Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dalam Islam, Benarkah Pekerjaan Rumah Tangga Hanya Tanggung Jawab Istri?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Minggu, 01 Sep 2024 18:20 WIB

Ilustrasi pasangan muslim
Dalam Islam, Benarkah Pekerjaan Rumah Tangga Hanya Tanggung Jawab Istri?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Pembagian pekerjaan rumah tangga yang tidak merata merupakan salah satu pemicu stres terbesar. Lantas, benarkah hal itu hanya menjadi tanggung jawab seorang istri?

Sering kali pembagian pekerjaan ini umumnya dikaitkan dengan perbedaan angkatan kerja. Laki-laki cenderung bekerja penuh waktu di luar rumah, sementara perempuan melakukan pekerjaan tidak dibayar seperti mengurus rumah tangga.

Meskipun terjadi pergeseran dalam peran tradisional dan tren ketenagakerjaan, bukti menunjukkan bahwa perempuan masih dibebani tugas utama berupa pekerjaan fisik dan emosional seperti mengurus rumah tangga dan keluarga.

Banner Monkeypox dan Tips Pencegahan

Melansir dari laman verywell mind, sebuah penelitian menemukan bahwa para istri melaporkan salah satu sumber stres terbesar mereka adalah kenyataan bahwa suami mereka tidak ingin mengerjakan bagiannya di rumah.

Benarkah pekerjaan rumah hanya tanggung jawab istri?

Mengutip dari buku Istri Bukan Pembantu karya Ahmad Sarwat, Islam tidak memosisikan para istri layaknya pembantu rumah tangga. Tugas-tugas rumah tangga bukan merupakan beban yang dipikulkan di atas pundak istri.

Dalam pandangan syariat Islam, aslinya bukan istri yang wajib memasak, menyapu, mengepel, mencuci pakaian, dan menyeterika. Tugas itu adalah kewajiban dan beban suami. Suami adalah orang yang pada dasarnya berkewajiban mengurus rumah tangga.

Dalam sebuah hadir, Aisyah RA, pernah ditanya, “Apakah yang dilakukan Rasulullah SAW di rumah?”

Ia menjawab, “Beliau ialah seorang manusia biasa. Beliau menambah pakaian sendiri, memerah susu, dan melayani diri beliau sendiri.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Selain itu, Aisyah juga pernah berkata, “Rasulullah SAW biasa melayani keperluan keluarganya. Lantas, ketika waktu salat tiba, beliau pergi untuk mengerjakan salat.” (HR. Bukhari)

Demikianlah beberapa riwayat yang menceritakan tentang kebiasaan Rasulullah SAW di rumah. Riwayat tersebut menjelaskan bahwa beliau sering membantu sang istri mengerjakan pekerjaan rumah.

Melansir dari laman detikcom, Rasulullah SAW memang memiliki kebiasaan untuk sering membantu istri dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Kebiasaan beliau ini sangat penting dalam rangka mencapai rumah tangga yang harmonis dan dinaungi keberkahan sakinah, mawadah, dan warahmah.

Dengan sering membantu istri, seorang suami telah menunjukkan rasa kasih sayang kepadanya. Hal ini yang menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hubungan dalam rumah tangga.

Berkaitan dengan hal ini, pada hakikatnya pekerjaan rumah tangga itu merupakan tugas atau kewajiban seorang suami, Bunda. Meskipun begitu, para ulama memiliki perbedaan pendapat tentangnya.

Sebagian ulama menyatakan bahwa suami wajib mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga, termasuk mencuci, memasak, dan lain-lain. Namun, ada juga yang mengatakan tugas rumah tangga adalah kewajiban istri.

Lebih lanjut, mayoritas ulama sepakat dengan pendapat yang pertama, yakni mengerjakan pekerjaan rumah termasuk kewajiban suami. Jumhur ulama cenderung sepakat bahwa tugas seorang istri bukan mengerjakan urusan rumah tangga.

Jika ingin dikerjakan, hal itu menjadi sebuah ibadah sunah yang akan menambah nilai pahala Bunda sebagai istri.

Nah, itulah penjelasan lengkap terkait tanggung jawab pekerjaan rumah tangga dalam Islam yang perlu Bunda dan Ayah pahami. Semoga bermanfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing  soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda