Mencari pekerjaan memang bukan hal yang mudah ya, Bunda? Apalagi kini semakin banyak perusahaan yang menentukan calon karyawan baru dengan kriteria usia tertentu.

Seiring bertambahnya usia, peluang untuk mendapatkan wawancara dan tawaran pekerjaan cenderung berkurang. Rata-rata, dibutuhkan waktu hingga empat kali lebih lama bagi seorang pekerja berusia matang untuk menjalani proses tersebut dan mendapatkan pekerjaan.

Meski terkesan tidak adil, namun ternyata ini menjadi hal penting bagi perusahaan dalam menyaring pelamar kerja. Apa alasannya?

Penelitian telah menunjukkan bahwa peraturan usia terjadi di semua industri. Namun, hal ini lebih banyak ditemukan pada perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Bahkan, calon pekerja perempuan mengalami diskriminasi rekrutmen karena usia lebih tinggi dibandingkan pria.

Alasan usia jadi syarat karyawan baru

Sebagai pekerja berusia matang, karyawan mungkin dianggap sebagai beban dan peningkatan premi asuransi kesehatan pemberi kerja, Bunda. Namun, anggapan ini sering kali tidak akurat.

Peraturan usia dalam rekrutmen karyawan baru menjadi salah satu bentuk diskriminasi dan ketidakadilan. Sayangnya, stereotip ini sudah lama tertanam di pola pikir masyarakat kebanyakan.

Misalnya, pelamar kerja berusia matang dianggap energinya mulai menurun, kurang bisa berpikir maju, mulai mengidap penyakit mengkhawatirkan, cenderung ketinggalan zaman, berekspektasi mendapatkan gaji yang lebih tinggi dengan pertimbangan pengalaman sudah lebih banyak, dan sebagainya.

Jika Bunda menjadi salah satu pencari kerja berusia lebih dari 30-an, ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat wawancara kerja agar dapat pertimbangkan dari rekruter di luar masalah usia.

Seperti apa tipsnya? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!