
moms-life
Teman Sering Mengeluh karena Pekerjaan? Waspada Bahayanya pada Kesehatan Mental
HaiBunda
Senin, 19 Aug 2024 15:57 WIB

Daftar Isi
Bunda punya teman yang sering mengeluh tentang pekerjaannya? Meski tidak sepenuhnya buruk, keluhan yang terjadi secara terus-menerus juga dapat membahayakan kesehatan mental orang tersebut.
Pekerjaan dapat memainkan peran besar dalam kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Selain manfaat finansial, pekerjaan dapat menambah makna, struktur, dan tujuan hidup. Pekerjaan juga dapat memberikan identitas, meningkatkan harga diri, dan menawarkan sarana sosial yang penting.
Namun, bekerja di lingkungan yang negatif dapat memiliki efek sebaliknya dan berdampak buruk pada kesehatan emosional. Jam kerja yang panjang, kekurangan karyawan, kurang dukungan, dan pelecehan di tempat kerja dapat meningkatkan tingkat stres dan berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan zat seperti narkoba.
Bahaya kesehatan mental orang yang sering mengeluh karena pekerjaan
Melansir dari laman Harvard Business Review, penelitian menunjukkan bahwa mengeluh terus-menerus dapat berdampak secara fisiologis.
Melalui pengulangan perasaan buruk, sedih, dan tidak berdaya, neurotransmiter di otak dapat mengalami pengaturan ulang saraf, yang memperkuat pola pikir negatif, sehingga pikiran tidak bahagia lebih mudah terulang dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk rasa syukur, apresiasi, dan kesejahteraan.
Siklus pikiran negatif yang terus-menerus bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada hipokampus, bagian otak yang digunakan untuk memecahkan masalah dan fungsi kognitif. Seiring berjalannya waktu, pengeluh menjadi pecandu hal-hal negatif, tertarik pada drama yang muncul karena sikap mengeluh.
Mereka juga cenderung berpikir hitam-putih. Kompromi bukan bagian dari persamaan. Tidak mengherankan jika mereka cenderung melihat masalah daripada solusi, sehingga sulit bekerja dengannya.
Mengingat sifat negatif mereka, sulit baginya untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah. Ironisnya, mengeluh tentang berbagai hal dapat menciptakan lebih banyak hal untuk dikeluhkan.
Dampak buruk sering mengeluh bagi orang sekitar
Tahukah Bunda? Orang yang sering mengeluh juga dapat memberikan dampak buruk pada orang-orang di sekitarnya. Ketika orang berpikir dan bereaksi dengan cara negatif dan pesimis, tanpa menyadarinya, mereka mentransfer perasaan ini kepada orang lain dalam suatu proses yang disebut identifikasi proyektif, dalam psikolog.
Seolah-olah mereka menggunakan orang lain semacam tong sampah untuk melampiaskan sisi negatif mereka, membuat orang lain tersebut merasa terbebani dan kelelahan.
Beberapa ahli saraf telah menyatakan bahwa manusia memiliki apa yang disebut neuron cermin di otaknya yang penting untuk bertahan hidup.
Sebagai makhluk sosial, otak secara tidak sadar meniru suasana hati orang-orang di sekitar, yang dapat menjadi keuntungan ketika menghadapi bahaya. Hal ini juga dapat berfungsi sebagai bentuk kohesi sosial.
Tips menghadapi teman yang sering mengeluh
Melansir dari laman CNBC Make It, berikut adalah beberapa hal yang bisa Bunda sampaikan kepada teman, keluarga, atau orang sekitar yang sering mengeluh.
1. “Kamu mau curhat atau minta nasihat?”
Meluangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan seperti itu dapat membantu siapa pun yang mengeluh untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka cari.
Membuat mereka menjelaskan apa yang ingin didapatkan dari percakapan mungkin merupakan langkah pertama untuk mengklarifikasi apa yang mereka inginkan dari situasi pekerjaan mereka.
2. Perhatikan inti masalah
Membantu seseorang melihat gambaran yang lebih besar dan menghubungkan titik-titiknya mungkin merupakan hal yang membantu mereka untuk membuat perubahan.
Perspektif Bunda bisa membantu mereka mempertimbangkan apakah mereka akan mendapatkan manfaat dari mencari solusi, apakah itu mengambil waktu istirahat liburan, berbicara dengan manager, atau mencari pekerjaan yang lebih cocok.
3. Menetapkan batasan
Hindari takut untuk menetapkan batasan. Seorang yang teman yang baik akan mengerti bahwa tidak mau mendengarkan setiap detail dari setiap masalah bukan berarti Bunda tidak peduli dengan kesejahteraan mereka.
Mungkin dengan membuat kesepakatan bersama seperti masing-masing memiliki waktu 10 menit untuk menyampaikan keluhan, atau menyisihkan waktu khusus setiap minggu untuk membicarakan apa yang sedang terjadi.
Mungkin itu bisa berarti membantu mereka menemukan metode lain untuk menghilangkan stres, terutama jika teman Bunda lebih menyukai pekerjaan mereka dan hanya ingin melampiaskan kekesalannya.
Nah, itulah bahaya kesehatan mental bagi orang yang sering mengeluh tentang pekerjaan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Cara Menghadapi Chronic Complainer di Kantor, Validasi Keluhannya Tapi Buat Batasan

Mom's Life
Prediksi Zodiak Hari Ini, Wah Ada Tawaran Proyek Menarik Nih Buat Aries

Mom's Life
Catat Bun, Ini 5 Pertanyaan yang Bisa Diajukan ke HRD saat Wawancara Kerja

Mom's Life
5 Tips Cari Kerja di Tengah Pandemi, Bunda Jangan Mudah Menyerah!

Mom's Life
Studi: Benci dengan Pekerjaan Diam-diam Merusak Kesehatan

Mom's Life
Mau Jadi Orang yang Tak Gampang Mengeluh? Yuk Banyak Bersyukur
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda