
moms-life
8 Gejala Sifilis pada Perempuan yang Tidak Boleh Diabaikan
HaiBunda
Rabu, 25 Sep 2024 22:25 WIB

Jangan disepelekan, mari Bunda memahami gejala sifilis pada wanita yang tidak boleh diabaikan karena bisa membahayakan nyawa.
Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini seringkali disebut sebagai 'peniru hebat' karena gejalanya yang seringkali samar bahkan tidak ada sama sekali.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dan sering kali sulit terdeteksi pada tahap awal. Tanpa pengobatan yang tepat, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam kesehatan jangka panjang.Â
Tidak hanya itu, sifilis yang menyebabkan komplikasi parah bisa berakhir dengan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala-gejalanya agar dapat segera mencari penanganan medis.Â
Gejala sifilis pada wanita dapat muncul dalam beberapa tahap dan seringkali disalahartikan sebagai kondisi lain. Penting bagi Bunda untuk mengenali gejala awal sifilis pada wanita.
Mari mengenal apa itu sifilis, gejala sifilis pada wanita, hingga cara mengobatinya.Â
Apa itu penyakit sifilis?
Mengutip dari Mayo Clinic, sifilis merupakan infeksi menular seksual yang berkembang dalam beberapa tahap, yaitu tahap primer, sekunder, laten, dan tersier. Setiap tahap memiliki gejala yang berbeda hingga terkadang penderita tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi karena gejalanya bisa hilang begitu saja.
Meskipun gejala hilang, infeksi masih ada di dalam tubuh dan berpotensi menimbulkan kerusakan yang serius di kemudian hari. Penyakit ini terutama menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis yang biasanya muncul di alat kelamin, anus, atau mulut.
Sifilis juga bisa menular dari ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, dikenal dengan sifilis kongenital. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ vital, termasuk otak, jantung, dan saraf.
8 Gejala sifilis pada wanita
Berikut gejala sifilis pada wanita, Bunda.
1. Luka kecil tidak nyeri (Chancre)
Pada tahap awal (primer), wanita yang terinfeksi sifilis biasanya akan mengalami luka kecil tanpa rasa sakit yang disebut chancre. Luka ini sering muncul di area alat kelamin, anus, atau mulut.
Chancre sering kali terbentuk sekitar tiga minggu setelah Bunda bersentuhan dengan bakteri sifilis. Luka biasanya tidak terasa sakit sehingga sering kali terabaikan. Luka chancre bisa sembuh sendiri dalam 3 hingga 6 minggu tapi infeksi tetap berlanjut.
2. Ruam di tubuh
Pada tahap sekunder, wanita yang terinfeksi sifilis dapat mengalami ruam yang muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di telapak tangan dan kaki. Bunda mungkin mengalami ruam saat chancre pertama sembuh atau beberapa minggu setelah sembuh.
Ruam ini tidak terasa gatal tapi bisa disertai dengan gejala lain seperti demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Kelelahan dan demam
Gejala yang mirip dengan flu seperti kelelahan, demam ringan, dan sakit kepala sering kali muncul pada tahap sekunder sifilis. Gejala ini mudah disalahartikan sebagai infeksi lain yang lebih umum sehingga penting untuk mewaspadai gejala ini jika disertai dengan tanda-tanda lain.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh, terutama di sekitar leher, pangkal paha, dan ketiak, bisa membengkak. Ini adalah respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar.
5. Kehilangan berat badan
Sifilis pada tahap sekunder akan membuat Bunda mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Ini disebabkan oleh infeksi yang mempengaruhi berbagai organ tubuh dan metabolisme.
Jika Bunda tidak diobati untuk sifilis, penyakit ini berpindah dari tahap sekunder ke tahap laten. Ini juga disebut tahap tersembunyi karena Bunda tidak memiliki gejala.
6. Nyeri otot dan sendi
Nyeri pada otot dan sendi sering muncul sebagai gejala sekunder sifilis. Gejala ini dapat bervariasi dalam intensitas dan sering kali disertai dengan rasa lelah dan lemas.
7. Lesi di mulut atau alat kelamin
Selain luka pada tahap primer, lesi baru bisa muncul pada mulut, alat kelamin, atau anus selama tahap sekunder. Lesi ini sering kali berwarna merah dan dapat terasa perih.
8. Kehilangan penglihatan atau pendengaran
Setelah tahap laten, hingga 30 persen hingga 40 persen penderita sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan mengalami komplikasi maka dikenal sebagai sifilis tersier. Pada tahap lanjut (laten atau tersier), sifilis yang tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi serius.
Ini termasuk kerusakan pada saraf yang dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan atau pendengaran secara bertahap. Pada tahap apa pun, sifilis yang tidak diobati dapat memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, mata, dan bagian tubuh lainnya.
Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius atau mengancam jiwa.
Penyebab sifilis pada wanita
Berikut penyebab sifilis pada wanita yang perlu Bunda ketahui.
1. Penularan seksual
Sifilis dapat menyebar melalui hubungan seksual vaginal, oral, atau anal. Risiko infeksi sifilis bergantung pada aktivitas seksual seseorang.
Risiko diminimalisasi bagi mereka yang menjalin hubungan monogami dengan seseorang dengan hasil tesnya negatif dan menggunakan kondom secara benar pada setiap kontak seksual.
Bisakah Bunda tertular sifilis secara nonseksual? Ada kemungkinan, ini penyebab sifilis pada wanita secara nonseksual.
2. Penularan kongenital
Treponema pallidum, bakteri penyebab sifilis, dapat berpindah dari ibu hamil melalui plasenta ke janin yang belum lahir. Ada pemeriksaan rutin untuk sifilis pada trimester pertama kehamilan.
3. Penularan melalui darah dan organ
Meskipun sifilis dapat menyebar melalui transfusi darah, hal ini sangat jarang terjadi. Sebagai hasil dari pedoman pemeriksaan dan penyimpanan darah yang ketat, tidak ada kasus sifilis terkait transfusi yang dilaporkan di Amerika Serikat selama lebih dari 40 tahun.
Demikian pula, dalam transplantasi organ, organ donor diuji untuk mengetahui adanya segala macam infeksi sebelum transplantasi.
Diagnosis sifilis pada wanita
Meskipun adanya luka chancre dapat dengan kuat menunjukkan diagnosis sifilis, tes darah digunakan untuk memastikan diagnosis tersebut. Tes darah membuat diagnosis dugaan dari antibodi terhadap bakteri Treponema pallidum.
Tes tidak tersedia untuk secara langsung memastikan keberadaan bakteri tersebut. Karena alasan ini, tes darah perlu ditafsirkan untuk mengetahui apakah ada infeksi baru, apakah antibodi itu merupakan sisa dari infeksi sebelumnya, atau apakah hasilnya positif palsu dan penyakit ini tidak ada?
Sekitar 1 persen hingga 2 persen dari populasi AS akan memiliki hasil tes positif palsu. Beberapa alasan untuk hal ini termasuk imunisasi terkini dan penyakit autoimun.
Cara mencegah sifilis pada wanita
Untuk mencegah penularan sifilis, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Gunakan kondom
Penggunaan kondom secara konsisten dan benar dapat membantu mencegah penyebaran sifilis dan penyakit menular seksual lainnya.
2. Tes rutin PMS
Melakukan tes PMS secara berkala sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual dengan beberapa pasangan. Deteksi dini sangat penting agar infeksi dapat segera diobati.
3. Setia pada satu pasangan
Mengurangi jumlah pasangan seksual dan menjaga kesetiaan pada satu pasangan yang sudah diuji kesehatannya bisa mengurangi risiko tertular sifilis.
Mendapatkan informasi yang akurat mengenai PMS, termasuk sifilis, dapat membantu Bunda membuat keputusan yang lebih baik tentang kesehatan seksual diri sendiri.
Cara mengobati sifilis
Sifilis dapat diobati dengan antibiotik, biasanya suntikan penisilin yang sangat efektif dalam membunuh bakteri penyebab infeksi. Pada tahap awal sifilis, pengobatan biasanya cukup sederhana dengan satu atau beberapa suntikan penisilin.
Berbeda pada tahap lanjut, pengobatan mungkin lebih kompleks dan memerlukan perawatan jangka panjang untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Setelah mendapatkan pengobatan, penderita harus menghindari hubungan seksual hingga infeksi sembuh sepenuhnya. Pasangan seksual juga perlu diperiksa dan diobati jika terinfeksi.
Kapan harus ke dokter?
Hubungi dokter jika Bunda atau anggota keluarga ada yang memiliki gejala sifilis. Gejala ini dapat berupa keluarnya cairan yang tidak biasa, luka atau ruam, terutama di area selangkangan.
Lakukan pula tes sifilis jika pernah melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mungkin mengidap penyakit tersebut. Mengidap penyakit menular seksual lainnya seperti HIV.
Lakukan tes ketika hamil atau mungkin pernah berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan bahkan tanpa kondom.
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang berbahaya namun dapat diobati jika dideteksi sejak dini. Memahami gejala sifilis, terutama pada wanita, sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Jika Bunda atau pasangan mengalami gejala yang mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
8 Ciri-ciri Sifilis pada Wanita yang Perlu Diwaspadai, Bisa Lumpuh Bun

Mom's Life
Fakta Kasus Sifilis Naik 70 Persen, Serang Ribuan Ibu Hamil & Puluhan Ribu Anak di RI

Mom's Life
8 Penyebab Perut Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya

Mom's Life
Tanda Ajal Sudah Dekat Menurut Seorang Ahli Medis

Mom's Life
7 Alasan Mengapa Gula Tidak Baik Bagi Tubuh Bunda, Salah Satunya Memicu Depresi


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Becky Tumewu Usai Operasi Mata Akibat Retina Lepas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda