Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

10 Tanda Seseorang Alami Emotional Divorce dalam Pernikahan

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 17 Oct 2024 14:45 WIB

Divorce and quarrels. couples are desperate and disappointed after marriage. Husband and wife are sad, upset and frustrated after quarrels. distrust, love problems, betrayals. family problem.
10 Tanda Seseorang Alami Emotional Divorce dalam Pernikahan/Foto: iStock/Nuttawan Jayawan
Jakarta -

Ketika pasangan menghadapi hambatan dan konflik tidak lagi terselesaikan, kemungkinan besar pernikahan akan berakhir. Namun, sebelum itu, emotional divorce dapat terjadi dengan setiap komentar menyakitkan yang tidak diakhiri dengan permintaan maaf atau setiap pertengkaran yang tidak terselesaikan.

Hal ini dapat terjadi sebelum atau setelah perceraian resmi. Secara psikologis, hal ini mungkin lebih penting daripada penandatanganan surat cerai.

Bagi pasangan yang menceraikan dirinya sendiri secara emosional sebelum perceraian resmi, hal itu merupakan semacam pengantar menuju akhir pernikahan yang tak terelakkan.

Perceraian bisa bermula dari emotional divorce

Emotional divorce adalah semacam mekanisme diri, atau sekadar upaya mengatasi ancaman terhadap kesejahteraan emosional seseorang.

Emotional divorce terjadi ketika pasangan suami istri mulai terpisah dan tak terhubung baik secara emosional maupun fisik. Mereka merasa lebih seperti room mate, tanpa cinta dan gairah. Kondisi ini tentu dapat menyebabkan munculnya rasa kesepian, terisolisir, dan rasa tidak puas yang luar biasa,” ujar Marriage Coach, Amanda Twiggs, dikutip dari laman Mommies Daily, Kamis (17/10/2024).

10 Tanda seseorang sedang mengalami emotional divorce

Berikut adalah beberapa tanda seseorang mengalami emotional divorce dalam pernikahannya:

1. Kehilangan keinginan untuk membahagiakan pasangan

Sebelumnya mungkin mereka saling melengkapi, menyesuaikan diri, dan membahagiakan. Namun, seiring waktu berjalan, mereka berhenti berkorban untuk saling memberikan kebahagiaan.

2. Selalu curiga karena hilang rasa percaya

Kehilangan kepercayaan terhadap pasangan umumnya terjadi ketika salah satu selingkuh. Pikiran rasional ingin memaafkan, tetapi hati berkata lain.

Perasaan terluka yang amat sangat karena dikhianati membuat suami atau istri sulit kembali memberikan kepercayaan. Kerusakan emosional sudah terjadi. Perasaan curiga ibarat virus yang pada akhirnya menggerogoti pernikahan.

3. Menipisnya keintiman emosi dan fisik

Bentuk komunikasi semakin terbatas, bahkan berkurang. Tidak ada lagi saling menanyakan kabar. Percakapan sering kali berubah menjadi perdebatan dan konflik.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing  soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda