Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kenali Gejala Virus Oropouche yang Melonjak dan Mematikan di Brasil

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 02 Aug 2024 22:15 WIB

Ilustrasi Virus
Ilustrasi virus/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Daftar Isi

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah disibukkan dengan pandemi COVID-19. Berbagai jenis virus baru bermunculan dan mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

Salah satu yang sedang marak juga mengenai virus Oropouche. Virus Oropouche dilaporkan mengalami lonjakan kasus yang signifikan di Brasil, menimbulkan kekhawatiran akan potensi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Dalam kasus Oropouche bahkan sampai merenggut nyawa di Brasil. Virus yang sudah terdeteksi sejak 1955 ini relatif tidak dikenal secara luas namun telah menunjukkan potensi bahaya yang signifikan.

Pada 2024, terdapat lebih dari 7 ribu kasus virus Oropouche yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan Brasil. Laporan terkait virus Oropouche dominan berasal dari dua wilayah, yakni negara bagian Amazona dan Rondonia.

Meski lebih banyak terjadi di kawasan Amerika Selatan namun virus ini berpotensi mewabah di Indonesia. Yuk mengenal apa itu virus Oropouche, penyebab, hingga cara mencegahnya.

Apa itu virus Oropouche?

Virus Oropouche adalah virus yang termasuk dalam keluarga Peribunyaviridae, genus Orthobunyavirus. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1955 di Brasil, tepatnya di daerah Oropouche, yang setelah itu virus ini mendapatkan nama dari lokasi asalnya.

Meskipun awalnya virus ini dianggap sebagai patogen yang jarang dan relatif tidak berbahaya, belakangan virus semakin sering terdeteksi dan menyebabkan wabah di beberapa negara Amerika Selatan, termasuk Brasil. Bahkan sampai menyebabkan kematian. 

Virus Oropouche ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama spesies Culex. Terdapat laporan dua perempuan meninggal di Bahia akibat virus tersebut. Keduanya berusia di bawah 30 tahun dan tak memiliki riwayat penyakit komorbid.

"Pasien memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan kasus demam berdarah dengue yang parah," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan dilansir dari Al Arabiya News.

Penyebab virus Oropouche

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Oropouche disebabkan oleh virus yang dapat ditemukan di beberapa bagian Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Virus Oropouche adalah virus RNA yang termasuk dalam serogrup Simbu dari genus Orthobunyavirus dalam famili Peribunyaviridae.

Penyebab utama infeksi virus ini adalah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Nyamuk terinfeksi virus Oropouche saat mereka menggigit hewan atau manusia yang sudah terinfeksi. Setelah terinfeksi, nyamuk dapat menyebarkan virus kepada manusia atau hewan lain melalui gigitan.

Gejala virus Oropouche yang mirip DBD

Gejala infeksi virus Oropouche mirip dengan gejala infeksi virus lain yang disebarkan oleh nyamuk, seperti DBD atau chikungunya. Masa inkubasi virus ini bervariasi, umumnya gejala mulai muncul dalam 4 sampai 7 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Gejala yang sering dilaporkan meliputi:

1. Demam tinggi: Salah satu gejala awal yang paling umum adalah demam tinggi yang dapat berlangsung selama beberapa hari. Suhu tubuh bisa mencapai 39 sampai 40 derajat Celsius.

2. Sakit kepala: Penderita sering mengalami sakit kepala yang parah dan berdenyut. Rasa sakit pada kepala bisa sangat intens.

3. Nyeri otot dan sendi: Nyeri ini mirip dengan gejala flu atau infeksi virus lainnya, sering disebut sebagai myalgia. Rasa nyeri ini bisa menyebar ke seluruh tubuh.

4. Ruam kulit: Beberapa pasien mengalami ruam merah atau kemerahan pada kulit. Ruam biasanya muncul beberapa hari setelah demam dimulai.

5. Mual dan muntah: Gejala gastrointestinal juga umum terjadi pada infeksi virus Oropouche. 

6. Kelelahan: Rasa lelah yang ekstrem bisa berlangsung selama beberapa minggu.

7. Konjungtivitis: Peradangan pada selaput mata yang bisa menyebabkan kemerahan dan pembengkakan.

Dalam kasus-kasus yang lebih jarang, infeksi bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti meningitis (peradangan pada selaput otak) atau ensefalitis (peradangan pada otak), yang bisa mengakibatkan gejala neurologis, termasuk kebingungan, kejang,  bahkan kehilangan kesadaran.

Penyebaran virus Oropouche

Virus Oropouche menyebar di daerah tropis dan subtropis. Brasil menjadi salah satu negara yang paling terdampak.

Penyebaran virus ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti iklim dan urbanisasi. Cuaca hangat dan lembap menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk pembawa virus untuk berkembang biak. 

Perubahan iklim dapat memperluas jangkauan geografis nyamuk pembawa virus. Belum lagi pertumbuhan perkotaan yang cepat dapat meningkatkan kontak antara manusia dan nyamuk.

Sementara penyebaran virus Oropouche meluas ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk penggigit yang terinfeksi (Culicoides paraensis). Beberapa jenis nyamuk yang dapat menyebarkan virus ini, termasuk nyamuk Culex quinquefasciatus, Coquillettidia venezuelensis, dan Aedes serratus.

Culex quinquefasciatus adalah nyamuk yang sama yang dapat menyebarkan virus ensefalitis West Nile dan St. Louis. Di daerah perkotaan, ketika orang yang terinfeksi Oropouche digigit, mereka dapat menyebarkan virus melalui darah ke nyamuk tersebut. Nyamuk itu kemudian dapat menyebarkan virus ke orang lain.

Terdapat laporan bahwa virus Oropouche juga dapat menginfeksi orang di laboratorium. Tujuh pekerja laboratorium diketahui secara tidak sengaja terinfeksi virus Oropouche melalui aerosolisasi atau konsumsi di laboratorium, semuanya mengalami gejala.

Cara mencegah virus Oropouche

Pencegahan infeksi virus Oropouche melibatkan langkah-langkah yang mirip dengan pencegahan penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk, seperti DBD. Berikut cara mencegah virus Oropouche.

1. Penggunaan obat nyamuk

Penggunaan losion atau semprotan pengusir nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau minyak lemon eucalyptus dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk.

2. Pakaian pelindung

Mengenakan pakaian yang menutupi sebagian besar kulit, seperti lengan panjang dan celana panjang, bisa mengurangi kemungkinan gigitan nyamuk.

3. Jaring nyamuk

Menggunakan jaring nyamuk di tempat tidur dan memasang kawat kasa di jendela dan pintu dapat membantu mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.

4. Pengendalian sarang nyamuk

Mengurangi tempat penampungan air di sekitar rumah, seperti di wadah penyimpanan air atau pot tanaman, yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Cara mengatasi virus Oropouche

Diagnosis infeksi virus Oropouche biasanya memerlukan tes laboratorium yang spesifik untuk mendeteksi keberadaan virus atau antibodi terhadapnya. Tes ini bisa melibatkan pemeriksaan darah atau kultur virus.

Mengingat kesamaan gejala dengan penyakit lain, diagnosis yang akurat memerlukan evaluasi medis secara mendalam. Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk infeksi virus Oropouche.

Pengobatan yang diberikan umumnya bersifat simtomatik, yaitu bertujuan untuk meredakan gejala, seperti demam, nyeri, dan ruam. Penderita disarankan untuk banyak istirahat dan minum air putih yang cukup.

Virus Oropouche merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang perlu diwaspadai, terutama di daerah endemis. Peningkatan kesadaran akan gejala, pencegahan, dan pengendalian virus ini sangat penting untuk mencegah terjadinya wabah yang lebih luas. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda