HaiBunda

MOM'S LIFE

Kasus Skizofrenia di Yogyakarta Tinggi, Kemenkes Ungkap Penyebabnya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 09 Aug 2024 14:35 WIB
Kasus Skizofrenia di Yogyakarta Tinggi, Kemenkes Ungkap Penyebabnya/Foto: Getty Images/kitzcorner
Jakarta -

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki prevalensi kasus gangguan jiwa berat skizofrenia paling tinggi. Data tersebut diketahui berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI pada Juni 2024.

Provinsi DIY dinyatakan sebagai wilayah dengan prevalensi tertinggi untuk rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga (ART) bergejala psikosis/skizofrenia yaitu 9,3 persen.

Disusul Jawa Tengah dengan prevalensi 6,5 persen dan Sulawesi Barat 5,9 persen. Untuk rumah tangga yang memiliki ART dengan gejala dan sudah didiagnosis gangguan jiwa psikosis/skizofrenia oleh dokter, DIY juga memiliki prevalensi paling tinggi yaitu 7,8 persen.


Kemenkes ungkap penyebab tingginya skizofrenia di DIY

Skizofrenia merupakan kondisi mental yang cukup serius. Gangguan mental ini bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, hingga berperilaku tidak teratur.

Orang dengan gangguan ini membutuhkan perawatan seumur hidup. Selain itu, gejala yang ditimbulkan juga bervariasi berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Meski begitu, ada beberapa gejala khas yang bisa dikenali. Misalnya, halusinasi, delusi, pikiran kacau, hingga perilaku motorik yang tidak teratur.

Terkait hal tersebut, Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, dr Imam Pambudi, mengatakan data memang menunjukkan provinsi DIY memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan provinsi lainnya. Meski begitu, angka tersebut belum dilakukan pembobotan untuk mendapatkan prevalensi per individu. Saat ini tengah dalam proses perhitungan.

Imam juga mengatakan terdapat beberapa kemungkinan yang menjadi pemicu prevalensi psikosis/skizofrenia tinggi di DIY.

“Beberapa bencana besar yang terjadi di Provinsi DIY (Gempa, Gunung Merapi, kekeringan, dan sebagainya) terutama di beberapa kabu tertentu dapat mempengaruhi kesehatan jiwa,” ujar Imam, dikutip dari laman detikcom, Jumat (9/8/2024).

Tekanan sosial, ekonomi, serta perubahan gaya hidup juga menjadi faktor risiko timbulnya masalah kesehatan mental. Ini termasuk depresi, kecemasan, dan skizofrenia.

“Seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia semakin umum ditemui,” ungkapnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Apa Itu Social Anxiety? Kenali Gejala, Penyebab & Cara Mengatasinya, Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

Mom's Life Arina Yulistara

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Intip 5 Momen Hengky Kurniawan Bareng Putranya Bintang yang Tak Kalah Tampan Bun

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK