MOM'S LIFE
3 Dampak Buruk Minuman Berenergi yang Sebaiknya Dihindari Jika Ingin Panjang Umur
Annisa A | HaiBunda
Selasa, 20 Aug 2024 19:29 WIBAda sebuah kota kecil di California yang dijuluki sebagai Blue Zone atau Zona Biru. Kota bernama Loma Linda ini memiliki warga yang rata-rata berusia panjang, Bunda.
Istilah Zona Biru sendiri digunakan oleh para peneliti untuk menandai wilayah yang memiliki populasi masyarakat paling panjang umur di dunia.
Sebagian besar masyarakat Loma Linda diketahui berumur panjang dan mampu hidup satu dekade lebih lama dibandingkan dengan populasi kota lain di Amerika Serikat. Apa rahasianya, ya?
Ahli diet dan ahli gizi asal Loma Linda, Eliza Cheng mengungkapkan bahwa rahasia panjang umur adalah mengonsumsi nutrisi seimbang, manajemen stres, dan tidur yang cukup.
Selain itu, Cheng juga tidak pernah mengonsumsi energy drink atau minuman penambah energi. Minuman ini memiliki sejumlah dampak buruk untuk tubuh, sebagaimana dilansir CNBC Make It:
1. Mengganggu tidur dan nafsu makan
Minuman berenergi mengandung kafein agar dapat memberikan efek meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Akan tetapi, konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan kecemasan.
Berbagai dampak buruk tersebut dapat mengganggu pola tidur, yang kemudian menyebabkan kelelahan. Selain itu, orang yang terbiasa mengonsumsinya akan memiliki ketergantungan lebih lanjut pada minuman ini.
Perlu diingat bahwa meskipun minuman berenergi dapat memberikan rasa kenyang sementara, minuman ini bukanlah makanan dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti makanan, Bunda.
2. Meningkatkan kadar gula darah dan peradangan
Kadar gula darah berlebih bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti peningkatan peradangan dan masalah gigi. Apalagi, satu kaleng minuman berenergi biasanya mengandung hingga 30 gram gula per sajinya.
Selain kafein dan gula, minuman berenergi mungkin mengandung stimulan lain seperti guarana dan taurin. Kedua bahan ini secara umum diakui aman, namun efek mengonsumsinya bersama kafein belum diteliti dengan baik dan dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan.
3. Memengaruhi kesehatan fisik dan mental
Suatu penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman berenergi secara rutin memiliki kaitan dengan peningkatan gejala kecemasan, depresi, dan stres. Konsumsi berlebih dapat memicu peningkatan norepinefrin, hormon stres yang berpotensi memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah.
Selain itu, setiap individu yang mengonsumsi minuman berenergi dapat memiliki respons berbeda pada tubuh mereka. Efek samping bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, penggunaan obat-obatan, dan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Alih-alih mengonsumsi minuman berenergi, lebih disarankan untuk sering mengonsumsi air putih, teh hijau, teh herbal, air kelapa, dan kombucha sebagai alternatif yang bagus.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(anm/som)