Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

10 Ciri-ciri Gejala Serangan Jantung pada Perempuan yang Harus Diwaspadai

Dilla Atqia Rahmah   |   HaiBunda

Selasa, 24 Sep 2024 16:20 WIB

Woman holding hand to spot of pain area, chest pain, Health care concept. Sick woman with indigestion problem, acid reflux or gerd symptoms; woman health care, body care, sickness, pain, acid reflux concept
10 Ciri-ciri Gejala Serangan Jantung pada Perempuan yang Harus Diwaspadai/Foto: iStock
Jakarta -

Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia. Jantung memiliki fungsi penting untuk memompa darah ke seluruh tubuh, serta mengendalikan irama dan kecepatan detak jantung. 

Jantung tidak terhindarkan dari penyakit-penyakit tertentu, yang berpotensi berbahaya bagi manusia, salah satunya adalah serangan jantung.

Mengutip jurnal Biologica Samudra yang berjudul Review Artikel: Penyebab dan Pengobatan Serangan Jantung oleh Aniamarta, dkk, serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia, di mana kasus baru dari penyakit jantung itu sendiri ialah 43.32 persen dengan jumlah kematian sebesar 12.91 persen.

Hal tersebut menunjukkan bahwa serangan jantung merupakan penyakit berbahaya yang tidak bisa diabaikan, bahkan sejak mulai terasa gejala-gejalanya.

Apa itu serangan jantung?

Serangan jantung dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah heart attack. Penyakit ini merupakan kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat secara drastis. Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di arteri jantung (koroner).

Serangan jantung tidak hanya dapat dirasakan oleh lelaki, tetapi bisa juga dialami oleh wanita. Bahkan, serangan jantung pada wanita bisa terjadi tanpa ada gejala yang dirasakan. 

Akibat serangan jantung mendadak dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, syok kardiogenik atau kerusakan otot jantung, jantung retak, bahkan kematian.

Penyebab serangan jantung

Ada beragam penyebab serangan jantung, dan beberapa di antaranya lebih berisiko bagi wanita. Berikut ini penyebab-penyebabnya.

1. Stres

Melansir laman Mayo Clinic, stres dan depresi lebih memengaruhi jantung wanita daripada pria. Oleh karena itu, mengelola stres penting dilakukan oleh Bunda.

2. Diabetes

Wanita penderita diabetes lebih berisiko terkena penyakit jantung daripada pria penderita diabetes. Selain itu, diabetes dapat mengubah cara wanita merasakan nyeri, ada peningkatan risiko terkena serangan jantung secara diam-diam tanpa gejala.

3. Merokok

Merokok adalah faktor yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung yang lebih besar pada wanita jika dibandingkan pada pria.

4. Menopause

Kadar estrogen yang rendah setelah menopause dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit pada pembuluh darah yang lebih kecil.

5. Kurangnya aktivitas fisik

Kurangnya melakukan aktivitas fisik adalah faktor risiko utama penyakit jantung. 

10 Ciri-ciri gejala serangan jantung pada wanita

Meskipun serangan jantung identik dengan penyakit yang terjadi tiba-tiba, sebenarnya ada tanda serangan jantung akan muncul.  Bahkan, beberapa gejala berikut berpotensi menjadi ciri-ciri serangan jantung mendadak.

1. Nyeri dada

Gejala serangan jantung yang satu ini merupakan gejala umum yang dapat dirasakan secara nyata. Nyeri dada bisa dirasakan di bagian dada manapun, tidak hanya di sisi kiri. Biasanya nyeri dada ini disertai dengan rasa tidak nyaman.

2. Nyeri tubuh bagian atas

Jenis nyeri ini lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Tidak hanya nyeri di bagian dada, gejala serangan jantung juga dapat berupa nyeri di lengan, punggung, leher, atau rahang.

Melansir laman WEBMD, nyeri dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, dan dapat muncul dan menghilang sebelum menjadi intens.

3. Sakit perut

Sebagian orang mengira bahwa sakit perut mengindikasikan penyakit yang berhubungan dengan ulu ati atau lambung. Namun, sebenarnya sakit perut juga dapat menjadi ciri gejala serangan jantung.

4. Sesak napas

Sesak napas yang terjadi tanpa sebab dapat menjadi indikasi gejala serangan jantung. Jika kesulitan napas ini terasa intens, segera periksakan ke pihak medis.

5. Kelelahan ekstrem

Sebagian  wanita yang mengalami serangan jantung merasa sangat lelah, bahkan saat tidak melakukan aktivitas apapun.

Menurut ahli jantung dan direktur medis Joan H. Tisch Center for Women's Health di NYU Langone Medical Center di New York, Nieca Goldberg, MD, pasien yang mengalami serangan jantung sering mengeluhkan kelelahan di dada.

6. Sering berkeringat

Keringat ciri gejala serangan jantung ini berbeda dengan berkeringat setelah berolahraga, dan terjadi tanpa sebab.

Ahli jantung sekaligus direktur Barbra Streisand Women's Heart Center di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, C. Noel Bairey Merz, MD, menyarankan untuk segera periksa apabila keringat yang dirasakan tidak biasa atau terasa panas membakar.

7. Gangguan tidur

Melansir Medical News Today, dalam sebuah  studi tahun 2003, terdapat masalah tidur pada minggu-minggu sebelum penderita mengalami serangan jantung.

Masalah tidur yang dialami misalnya sulit tidur, terbangun sepanjang malam, dan merasa lelah meskipun sudah cukup tidur.

8. Merasa lemah

Merasa lemah atau gemetar merupakan gejala akut serangan jantung yang umum terjadi pada wanita. Hal ini biasanya terjadi disertai dengan pusing, cemas, bahkan pingsan.

9. Mual dan pusing

Mual dan pusing biasanya disertai dengan berbagai kondisi tidak nyaman lain, seperti lemah dan lelah.

10. Jantung berdebar

Salah satu gejala serangan jantung yang paling nyata adalah jantung berdebar. Jika Bunda mengalami hal ini, segera minta bantuan pihak medis.

5 Cara mengatasi serangan jantung saat sendirian

Jika Bunda terkena serangan jantung, tetapi tidak ada orang lain di sekitar, beberapa cara mengatasi serangan jantung saat sendirian ini bisa dilakukan.

1. Hubungi layanan medis darurat

Dengan menghubungi layanan medis, Bunda bisa mendapat penanganan secara tepat sesegera mungkin. Bahkan, jika Bunda berada di tempat yang sulit dijangkau layanan kesehatan pun, operator layanan medis darurat dapat memberi Bunda petunjuk tentang apa saja yang harus Bunda lakukan dalam kondisi tersebut, sambil menunggu pertolongan tiba.

2. Hubungi orang terdekat

Pertimbangkan untuk menghubungi tetangga atau saudara yang jarak rumahnya dekat dari Bunda. Dengan adanya orang terdekat, mereka bisa membantu Bunda pergi ke rumah sakit, sehingga Bunda bisa lebih cepat mendapatkan penanganan.

3. Mengunyah aspirin

Mengutip laman Jhah, mengunyah aspirin sebanyak satu tablet aspirin 325 mg atau dua tablet aspirin bayi 81 mg, sangat efektif jika dilakukan dalam waktu 30 menit setelah gejala pertama serangan jantung muncul.

Aspirin dapat menunda pembentukan bekuan darah yang dapat menyumbat arteri lebih lanjut selama serangan jantung.

Bunda harus berhati-hati dalam mengonsumsi aspirin, karena ada obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan aspirin.

4. Berusaha tenang

Meskipun hal ini terdengar sulit dilakukan, tetapi mencoba tenang saat terkena serangan jantung dapat memperlambat detak jantung. Karena, panik hanya akan memperburuk keadaan.

Berhitung dengan perlahan dapat Bunda lakukan dalam usaha menenangkan diri, Bunda bisa berhitung 1 hingga 100 dan seterusnya agar detak jantung melambat.

5. Tarik napas dalam-dalam

Tarik napas dalam-dalam merupakan cara terbaik untuk menjaga pasokan oksigen yang konstan ke darah dan jantung. 

Bunda juga dapat berbaring di depan jendela atau pintu terbuka agar mendapat aliran udara. Memberikan aliran udara segar yang konsisten dapat membantu memasok oksigen ke jantung.

10 Makanan penyebab serangan jantung mendadak

Penyebab serangan jantung memang beragam. Namun, beberapa makanan berikut berpotensi menyebabkan serangan jantung mendadak.

1. Daging olahan

Daging olahan seperti bacon, nugget, sosis, sampai hot dog dapat memicu serangan jantung. 

Melansir laman CNN Indonesia, dalam  daging olahan terkandung lemak jenuh, kalori, dan garam yang tinggi yang bisa menimbulkan sakit jantung.

2. Pizza

Makanan asal Italia yang satu ini memang digemari banyak orang. Namun, ada hal yang harus diperhatikan dalam mengonsumsi pizza, yaitu adanya kandungan lemak jenuh, kalori, dan garam yang tinggi yang berbahaya untuk jantung.

3. Mie instan

Mengonsumsi mie instan harus dalam batas wajar, ya, Bunda. Pasalnya, mie instan memiliki kandungan lemak jenuh, glikemik, dan garam yang tinggi.

4. Nasi putih

Nasi putih mengandung kadar gula yang tinggi. Oleh sebab itu, nasi putih tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung. Nasi merah bisa menjadi alternatif pengganti nasi putih.

5. Es krim

Makanan yang bisa meningkatkan mood satu ini harus dikonsumsi dalam batas wajar. Karena, es krim memiliki kandungan gula yang tinggi, serta lemak jenuh yang tidak baik bagi kesehatan jantung.

6. Gorengan

Mengutip laman CNN Indonesia, makanan yang digoreng dengan banyak minyak mengandung lemak trans yang tinggi dan secara tidak langsung meningkatkan kolesterol jahat. Hal ini memicu penumpukan plak pada dinding pembuluh darah di jantung dan berisiko penyakit jantung.

7. Soda

Untuk membuat rasanya manis, kadar gula yang tinggi biasanya digunakan dalam soda. Selain itu, dalam soda juga terkandung pengawet yang tidak baik untuk kesehatan jantung.

8. Kue

Dalam olahan kue seperti kue kering dan muffin terdapat kandungan gula tinggi dan lemak jenuh yang kurang baik bagi jantung,

9. Daging merah

Olahan daging seperti sop iga, steak, atau sate memang menggiurkan, ya, Bunda. 

Tetapi, daging merah seperti daging sapi, domba, kambing, dan babi memiliki  kadar lemak jenuh dan kolesterol tinggi yang berpotensi memicu penyakit jantung.

10. Mentega

Mentega mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, sehingga tidak baik untuk kesehatan jantung apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Cara mengecek kesehatan jantung

Cara-cara ini bisa Bunda lakukan untuk mengecek kesehatan jantung, sehingga Bunda bisa waspada apabila terjadi indikasi gejala penyakit jantung.

1. Tes darah

Tes darah dapat mengukur zat-zat tersebut dan menunjukkan apakah, dan seberapa banyak, otot jantung yang telah rusak. Tes darah juga dapat dilakukan untuk mengukur kadar zat lain dalam darah, seperti lemak darah, vitamin dan mineral.

Biasanya, sampel darah akan diambil dari pembuluh darah di lengan. Kemudian diuji di laboratorium, lalu dokter akan menjelaskan hasilnya kepada Bunda,

2. Elektrokardiogram

Dokter umumnya menggunakan elektrokardiogram untuk mendiagnosa serangan jantung Elektrokardiogram dapat membaca impuls listrik jantung, serta menunjukkan seberapa baik jantung Bunda berdetak.

3. Ekokardiogram

Ekokardiogram adalah tes umum yang dilakukan dokter untuk memeriksa apakah ada masalah dengan katup dan bilik jantung, juga melihat seberapa kuat jantung memompa darah.

4. Tes treadmill

Tes ini dilakukan dengan cara pasien melakukan olahraga. Tes ini membantu dokter mengetahui seberapa baik jantung pasien bekerja saat beraktivitas fisik.

5. Pencitraan resonansi magnetik (MRI)

Pengecekan jantung yang satu ini memanfaatkan penggunaan magnet dan gelombang radio yang sangat kuat. MRI digunakan untuk memonitor jantung secara mendetail di komputer.

Tes ini dapat menunjukkan struktur jantung seberapa baik kerjanya, sehingga dokter dapat memutuskan perawatan terbaik untuk Bunda.

Itu dia penjelasan tentang serangan jantung pada wanita. Bunda perlu waspada karena serangan jantung pada wanita dapat terjadi tanpa ada gejala yang dirasa sebelumnya. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda