MOM'S LIFE
Orang Korea Jadi Salah Satu Warga Negara Paling Susah Tidur di Dunia, Ini Penyebabnya
Arina Yulistara | HaiBunda
Jumat, 13 Sep 2024 22:55 WIBTahukah Bunda kalau orang Korea ternyata banyak yang insomnia? Mari bahas mengenai penyebab orang Korea dinobatkan sebagai salah satu warga negara yang paling susah tidur di dunia.
Korea Selatan merupakan negara yang dikenal dengan kemajuan teknologinya dan budaya kerja kerasnya. Faktanya, Negari Ginseng tersebut juga menghadapi masalah serius terkait kualitas tidur penduduknya.
Berbagai survei dan penelitian menunjukkan bahwa orang Korea Selatan mengalami kesulitan tidur yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan fenomena ini?
Berbagai faktor sosial, budaya, hingga kebiasaan masyarakat Korea Selatan ternyata berperan dalam meningkatnya angka insomnia dan gangguan tidur di negara ini. Mengutip AllKpop, aktris Korea Seol In Ah misalnya, mengaku telah berjuang melawan insomnia.
"Saya telah mengonsumsi pil tidur selama sekitar lima tahun, dan saya marah karena berpikir bahwa saya perlu obat hanya untuk tertidur," ujarnya dalam acara tvN Steel Troops episode 7.
Aktor Jo Jin Woong juga baru-baru ini berbagi di YouTube bahwa insomnianya telah memburuk hingga ia harus minum obat untuk mengatasinya. Selebritas lain, termasuk Choi Woo Sik, Lee Kyun Kyu, penyanyi Park Seo Jin, dan Brian, juga telah berbicara tentang perjuangan mereka melawan insomnia.
Mengapa demikian? Mari kita telaah lebih dalam penyebab utama yang membuat orang Korea sulit mendapatkan tidur yang berkualitas.
Fakta orang Korea Sering Insomnia
Jumlah pasien insomnia di Korea Selatan terus meningkat. Menurut Health Insurance Review and Assessment Service, lebih dari 830 ribu orang Korea mencari pengobatan untuk insomnia tahun lalu.
Jumlah pasien tumbuh rata-rata persen per tahun selama 5 tahun terakhir. Bahkan Di klinik Dream Sleep, Gangnam yang elite di Seoul, psikiater Dr Ji-hyeon Lee, mengatakan bahwa sering melihat klien yang meminum hingga 20 pil tidur setiap malam.
"Biasanya butuh waktu untuk tertidur, tetapi orang Korea ingin tidur sangat cepat sehingga mereka minum obat," ujar Dr Ji-hyeon Lee, seorang psikiater yang berspesialisasi dalam masalah tidur dilansir dari BBC.
Secara medis, insomnia didiagnosis ketika seseorang tidak dapat tidur dengan baik selama lebih dari dua pekan, bahkan ketika semua kondisi untuk tidur terpenuhi. Jika butuh waktu lebih dari 15 sampai 20 menit untuk tertidur, sering terbangun malam hari, atau berjuang untuk tertidur, Bunda mungkin mengalami insomnia.
Penyebab orang Korea susah tidur
Lalu apa penyebab orang Korea susah tidur?
1. Terlalu banyak bekerja
Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada masalah sulit tidur di Korea Selatan adalah budaya kerja ekstrem. Semangat kerja keras dan dedikasi yang tinggi, telah menjadi bagian integral dari identitas nasional Korea Selatan.
Di balik semangat tersebut, tersimpan tekanan yang sangat besar untuk bekerja lembur hingga larut malam. Karyawan sering merasa tertekan untuk tetap berada di kantor meskipun pekerjaan telah selesai, demi menunjukkan dedikasi.
Ketakutan akan kehilangan pekerjaan membuat banyak orang enggan menolak permintaan lembur.
2. Budaya sosial yang menuntut kehadiran
Budaya Korea sangat menghargai hubungan sosial dan aktivitas komunal. Banyak pekerja dan pelajar merasa tertekan untuk ikut dalam acara makan malam perusahaan (hoesik) atau pertemuan sosial lainnya, yang seringkali berlangsung hingga larut malam.
Meskipun acara seperti ini penting untuk menjaga hubungan, partisipasi yang terus-menerus dapat mengorbankan waktu istirahat. Hal tersebut kemudian meningkatkan stres dan kecemasan yang dapat mengganggu kualitas tidur.
3. Ketergantungan pada kafein
Konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman energi di Korea Selatan sangat tinggi. Banyak orang Korea mengandalkan kafein untuk menjaga stamina selama bekerja atau belajar.
Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan insomnia dan gangguan tidur lainnya, terutama jika diminum pada malam hari. Dianjurkan juga untuk minum kopi hanya di pagi hari.
Meskipun bervariasi pada setiap orang, biasanya orang dewasa membutuhkan waktu lima sampai enam jam untuk memecah kafein. Minum kopi pada malam hari dapat mengganggu tidur nyenyak. Jadi, lebih baik untuk menghindarinya atau beralih ke kopi tanpa kafein.
4. Teknologi yang semakin berkembang
Perkembangan teknologi digital telah membawa banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, namun di sisi lain juga menimbulkan dampak negatif terhadap pola tidur. Penggunaan gadget seperti smartphone, tablet, dan laptop sebelum tidur dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur-bangun.
Selain itu, banyak produk bantuan tidur seperti obat atau alat yang muncul agar bisa tidur dengan cepat. Alat ini membuat orang-orang menyepelekan penyebab insomnia dan sering mengambil langkah instan padahal tidak ada perubahan pada kebiasaan serta kualitas tidurnya.
Masalah kurang tidur di Korea Selatan merupakan masalah kompleks yang memerlukan solusi yang komprehensif. Dengan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakatnya diharapkan dapat diatasi sehingga hidup lebih sehat dan produktif.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)