MOM'S LIFE
Mengenal Herawati Diah, Penerjemah Teks Proklamasi yang Merasa Malu Setiap Agustusan
Annisa A | HaiBunda
Sabtu, 17 Aug 2024 06:10 WIBHari Kemerdekaan Republik Indonesia diperingati setiap tanggal 17 Agustus. Ada banyak pihak yang turut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan negara ini, Bunda.
Tak hanya pahlawan dan tokoh politik, mereka yang berprofesi sebagai jurnalis juga punya peran penting di momen kemerdekaan RI.
Salah satu tokoh pers yang berjasa adalah Herawati Diah. Tanpanya, naskah teks Proklamasi Kemerdekaan RI tak akan sampai ke tangan wartawan asing di berbagai negara.
Uniknya, Herawati merasa jasanya yang besar itu tidak seberapa bila dibandingkan dengan jasa pahlawan lainnya. Ia justru merasa malu.
"Setiap peringatan 17 Agustus ada perasaan malu bagi saya. Banyak sahabat, kerabat dan orang Indonesia saat itu berjuang bertaruh nyawa, sedangkan saya hanya menerjemahkan teks proklamasi ke bahasa Inggris dan Belanda untuk disiarkan teman-teman pers asing," ujarnya seperti dikutip dari Antara News.
Berikut ini fakta-fakta mengenai Herawati Diah, sang penerjemah teks Proklamasi Kemerdekaan RI:
1. Menimba ilmu jurnalisme
Herawati Diah adalah wartawati yang menerjemahkan teks Proklamasi Kemerdekaan RI. Ia lahir pada 3 April 1917 dan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Sang Bunda, Siti Alimah binti Djojodikromo dibesarkan di lingkungan bangsawan yang menekankan pendidikan Islam dan tradisi Indonesia.
Sementara itu, sang Ayah adalah Raden Ratip yang merupakan lulusan sekolah dokter Stovia tahun 1908 dan menjadi ahli medis di perusahaan tambang timah Belanda.
Melansir dai Antara News, Herawati Diah menempuh pendidikan di American High School di Tokyo, Jepang usai lulus dari Europeesche Lagere School (ELS) Jakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat (AS).
Pada 1941, ia menjadi perempuan pertama Indonesia yang berhasil meraih sarjana dari luar negeri. Herawati Diah lulus dari Barnard College, Universitas Columbia, New York dan sempat mempelajari ilmu jurnalistik di Universitas Berkeley, California.
Kala itu, Herawati memilih AS sebagai tempat menimba ilmu atas pengaruh sang Bunda. Ibunda berpesan agar Herawati menuntut ilmu di negara yang tidak punya jajahan.
Terjun ke dunia jurnalisme membuat Herawati Diah erat dengan berbagai peristiwa bersejarah menjelang kemerdekaan Indonesia. Hal itulah yang membawanya hingga ke tugas menerjemahkan teks Proklamasi Kemerdekaan RI.
Lanjutkan membaca di halaman setelah ini, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(anm/fir)
MENERJEMAHKAN PROKLAMASI