Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Berapa Jumlah Dana Pensiun Ideal agar Hidup Enak di Masa Tua? Ini Kata Pakar

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Minggu, 15 Jun 2025 19:40 WIB

Elevated View Of A Human Hand Drawing Retirement Plan Growth Concept On Notebook
Ilustrasi dana pensiun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov

Bunda, pernahkah terpikir bagaimana kehidupan kita di masa tua nanti? Bayangan masa pensiun yang tenang, tetap mandiri, dan bisa menikmati waktu bersama keluarga tentu menjadi impian banyak orang. Namun, untuk mencapai itu semua, perencanaan finansial sejak dini sangat diperlukan.

Sayangnya, masih banyak yang menunda memikirkan dana pensiun karena merasa usia pensiun masih jauh. Padahal, semakin cepat kita mulai mempersiapkannya, semakin besar peluang untuk hidup nyaman tanpa beban keuangan di masa depan. Tidak hanya soal menabung, tetapi juga mengetahui berapa jumlah dana yang ideal perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Lantas, berapa jumlah dana pensiun yang ideal agar kita bisa hidup nyaman dan bebas stres finansial di masa tua? Yuk, simak penjelasan para pakar yang dilansir dari laman CNBC.

Survei buktikan banyak orang tak siap kumpulkan dana pensiun

Berdasarkan laporan yang diliput oleh CNBC, Banyak orang Amerika, termasuk para ibu rumah tangga di sana, merasa bingung dan cemas soal masa pensiun. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, "Berapa banyak dana pensiun yang harus disiapkan agar bisa hidup nyaman di hari tua?"

Menurut survei Bipartisan Policy Center tahun 2024 yang dilansir CNBC, lebih dari separuh warga Amerika merasa tidak yakin bisa pensiun sesuai rencana dan tetap menjalani hidup yang layak secara finansial. Ketidakpastian ini wajar, karena menyiapkan dana pensiun memang bukan perkara sederhana.

“Ini pertanyaan yang sulit dijawab,” ujar Philip Chao, seorang perencana keuangan bersertifikat dari Experiential Wealth di Maryland.

“Jawabannya akan berbeda-beda untuk setiap orang. Tidak ada angka pasti yang berlaku untuk semua,” tambahnya.

Mengapa bisa begitu, ya, Bunda? Ini karena besaran dana pensiun sangat tergantung pada sejumlah faktor, seperti penghasilan, usia saat mulai menabung, kondisi keuangan, serta gaya hidup di masa depan.

Tidak ada yang tahu pasti kapan seseorang akan berhenti bekerja atau seberapa lama masa pensiun akan berlangsung. Meski demikian, para ahli tetap memberikan panduan agar masyarakat bisa memulai perencanaan sejak dini.

Tips menabung dana pensiun dari para pakar

Menabung untuk masa pensiun sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan saat kita masih berada di awal karier. Menurut David Blanchett, Kepala Riset Pensiun di Prudential Investment Management, menyisihkan 15 persen dari penghasilan sebelum pajak adalah langkah awal yang cukup baik. Namun, angka tersebut tentu bisa disesuaikan dengan kondisi penghasilan masing-masing.

Bagi Bunda dan Ayah yang memiliki penghasilan di bawah Rp10 juta per bulan, menabung sekitar 10 persen dari pendapatan setiap bulan sudah dianggap cukup realistis. Sebaliknya, bagi yang berpenghasilan di atas Rp40 juta per bulan, disarankan untuk menabung hingga 20 persen agar kebutuhan di masa pensiun dapat terpenuhi dengan lebih aman.

Hal ini penting karena tunjangan pensiun dari negara, biasanya hanya menutup sebagian kecil kebutuhan hidup saat pensiun, terutama bagi mereka yang terbiasa hidup dengan penghasilan besar.

“Kalau saya punya penghasilan 80 juta per tahun, saya tidak terlalu peduli soal dana pensiun dari negara atau perusahaan, karena nilainya tidak seberapa dibandingkan gaya hidup saya,” kata Chao.

Chao juga menekankan pentingnya memiliki tujuan jelas dalam menabung dana pensiun. Setidaknya, dana tersebut harus mencukupi kebutuhan pokok seperti makan dan tempat tinggal. Idealnya, masih ada sisa untuk kebutuhan tambahan seperti rekreasi atau bantuan keluarga.

Umumnya, seseorang perlu menyiapkan dana pensiun yang setara dengan 70–75 persen dari penghasilan terakhir sebelum pensiun. Misalnya, jika sebelum pensiun Ayah atau Bunda memiliki penghasilan Rp10 juta per bulan, maka setidaknya memerlukan dana sekitar Rp7 juta per bulan untuk mempertahankan gaya hidupnya.

Fidelity, lembaga penyedia layanan pensiun terbesar di AS, bahkan menyarankan agar 45 persen dari dana pensiun berasal dari tabungan pribadi.

Untuk mencapai angka tersebut, mereka menyarankan menabung sebesar 15 persen dari usia 25 hingga 67 tahun. Jika baru mulai menabung di usia 35 tahun, persentase yang perlu disisihkan naik menjadi sekitar 23 persen per tahun.

“Semakin besar penghasilan, semakin besar pula dana yang harus ditabung,” tambah Blanchett.

Selanjutnya, saat mendapat kenaikan gaji, jangan langsung menghabiskannya untuk konsumsi. Usahakan menyisihkan setidaknya seperempat dari kenaikan tersebut untuk menambah tabungan pensiun. Dengan begitu, gaya hidup tetap terkendali, dan dana masa depan pun aman.

Selain itu, satu hal yang sering diabaikan adalah cara berinvestasi. Banyak orang terlalu berhati-hati, padahal dana pensiun perlu bertumbuh dalam jangka panjang. Kombinasi investasi seperti saham dan obligasi sangat dianjurkan.

Terakhir, menunda masa pensiun juga bisa menjadi strategi efektif untuk memperpanjang daya tahan dana yang ada. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang memiliki pilihan untuk pensiun lebih lama sesuai rencana. Maka dari itu, persiapan sejak dini tetap menjadi kunci utama, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



 

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda