Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ragam Minuman yang Dianggap Sehat tapi Sebabkan Anak Obesitas-Diabetes

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 20 Dec 2024 21:50 WIB

An Asian boy, about 5 years old. Black haired, dressed in casual clothing, sitting outdoors, eating bread and drinking juice.
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/somethingway
Daftar Isi

Khawatir anak diabetes? Sebaiknya hindari minuman yang sering dianggap sehat tapi sebenarnya bisa menyebabkan anak obesitas hingga diabetes.

Kasus diabetes dan obesitas pada anak semakin mengkhawatirkan. Kondisi ini bukan lagi sekadar masalah pola makan, melainkan juga kebiasaan konsumsi minuman yang dianggap sehat tapi ternyata berisiko untuk kesehatan Si Kecil.

Berdasarkan data Riskesdas Indonesia tahun 2018, tingkat konsumsi makanan manis di Indonesia sangat tinggi yakni sekitar 87,9 persen. Sementara itu, tingkat konsumsi minuman manis sekitar 91,49 persen.

Para ahli menekankan pentingnya kewaspadaan orang tua dalam memilih asupan untuk anak, terutama minuman berlabel sehat yang beredar luas di pasaran. Bunda perlu berhati-hati agar tidak menyebabkan pada masalah kesehatan anak nantinya.

Meski sering dipromosikan sebagai produk sehat, beberapa minuman justru menjadi penyumbang utama gula tambahan berlebih dalam tubuh anak.

Tak hanya memicu diabetes, konsumsi gula berlebihan juga berdampak pada obesitas dan perkembangan otak Si Kecil. Selain itu kandungan gula tersembunyi pada minuman tertentu menjadi pemicu penyakit kronis pada anak di usia dini.

Daftar minuman yang perlu diwaspadai orang tua

Berikut daftar minuman anak yang perlu diwaspadai orang tua.

1. Jus buah

Jus buah memang dikenal kaya akan serat dan vitamin, namun sejumlah produk jus di pasaran mengandung gula tambahan berlebih.

Konsumsi rutin jus semacam ini tanpa disadari memicu lonjakan kadar gula dalam darah anak. Hindari mengonsumsi jus di luar terutama dalam kemasan. Bunda dianjurkan untuk membuat jus buah sendiri di rumah.

Soda, teh manis, minuman buah, dan limun dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan risiko terkena diabetes. Minum hanya dua minuman manis per hari pun bisa meningkatkan kondisi ini sebanyak 26 persen menurut studi di tahun 2010 oleh American Diabetes Association, Bunda.

2. Susu dengan perisa

Susu dengan varian rasa, seperti cokelat atau strawberry, sangat disukai anak-anak. Sejumlah susu dengan perisa yang beredar bukanlah susu murni.

Kandungan gula tambahan yang tinggi dalam produk susu di pasaran membuatnya jauh dari kategori sehat. Bahkan justru memicu risiko obesitas serta diabetes.

3. Yoghurt rasa buah

Yoghurt alami sebenarnya mengandung laktosa, gula alami dari susu. Namun yoghurt rasa buah sering kali ditambahkan gula dalam jumlah signifikan agar terasa lebih manis dan disukai anak-anak. Kebiasaan mengonsumsi yogurt jenis ini bisa meningkatkan asupan gula harian secara drastis.

Dampak mengonsumsi minuman tinggi gula untuk anak

Konsumsi gula berlebih tidak hanya memberikan dampak jangka pendek berupa lonjakan energi berlebih tapi juga memicu kecanduan. Dalam jangka panjang, paparan gula yang berlebihan akan berdampak pada perkembangan otak anak.

Selain itu bisa menjadi pemicu obesitas dan diabetes tipe 2. Kondisi ini akan semakin sulit diatasi jika tidak diantisipasi sejak dini.

Untuk itu, Bunda perlu lebih selektif dalam memilih minuman untuk anak-anak sejak ini. Biasakan lebih banyak mengonsumsi air putih atau minuman sehat alami tanpa tambahan gula.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda