
moms-life
Kisah Enrina Dokter RI Jadi Saksi Penderitaan Warga Gaza Palestina, Operasi dengan Cahaya Ponsel
HaiBunda
Selasa, 08 Oct 2024 20:05 WIB

Sudah setahun sejak Israel kembali menyerang Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu, Bunda. Hingga hari ini, korban tewas di Palestina hampir mencapai 42 ribu jiwa selama satu tahun terakhir.
Indonesia sendiri sejak lama mendukung kemerdekaan Palestina, Bunda. Segala bantuan dikerahkan, termasuk para dokter ahli untuk menangani para korban penyerangan Israel di Palestina.
Adalah Enrina Diah, seorang dokter spesialis bedah plastik yang turut diberangkatkan ke Gaza, Palestina. Ia bersama beberapa dokter lainnya ikut dalam program Emergency Medical Team (EMT) ke-5 dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), yaitu organisasi kemanusiaan yang bergerak di bidang kegawatdaruratan medis.
Tim EMT ke-5 ini terdiri dari 1 dokter spesialis bedah saraf, 1 dokter spesialis bedah plastik, 1 dokter spesialis anestesi, dan 1 dokter spesialis penyakit dalam. Enrina mengungkapkan, beberapa orang sempat mempertanyakan urgensi memberangkatkan dokter bedah plastik ke Gaza.
"Banyak yang mempertanyakan mengapa dokter bedah plastik ikut diberangkatkan," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube VOA Indonesia.
Ia kemudian menjelaskan, dokter bedah plastik sama dibutuhkannya seperti dokter bedah lainnya. Di sana, dokter bedah plastik bertugas menutupi luka-luka berat.
"Di Gaza banyak korban luka berat, kami yang bantu menutup lukanya," cerita Enrina.
Di sana, Enrina menjalankan tugasnya selama kurang lebih dua bulan. Meski terhitung singkat, namun dalam sehari ia bisa melakukan banyak operasi besar.
Enrina yang sebelumnya menangani korban bom Jakarta, menyebut korban yang berjatuhan di Palestina mengalamai kondisi yang jauh lebih parah. Mereka mengalami kehancuran di anggota tubuh, termasuk wajah, dan bisa lebih dari satu bagian.
"Dahulu saya (menanggapi) kasus pemboman tahun 2000-an. Tapi ini kasusnya tuh sangat parah. Jadi istilah kami 'mangled' (hancur), tangan yang hancur atau anggota tubuh yang hancur, sudah banyak, wajah yang cacat-cacat itu sudah banyak sekali," bebernya.
pla
Dalam sehari, Enrina bisa melakukan 7-8 kali operasi dengan total lebih dari 200 tindakan operasi dalam dua bulan penugasannya. Tindakan-tindakan tersebut harus dilakukan di tengah keterbatasan alat, obat-obatan, bahkan pernah operasi dengan cahaya dari ponsel.
Teringat anak sendiri
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/Morsa Images
Selain menangani luka berat, Enrina tak menutupi kemungkinan bedah plastik pada wajah para korban, Bunda. Ini karena kondisi yang dialami sangat parah dan demi menjaga identitas korban.
"Ternyata banyak sekali kasus-kasus yang membutuhkan rekonstruksi. Karena bedah plastik itu kan tidak semata-mata estetik, ya."
"Seperti yang tadi saya bilang, luka berat yang kita bantu itu untuk menutup lukanya. Wajah itu terutama, karena itu kan identitas kita, ya."
Selama menjalani tugas ini, Enrina bersama dokter lain mengupayakan yang terbaik demi pasien. "Bedah plastik samalah sama semua dokter bedah. Semua punya standar bekerja, artinya ada standar bekerja, standar hasil, yang ingin kita capai."
"Tapi ya memang begitu, semuanya enggak ada. Jadi tantangan terbesar kita adalah menyesuaikan, menurunkan standar, tapi tetap menolong pasien untuk membantu rekonstruksi tahap selanjutnya," terangnya.
Enrina juga tak bisa memungkiri, melihat korban yang didominasi oleh anak-anak juga membuatnya teringat pada anak sendiri. Ia juga menceritakan, korban anak di sana mengalami masalah yang tak ringan. Walau begitu, mereka masih bisa bermain, tertawa, dan tetap ceria.
"Iya, jadi ingat anak sendiri, dahulu (semasa) kecil bisa main-main dengan leluasa. Sementara di sini, mereka (anak-anak) harus menderita, cacat yang berat, dan amputasinya."
"Kadang-kadang dua tungkai, tiga tungkai, empat tungkai, gitu. Tapi salut dengan anak-anak sini, resilience-nya (kemampuan beradaptasi dalam menghadapi situasi sulit) luar biasa. Mereka bisa tertawa, masih bisa tersenyum. Buat saya...mereka tuh memang kuat, ya," ungkapnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!Â
Simak jugafungsi operasi plastik yang ternyata juga bisa menyelamatkan nyawa dalam video berikut:
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Krisis Air Bersih, Nasib Anak-anak Gaza Makin Tragis Terserang Penyakit Kulit

Mom's Life
Cerita Zaskia Adya Mecca Liburan di Jepang, Berujung Diajak Ikut Aksi Bela Palestina

Mom's Life
Menyesakkan Dada Bun! Setiap 10 Menit 1 Anak di Gaza Tewas karena Serangan Israel

Mom's Life
Cerita Bunda Keturunan Palestina 3 Kali Menangis Haru Lihat Gerakan Solidaritas di Monas

Mom's Life
Para Perempuan Gaza Terpaksa Minum Obat Penunda Haid karena Sanitasi Buruk


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Zaskia Mecca hingga Ratna Galih Kunjung Pengungsi Gaza di Yordania
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda