Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Penyakit Ain Menurut Islam, Ini Ciri dan Cara Mencegahnya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 20 Aug 2024 03:00 WIB

Ilustrasi doa
Penyakit Ain Menurut Islam, Ini Ciri dan Cara Mencegahnya/Foto: Getty Images/wombatzaa
Jakarta -

Penyakit ain dikenal sebagai penyakit supranatural atau nonmedis. Hal ini karena penyakit tersebut terjadi ketika seseorang memandang disertai dengan rasa iri, dengki, atau takjub terhadap orang lain.

Rasulullah SAW juga membenarkan adanya penyakit ain. Bahkan, beliau menegaskan dalam sebuah hadis berikut ini:

الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَىْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ

Artinya:

"Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh 'ain itu yang bisa." (HR. Muslim)

Banner Dampak Psikologis Anak Lihat KDRT

Apa itu penyakit ain?

Dikutip dari buku Doa, Zikir, Wirid & Pengobatan Islami Paling Mustajab karya Ipnu R. Noegroho, pengertian dari penyakit ain adalah penyakit yang menyerang jasmani atau rohani yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang dengki, takjub, atau kagum, sehingga dimanfaatkan oleh setan dan bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena.

Biasanya penyakit ini menyerang melalui foto atau video seseorang. Hal tersebut bisa saja mengundang iri atau hasad terhadap orang-orang yang melihatnya, sehingga mereka akan mengirimkan penyakit ain melalui foto tersebut.

Sementara itu, asam mula ain dijelaskan dalam Fatwa Al Lajnah Ad Dimah:

مأخوذة من عان يَعين إذا أصابه بعينه ، وأصلها : من إعجاب العائن بالشيء ، ثم تَتبعه كيفية نفْسه الخبيثة ، ثم تستعين على تنفيذ سمها بنظرها إلى المَعِين

Artinya:

"Ain berasal dari kata 'aana - ya'iinu yang artinya terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respons jiwa yang negatif, kemudian jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut. (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271)

Pandangan penyakit ain menurut Islam

Melansir dari laman detikcom, penjelasan tersirat tentang ain juga disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 51:

وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَٰرِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا۟ ٱلذِّكْرَ وَيَقُولُونَ

إِنَّهُۥ لَمَجْنُونٌ

Wa iy yakādullażīna kafarụ layuzliqụnaka bi`abṣārihim lammā sami'uż-żikra wa yaqụlụna innahụ lamajnụn

Artinya:

"Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: 'Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila'."(QS al-Qalam: 51)

Maksud dari kata pandangan dalam ayat di atas yaitu pandangan yang disertai dengan kekuatan ain. Ada beberapa akibat terkena pandangan ain, yakni bisa membuat orang yang dipandang langsung sakit, celaka, bahkan hingga menyebabkan kematian.

Contohnya pada zaman Rasulullah, saat sahabat Amir bin Rabiah mandi bersama Sahabat Sahl bin Hanif. Kala itu, Amir bin Rabiah terkagum melihat badan Sahl bin Hanif yang putih dan bersih. Sekita itu, Sahl bin Hanif langsung pingsan.

Melihat kejadian itu, para sahabat yang lain lalu memanggil Rasulullah SAW. Beliau meruqyah Sahl bin Hanif, dan beli bersabda:

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

Artinya:

"Ketika salah satu di antara kalian kagum ketika melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau saat melihat saudaranya, maka doakanlah dia dengan keberkahan, karena 'ain itu nyata." (HR Nasa'i dan Hakim)

Ciri-ciri seseorang terkena ain

Berikut adalah kumpulan ciri-ciri seseorang yang terkena penyakit ain dan perlu Bunda kenali:

  • Menguap terus, tetapi tidak ada rasa kantuk
  • Terus bersendawa padahal tidak makan, dan ketika membaca Al-Qur’an frekuensinya makin bertambah
  • Muncul benjolan dan berdarah
  • Ketika dingin tubuh terasa panas, dan sebaliknya ketika panas tubuh terasa dingin
  • Merasakan sesak di dada tanpa alasan jelas
  • Merasa lesu, malas, dan insomnia
  • Berat badan bertambah, meski jarang makan
  • Sering mengkhayal, bahkan gila
  • Sering lupa
  • Rambut rontok
  • Wajah tampak pucat, serta muncul kehitaman di bawah kelopak mata
  • Merasa pusing terus
  • Muncul bintik-bintik memar kebiruan di area paha dan kedua lengan
  • Muncul perasaan putus asa, bahkan ingin mati
  • Bermimpi melihat mayat dan sering terkejut
  • Merasa sakit beragam dan suka berpindah-pindah hingga tidak bisa dideteksi oleh medis
  • Tubuh tidak bisa menerima obat
  • Munculnya semut dalam jumlah banyak di rumah secara tiba-tiba
  • Bermimpi melihat teman dan kerabat dengan tatapan tajam atau pandangan buruk

Benarkan pamer di media sosial bisa sebabkan penyakit ain?

Ketua MUI DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz Syukron Makmun, menjelaskan bahwa memamerkan dan menunjukkan sesuatu yang jadi karuniai Allah kepada kita itu tidak selamanya halal dan haram.

“Penyakit ain itu adalah pandangan orang lain yang tidak suka ketika kita mendapatkan karunia dari Allah. Pandangan mata yang di dalamnya dan rasa iri hati, itulah yang kemudian akan mendatangkan penyakit orang yang dilihat,” ungkapnya, dikutip dari laman CNN Indonesia, Senin (19/8/2024).

Oleh karena itu, penting juga untuk tidak mempertontonkan semua nikmat yang diberikan Allah. Khawatir nanti tidak semua orang merasa suka, yang bersifat hasut, iri dengki, yang bisa jadi kesempatan setan masuk menggoda lewat media yang bernama penyakit ain.

Doa terhindar dari penyakit ain

Rasulullah SAW membacakan doa ini untuk cucunya, Hasan dan Husain. Berikut adalah bacaan doanya:

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

U'iidzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli 'ainin laammatin

Artinya:

"Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ain yang mencela." (HR Bukhari)

Kata ‘u’iidzuka ditunjukkan bagi laki-laki, sementara perempuan menggunakan ‘u’iidzuki.

Cara mencegah penyakit ain

Ada beberapa cara yang perlu Bunda perhatikan untuk mencegah penyakit ain. Berikut di antaranya:

1. Banyak membaca aneka zikir, doa, ta’awwudz (bacaan perlindungan) yang disyariatkan untuk melindungi diri dari gangguan setan dan penyakit ain.

2. Mendoakan orang yang akan terkena ain (orang yang dikagumi), doanya seperti ini:

مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ.

Artinya:

"(Inilah) apa yang dikehendaki Allah, tiada kekuatan selain dengan Allah, ya Allah berkahilah ia."

Rasulullah bersabda, "Jika masing-masing kalian melihat sesuatu yang mengagumkan pada diri saudaranya, hendaklah ia mendoakan keberkahan bagi saudaranya itu." (HR Malik)

3. Hindari membiarkan segala hal yang bisa memunculkan rasa kagum dari pandangan orang lain hingga berpotensi penyakit ain.

4. Membaca Al-Mu’awwidzatain (Surat Al Falaq dan An Nas) setiap malam sebelum tidur dan menambahkan surat Al Ikhlas. Hal ini bersandar pada hadis yang diriwayatkan Ibnu Syihab dari Urwah bin Az-Zubair dari Aisyah RA, ia berkata:

“Jika Rasulullah hendak menuju ranjangnya dia meniupkan di kedua telapak tangannya dengan qul huwa Allahu dan Al-Mu’awwidzatain lalu mengusapkannya ke wajahnya dan seluruh anggota badannya yang dapat dijangkau kedua tangannya.”

Aisyah RA berkata, “Ketika beliau merasakan sakit, ia menyuruhku untuk melakukan hal tersebut kepadanya.” Yunus berkata, “Aku melihat Ibnu Syaibah melakukan hal tersebut ketika ia hendak menuju ranjangnya.” (HR. Bukhari, Abu Dawud, At-Tarmidzi, An-Nasa’i, dan Ahmad).

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait penyakit ain hingga cara pencegahannya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda