Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Nabi Muhammad SAW agar Selamat dari Krisis Ekonomi

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 21 Mar 2025 19:00 WIB

Ilustrasi kisah Nabi
Ilustrasi Cara Nabi Muhammad SAW agar Selamat dari Krisis Ekonomi/Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30
Jakarta -

Krisis ekonomi termasuk salah satu masalah yang mungkin sulit untuk dilewati. Untuk mengatasinya, Bubun akan membagikan cara Nabi Muhammad SAW yang dapat Bunda ikuti agar selamat dari masalah itu.

Situasi ekonomi tak menentu diikuti berbagai kabar buruk belakangan ini, membuat masyarakat was-was akan ancaman krisis ekonomi. Hal ini karena sejarah membuktikan krisis ekonomi berhasil membuat sendi-sendi kehidupan porak-poranda.

Ancaman tersebut sebenarnya bisa berkurang, jika bisa memahami peristiwa masa lalu sebab krisis ekonomi selalu ada sepanjang sejarah. Bahkan, Rasulullah SAW juga pernah mengalami hal tersebut.

Dilansir dari laman CNBC Indonesia, semasa hidup pada tahun 600-an Masehi, Nabi Muhammad juga harus mengalami krisis dan tantangan ekonomi saat di Makkah dan Madinah.

Sebagai pemimpin umat Islam, Nabi Muhammad harus menghadapi pertempuran antar sesama suku di Arab, kehilangan banyak penduduk akibat migrasi, hingga manipulasi perdagangan oleh kaum Yahudi.

Semua itu membuat Nabi Muhammad dan masyarakat Arab menghadapi kemerosotan ekonomi. Terputusnya jalur perdagangan membuat banyak rakyat mengalami kelaparan dan terjerat kemiskinan.

Kondisi ini membuat Nabi Muhammad sebagai pemimpin dan panutan mengeluarkan cara-cara agar selamat dari krisis ekonomi.

Apa saja?

Dalam riset Economic and Social Crisis Management Strategies by Prophet Muhammad (PBUH) in Medina 2022, diketahui saat menghadapi krisis, langkah pertama Rasulullah sebagai pemimpin adalah memberdayakan para pekerja yang mendadak menganggur.

Nabi tidak ingin angka pengangguran meroket karena krisis atau perubahan pekerjaan. Alhasil, Nabi melakukannya dengan kesempatan kerja lewat jalur wirausaha atau perdagangan.

Karen Arsmtrong dalam Muhammad: Sang Nabi (2006) menyebut, Makkah dan Madinah kala itu adalah jalur perdagangan potensial dari Eropa hingga China. Maka, lewat optimalisasi perdagangan dipercaya ekonomi bisa tumbuh.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.        

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda