Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tumor Otak: Kenali Penyebab, Gejala, Cara Mencegah dan Mengobatinya

Dilla Atqia Rahmah   |   HaiBunda

Selasa, 17 Sep 2024 16:02 WIB

doctor with human Brain anatomy model and tablet. World Brain Tumor day, Brain Stroke, Dementia, alzheimer, parkinson and world mental health concept
Ilustrasi Tumor Otak: Kenali Penyebab, Gejala, Cara Mencegah dan Mengobatinya/ Foto: Getty Images/Panuwat Dangsungnoen

Istilah tumor otak umumnya cukup familiar bagi sebagian masyarakat di Indonesia dan kerap dianggap sama dengan kanker otak. Meski kedua penyakit ini berbeda, tapi tumor otak yang ganas berpotensi menjadi kanker otak. Selain itu, sama halnya seperti kanker otak, tumor otak juga memiliki stadium, mulai dari tumor otak stadium 1 hingga tumor otak stadium 4.

Tumor otak dapat berkembang, baik di otak kanan maupun otak kiri. Menurut Calixtro dalam laman The Preston Robert Tisch Brain Tumor Center, tumor otak pada otak kiri dapat menyebabkan afasia atau gangguan pemahaman atau produksi bahasa. Sedangkan, tumor otak pada otak kanan berpengaruh pada kemampuan spasial, sehingga penderita tumor otak kesulitan melakukan tugas yang melibatkan koordinasi tangan dan mata.

Dikutip dari salah satu Jurnal Universitas Muhammadiyah Jakarta, kasus tumor otak di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia, terhitung ada 300 pasien setiap tahunnya yang terdiagnosis tumor otak. Tumor otak tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga menyerang anak-anak dengan usia yang tergolong masih muda.

Tumor otak merupakan penyakit yang tidak boleh diabaikan. Pengetahuan mengenai penyakit tumor otak mulai dari penyebab tumor otak, jenis-jenis tumor otak, faktor risiko tumor otak, hingga pengobatan tumor otak perlu dimiliki sebagai langkah antisipasi tumor otak. Yuk, simak penjelasan selengkapnya.

Apa itu tumor otak?

Tumor adalah perkembangan dari sel yang tidak biasa. Tumor otak merupakan pertumbuhan sel otak yang abnormal di dalam atau di sekitar otak secara tidak wajar dan tidak terkendali. Tumor otak dapat terjadi di sekitar jaringan otak, saraf, kelenjar pituari, kelenjar pineal, dan membran yang menutupi permukaan otak.

Menurut jurnal Cancer Council berjudul Understanding Brain Tumours : A Guide for People with brain or spinal cord tumours, their families and friends, ciri-ciri utama tumor otak adalah timbulnya benjolan di daerah sekitar otak yang terbentuk dari sel yang tidak normal dan dapat mengganggu fungsi otak.

Dikutip dari jurnal Klasifikasi Tumor Otak Menggunakan Convulational Neutral Network dengan Arsitektur Efficientnet-B3 oleh Andre, dkk. Tumor otak dibagi menjadi dua yakni, tumor otak primer dan sekunder. Tumor otak primer adalah perubahan sel yang tidak normal dan tidak terkontrol yang berasal dari sel otak itu sendiri. Sedangkan, tumor otak sekunder merupakan tumor yang menyebar ke otak dari kanker tubuh bagian lain.

Jenis tumor otak

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, para peneliti mengidentifikasi bahwa ada 150 lebih jenis tumor otak. Berikut ini beberapa jenis tumor otak.

1. Glioma

Glioma merupakan pertumbuhan sel yang tampak seperti sel gila. Sel abnormal atau sel gila ini mengelilingi dan menyokong sel saraf di jaringan otak. 

Sebagian besar jenis tumor otak ini bersifat ganas, bahkan sekitar 78 persen tumor otak primer yang bersifat kanker adalah glioma, meskipun ada pula jinak. Glioma memiliki beberapa jenis seperti astrositoma, glioblastoma, oligodenroglioma dan ependymoma. 

2. Chordoma

Chordoma adalah tumor yang tumbuh secara lambat dan biasanya berawal di dasar tengkorak dan bagian bawah tulang belakang. Umumnya sebagian besar chordoma merupakan tumor otak jinak.

3. Meningioma

Jenis tumor otak yang satu ini  merupakan jenis tumor otak primer yang paling umum. Meningioma bermula di selaput sekitar otak dan sumsum belakang.

4. Kraniofaringioma

Kraniofaringioma umumnya muncul dari sebagian kelenjar pituari. Tumor otak ini sulit diangkat karena lokasinya dekat dengan struktur penting di dalam otak.

5. Medulloblastoma

Jenis tumor otak medulloblastoma adalah tumor otak yang bersifat kanker dan paling umum menyerang anak-anak dan remaja di bawah usia 16 tahun. Medulloblastoma biasanya tumbuh dengan cepat. Kanker ini menyebar ke bagian lain otak dan sumsum tulang belakang melalui cairan serebrospina.

Apakah tumor otak bisa disembuhkan?

Tumor otak bisa sembuh bergantung jenis tumor otak yang dialami. Dilansir dari laman Cancer Reseach UK, ada beberapa jenis tumor otak yang dapat disembuhkan dengan sekali pengobatan, tapi ada pula beberapa jenis tumor otak yang kambuh setelah pengobatan pertama.

Pengobatan tumor otak juga bergantung pada beberapa faktor seperti lokasi, ukuran, dan jenis tumor otak, jumlah tumor otak, umur penderita tumor otak, dan kondisi kesehatan penderita tumor otak secara keseluruhan.

Faktor risiko tumor otak

Perlu Bunda ketahui bahwa beberapa faktor ini dapat dikatakan berpotensi menjadi penyebab tumor otak.

1. Usia

Pada dasarnya tumor otak dapat terjadi tanpa mengenal usia. Ada beberapa jenis tumor otak yang paling sering terjadi pada anak-anak seperti medulloblastoma. Ada juga jenis tumor otak yang sebagian besar menyerang orang dewasa.

2. Paparan radiasi

Orang yang terpapar radiasi kuat atau radiasi pengion memiliki risiko yang lebih tinggi terkena tumor otak. Radiasi ini cukup kuat untuk memicu perubahan DNA pada sel-sel tubuh. Perubahan DNA inilah yang dapat menyebabkan tumor otak hingga kanker.

3. Riwayat keturunan dan sindrom genetik

Pada umumnya orang yang memiliki keluarga yang memiliki riwayat tumor otak memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit tumor otak. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter apabila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit tumor otak.

Selain itu, dikutip dari laman Mayo Clinic, orang yang memiliki sindrom langka seperti sindrom Lynch, neurofibromatosis 1 dan 2, sindrom Li-Fraumeni, dan sklerosis tuberosa memiliki risiko tumor otak yang tinggi.

Ciri-ciri gejala tumor otak stadium awal

Beberapa ciri-ciri gejala tumor otak stadium awal yang perlu Bunda waspadai. Gejala tumor otak stadium awal ini juga serupa dengan gejala tumor otak jinak. Ciri-cirinya yaitu sering sakit kepala, kebas pada satu sisi tubuh, gangguan penglihatan, kesulitan berbicara, kejang, kesemutan, dan mati rasa. 

Ciri-ciri gejala tumor otak stadium akhir

Berdasarkan informasi dari laman Moffit Cancer Center, seseorang yang mengidap tumor otak stadium akhir biasanya akan sangat mengantuk, susah menelan asupan makanan dan minuman, sering merasa sakit kepala, napas tersengal-sengal, halusinasi, kehilangan selera makan, kehilangan penglihatan, rasa sakit yang meningkat, dan pendinginan kulit.

Diagnosis tumor otak

Jika Bunda mengalami gejala awal atau ciri-ciri tumor otak, tidak disarankan untuk melakukan diagnosis sendiri, ya. Karena, diagnosis tumor otak dapat dikatakan sebagai proses yang rumit dan bisa saja melibatkan beberapa dokter spesialis.

Ketika Bunda mengalami gejala tumor otak segera datangi layanan kesehatan. Pihak medik akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis tumor otak seperti pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis.

Selain itu, ada beberapa tes untuk mendiagnosis tumor otak berikut

1. Pemindaian MRI 

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan alat diagnostik yang digunakan untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa menggunakan sinar X, ataupun bahan radioaktif. Tes MRI dapat menunjukkan ukuran tumor otak dan posisi tumor otak secara spesifik.

2. Biopsi 

Biopsi tumor merupakan pengambilan sampel tumor untuk pemeriksaan di bawah mikroskop. Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi tumor otak dapat menjadi kanker otak atau tidak.

3. Penyuntikan tulang belakang

Diagnosis tumor otak yang satu ini melibatkan penggunaan jarum kecil yang ditusukkan ke sekitar tulang belakang untuk mengeluarkan cairan serebrospinal (CSF). Cairan tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa dan dicari sel kankernya.

Cara mengobati tumor otak

Ada beberapa cara untuk mengobati tumor otak. Cara mengobati tumor otak ini dilakukan berdasarkan jenis tumor otak dan kondisi penderita tumor otak.

1. Operasi

Bila kondisi penderita tumor otak dirasa memungkinkan, tindakan operasi mungkin saja dilakukan. Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor yang berada di otak.

2. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pengobatan tumor otak yang dilakukan dengan menyalurkan obat antikanker untuk membunuh sel kanker di otak dan seluruh tubuh. Kemoterapi dapat dilakukan melalui suntikan pada pembuluh darah atau meminum obat antikanker dalam bentuk pil.

Umumnya kemoterapi dilakukan setelah operasi, tujuannya untuk membunuh sel kanker yang tertinggal atau mencegah sel tumor otak yang tersisa.

3. Radioterapi

Sinar X dalam dosis tinggi dapat digunakan untuk menghancurkan atau mengecilkan sel tumor otak.

Jenis-jenis operasi tumor otak

Untuk mengobati tumor otak, operasi menjadi salah satu tindakan medis yang perlu dilakukan. Operasi tentunya dilakukan setelah melakukan diagnosis tumor otak dan  jenis operasi tumor otak dilaksanakan sesuai pertimbangan dokter.  

1. Craniotomy 

Craniotomy adalah operasi besar yang dilakukan ahli bedah saraf dengan cara membuka dan mengangkat sepotong tengkorak untuk mengakses otak penderita tumor otak, kemudian dokter bedah akan memasang kembali potongan tengkorak tersebut.

2. Neuroendoscopy

Neuroendoscopy merupakan operasi tumor otak yang dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan dari rongga otak (biopsi). Dalam neuroendoskopi, penggunaan endoskopi memungkinkan digunakan dokter membuat lubang kecil di tengkorak penderita tumor otak.

3. Transsphenoidal

Transsphenoidal adalah operasi yang paling umum dilakukan untuk mengangkat tumor kelenjar pituitari. Tidak seperti jenis operasi tumor lainnya yang penanganannya berfokus pada bagian otak, jenis operasi transsphenoidal dilakukan melalui saluran hidung. Tujuan operasi tumor otak melalui otak ini adalah agar dokter dapat menghindari struktur otak yang vital.

4. MRI Guided Laser Ablation

Jenis operasi tumor otak yang satu ini memanfaatkan pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk secara tepat menargetkan panas yang dihasilkan laser langsung ke tumor untuk menghancurkan sel kanker. Umumnya MRI Guided Laser Ablation

dilakukan untuk menghancurkan sel  tumor yang berada di daerah otak yang sulit dijangkau seperti ganglia basal, talamus, dan insula.

5. Sistem Reaktor Tubular

Sistem Reaktor Tubular merupakan jenis operasi tumor otak yang dapat membantu ahli bedah saraf menangani beberapa kondisi serius, termasuk tumor otak. 

Awalnya dokter akan membuat sayatan kecil pada kulit dan lubang kecil di tengkorak penderita tumor otak. Kemudian, digunakan navigasi terkomputerisasi untuk  membantu dokter bedah menggerakkan retraktor tubular dengan lembut melalui materi putih otak dan memperoleh akses ke tumor. 

Selanjutnya dokter bedah akan bekerja melalui retraktor tubular untuk mengangkat tumor. Dokter akan melepas retraktor tubular dan menutup sayatan setelah pengangkatan tumor selesai. 

6. Operasi Kemoterapi (Ommaya Reservoir)

Operasi Kemoterapi atau Ommaya Reservoir umumnya dilakukan untuk memberikan obat kemoterapi dengan menggunakan perangkat plastik yang ditanamkan di bawah kulit kepala penderita tumor otak. Perangkat ini digunakan untuk menyalurkan obat kemoterapi ke cairan serebrospinal (CSF), sebuah cairan bening yang terdapat di otak dan sumsum tulang belakang. 

Cara mencegah penyakit tumor otak

Untuk mencegah atau mengurangi risiko penyakit tumor otak, ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan. Misalnya, jika Bunda memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit tumor otak, Bunda dapat melakukan konseling dengan pihak medik.

Bunda juga perlu menghindari rokok dan paparan radiasi yang tinggi, karena kedua hal tersebut dapat memicu penyakit tumor otak.

Kurangi konsumsi makanan yang dapat meningkatkan resiko tumor otak seperti gorengan, junk food, dan alkohol.

Apakah tumor otak bisa membuat penderitanya hilang ingatan?

Tumor otak merupakan penyakit yang berpotensi membahayakan fungsi otak, mungkin bunda bertanya-tanya apakah tumor otak bisa membuat penderitanya hilang ingatan? Berikut penjelasannya.

Dilansir dari laman The Brain Tumour Charity, tumor otak dapat menyebabkan hilangnya ingatan atau kesulitan mengingat. Hal ini dapat terjadi karena tumor yang merupakan sel abnormal yang dapat mempengaruhi fungsi otak. 

Selain itu, hilang ingatan dapat terjadi akibat  proses pengobatan tumor otak seperti biopsi, kemoterapi, dan radioterapi. Untuk memulihkan hilang ingatan pasca pengobatan tumor bergantung pada penyebab hilang ingatan, apakah hilang ingatan disebabkan oleh pembengkakan sementara atau hilangnya sel-sel otak yang bertanggung jawab atas ingatan.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesulitan mengingat karena tumor otak di antaranya menggunakan alat bantu memori, beradaptasi dengan  lingkungan, serta mempelajari tentang teknik memori.

Itu dia informasi mengenai penyebab, gejala, cara mencegah, dan mengobati tumor otak. Semoga artikel ini membuat Bunda semakin aware ya dengan penyakit tumor otak. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda