Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Menu Sarapan yang Perlu Dihindari karena Bisa Picu Stres, Catat Bun!

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 12 Sep 2024 18:21 WIB

Ilustrasi Makan Pedas
Ilustrasi Makanan yang Picu Stres/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Stres yang muncul saat pertama kali membuka mata bisa membuat suasana hati buruk sepanjang hari. Stres tak hanya bersumber dari pikiran, tapi juga bisa dari makanan, Bunda.

Perlu diketahui ya, stres dapat diartikan sebagai kondisi kekhawatiran atau ketegangan mental yang disebabkan oleh situasi yang sulit. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap orang mengalami stres pada tingkat tertentu. Namun, cara seseorang merespons stres memberikan perbedaan besar pada kesejahteraannya secara keseluruhan.

Stres dapat dicegah dengan mengelola kebiasaan baik setiap hari. Salah satunya dengan mengurangi kebiasaan konsumsi makanan olahan, termasuk sereal yang sering dijadikan menu sarapan.

Menurut Direktur Psikiatri Nutrisi, Gaya Hidup, dan Metabolik di Harvard, Dr. Uma Naidoo, mengurangi konsumsi makanan olahan dapat mengurangi gejala gangguan suasana hati, menurunkan stres, meningkatkan energi, dan meringankan gangguan kognitif. Naidoo mengatakan bahwa makanan olahan dapat merusak kesehatan fisik dan mental.

"Makanan tersebut cenderung murah untuk diproduksi, mudah dibeli dan dikonsumsi, serta sangat lezat. Sayangnya, berbagai langkah produksi seringkali menghilangkan vitamin, mineral, dan serat alami dari makanan ini," kata Naidoo, dikutip dari CNBC Make It.

"Makanan ini memiliki masa simpan yang panjang berkat penambahan bahan pengawet, bahan kimia, perasa buatan, pemanis, dan pewarna. Selain itu, sering kali mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi dan asam lemak omega-3 yang rendah," sambungnya.

Makanan olahan merupakan produk yang buruk bagi manusia karena diproduksi secara industri dan berbahan baku tanaman yang ditanam secara luas dan dimodifikasi secara genetik. Beberapa jenis makanan olahan ini bersumber dari bahan pokok, seperti jagung, kedelai, dan gula.

Menurut Naidoo, kombinasi bahan-bahan buatan, gula, rasio omega-6 serta omega-3 yang tinggi, dan kandungan nutrisi yang rendah membuat makanan olahan ultra bersifat inflamasi dan merusak mikrobioma. Jika Bunda rutin mengonsumsi makanan ini, maka berisiko mengalami sejumlah komplikasi kesehatan fisik dan mental, seperti diabetes, obesitas, depresi, hingga kecemasan.

Bicara soal sereal, menu sarapan populer ini sering kali dipromosikan sebagai makanan kesehatan. Padahal, sereal adalah jenis makanan olahan ultra yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan, Bunda.

"Sereal sering dipromosikan sebagai makanan kesehatan justru kerap dikaitkan dengan peradangan kronis dan dampak kesehatan yang buruk," ungkap Naidoo.

Penulis Calm your Mind with Food ini menjelaskan bahwa sereal sarapan sebagian besar mengandung karbohidrat sederhana dengan tambahan gula. Mengonsumsi sereal di pagi hari hanya dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Akibatnya, tubuh menjadi mudah lapar hanya dalam beberapa jam, sehingga memicu kebiasaan konsumsi camilan manis.

Lantas, apa menu sarapan yang bida menjadi pengganti sereal ya?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda