap baik untuk melangsungkan pernikahan.
Salah satunya adalah bulan Syawal yang dianggap baik karena mengikuti sunah Rasulullah SAW yang menikah di bulan tersebut. Lantas, bagaimana dengan bulan Suro?
KH Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, memberikan pandangan bahwa ada filosofi larangan pesta pernikahan di bulan Suro atau Asyura.
Menurutnya bulan Asyura adalah bulan prihatin bagi anak dan cucu Rasulullah SAW. Di bulan ini, cucu Rasulullah SAW yang bernama Husain bin Ali bin Abi Thalib mengalami perundungan hingga kehilangan nyawanya.
"Tentu para anak dan cucu-cucu Rasulullah SAW termasuk para habaib jika teringat Husain dibunuh pada bulan itu akan menganggap Asyura sebagai bulan duka," kata Kiai Marzuki dalam tayangan di kanal YouTube NU Channel, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (6/7/24).
Atas dasar tersebut, para kiai Jawa membuat aturan untuk tidak mengadakan pesta atau hajat besar termasuk pernikahan di bulan Asyura. Meski begitu, pada intinya semua waktu baik untuk melangsung hajat apa pun, tak terkecuali menggelar pernikahan.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(anm/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Menikah dengan Bule Tanpa Restu Ortu, Nasib Perempuan Ini Menyedihkan

Mom's Life
Pesan Manis Hugh Jackman untuk Istrinya di Hari Ulang Tahun Pernikahan

Mom's Life
Kisah Ibu Dapat Kado Natal Spesial dari Mantan Suaminya

Mom's Life
Dampak Ketika Rumah Tangga Dilandasi Harta, Tahta, atau Rupa

Mom's Life
Bisakah Pernikahan Bertahan Ketika Cinta Tak Lagi Ada?


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Akad Nikah Juliana Moechtar dan Letkol TNI
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda