Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apakah Nafkah Istri Harus Diutamakan daripada Ibu?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Minggu, 25 Aug 2024 17:25 WIB

Ilustrasi pasangan muslim
Ilustrasi Apakah Nafkah Istri Harus Diutamakan daripada Ibu?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Dalam kehidupan rumah tangga, ada satu hal yang perlu ditunaikan oleh suami. Ini adalah memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak. Namun, apakah nafkah istri harus diutamakan daripada ibu?

Mengutip dari buku Kewajiban Menafkahi Keluarga Menurut Islam karya Dendi Irawan, S.Ag, nafkah adalah mengeluarkan kebutuhan hidup rumah tangga yang wajib dilaksanakan oleh suami kepada orang yang wajib dinafkahinya.

Dalam hal ini, pemberian nafkah tersebut juga perlu diperhatikan bahwa jumlahnya itu mencukupi keperluan istri dan anak-anak yang disesuaikan dengan keadaan kemampuan suami, baik yang berhubungan dengan sandang, pangan, dan papan.

Banner Cara Tumbuhkan Minat Baca Anak

Sementara itu, sebagai seorang anak sudah sepatutnya juga memberi nafkah kepada orang tua dalam bentuk bakti. Perintah tersebut juga tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23 yang berbunyi sebagai berikut:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Lalu, bagaimana dengan mereka yang sudah berkeluarga, khususnya anak laki-laki yang telah menjadi suami?

Nafkah istri atau ibu yang perlu diprioritaskan?

Penceramah yang akrab disapa Mamah Dedeh menjelaskan terkait prioritas nafkah seorang suami. Mamah Dedeh mengatakan seorang suami sudah selayaknya mengurus orang tua dengan istri secara bersamaan.

Baik istri maupun orang tua harus dimuliakan. Namun, jika keadaan ekonomi sang suami sedang kurang baik, ia harus memprioritaskan istrinya.

“Kalau laki-laki duitnya seret, kalau saetik (sedikit), dahulukan istri, tapi perhatikan orang tuanya. Tapi kalau seandainya istri butuh, orang tua butuh, tidak ada salahnya bagi sedikit,” ujar Mamah Dedeh, dikutip dari laman detikcom, Kamis (22/8/2024).

Hukum memberikan nafkah orang tua bagi anak yang sudah berkeluarga

Jika orang tua kurang mampu, lanjut usia, dan sudah tidak bisa bekerja, sebagai seorang anak sudah sepatutnya menafkahi keduanya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 215 yang berbunyi sebagai berikut:

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ٢١٥

Artinya:

“Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, ‘Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).’ Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT mengetahui segala kebaikan yang dilakukan seluruh umat-Nya dan akan diberi ganjaran pahala yang lebih besar.

Seorang anak laki-laki yang memiliki kelebihan harta setelah menafkahi dirinya sendiri, anak, dan istrinya memiliki kewajiban menafkahi orang tua. Hal ini disebutkan dalam hadis saat seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang pembelanjaan beberapa dinar miliknya.

Rasulullah SAW bersabda, “Nafkahkanlah ia (dinar) untuk dirimu.” Laki-laki itu berkata lagi, “Saya masih punya yang lain.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Mulailah kepada orang yang engkau beri nafkah dari ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, kemudian yang lebih dekat denganmu (kerabat yang lebih dekat).”

Nah, itulah penjelasan terkait nafkah istri dan ibu yang bisa Bunda pahami. Semoga bermanfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda