Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Penyebab Hot Flashes, Sensasi Panas pada Tubuh yang Mendadak Muncul

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 20 Jun 2025 23:30 WIB

Stressed asian woman fanning suffering heat stroke sitting on a couch at home
Ilustrasi hot flashes/ Foto: Getty Images/AntonioGuillem
Daftar Isi
Jakarta -

Hot flashes yang tiba-tiba muncul disertai keringat dan kulit kemerahan dikenal sebagai gejala vasomotor (pembuluh darah membesar atau mengecil) yang umum dan tidak nyaman dirasakan pada masa menopause.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, alasan terjadinya sensasi panas ini belum sepenuhnya jelas. Namun, para ahli tahu bahwa perubahan hormon menjadi penyebabnya.

Sebab, sebanyak tiga dari empat orang melaporkan mengalami rasa panas yang tiba-tiba pada tahun-tahun menjelang menopause.

Rasa panas yang menyengat dapat dirasakan berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian orang mengalami rasa panas menyengat ringan dan singkat, sementara sebagian lainnya cukup parah dan mengganggu kegiatan sehari-harinya.

Meskipun hot flashes umum terjadi, bukan berarti Bunda menganggapnya sebagai hal lumrah. Ada berbagai cara untuk mengatasi kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik.

Namun, sebelum mengetahui lebih lanjur cara mengatasinya, ada beberapa penyebab hot flashes yang dapat Bunda kenali terlebih dahulu.

Penyebab hot flashes

Dilansir dari laman Healthline, perubahan hormon dalam tubuh berhubungan dengan hot flashes. Ketidakseimbangan hormon dapat dipicu oleh berbagai seperti kondisi medis, tumor, hingga gangguan makan.

Pemicu potensial lainnya dari hot flashes meliputi:

  • Makanan pedas
  • Alkohol
  • Kafein
  • Berada di ruangan yang hangat
  • Merokok
  • Stres dan kecemasan
  • Kehamilan, terutama pada trimester pertama dan kedua
  • Tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif
  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat osteoporosis, obat kanker, dan pereda nyeri.

Cara mengatasi hot flashes

Meskipun tidak ada obat untuk mengatasi hot flashes, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan. Berikut di antaranya:

1. Hindari merokok atau menggunakan produk tembakau

Dilansir dari laman WebMD, orang yang merokok atau menggunakan produk tembakau mungkin mengalami lebih banyak hot flashes daripada mereka yang tidak, Bunda.

2. Berolahraga secara teratur

Orang yang kurang gerak mungkin lebih sering mengalami hot flashes daripada mereka yang sering berolahraga secara teratur.

Namun, periksa diri sendiri saat olahraga karena kepanasan dapat memicu hot flashes juga. Alternatifnya, Bunda dapat berolahraga di ruangan sejuk jika ini dapat memicu masalah.

3. Menurunkan berat badan

Jika memiliki berat badan berlebih, hal itu dapat memperparah rasa panas yang dirasakan.

4. Tetap tenang

Kenakan pakaian berlapis-lapis sehingga Bunda dapat melepas pakaian saat merasa terlalu panas. Buka jendela dan gunakan kupas angin atau nyalakan AC sebisa mungkin. Minum minuman dingin saat Bunda merasakan sensasi panas.

5. Coba beberapa pengobatan alami

Terapi nonresep, herbal, dan yang dijual bebas dapat membantu sebagian orang mengelola gejala-gejala mereka.

Obat-obatan herbal dapat memiliki efek samping atau mengubah cara kerja obat lain. Jadi, sebelum mengonsumsinya, lebih baik Bunda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

Perubahan gaya hidup lainnya yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi hot flashes, sebagai berikut:

  • Tetap terhidrasi dengan baik, minum setidaknya delapan gelas setiap hari, atau mungkin lebih ketika kepanasan
  • Kurangi stres dengan terapi pikiran-tubuh, Bunda dapat melakukan latihan pernapasan dalam atau meditasi
  • Hindari alkohol, makanan pedas, dan konsumsi kafein berlebihan
  • Menghindari makanan ultra-olahan, makanan tinggi lemak jenuh, dan makanan tinggi gula

Nah, itulah beberapa penyebab hingga cara mengatasi hot flashes yang dapat Bunda ketahui. Bicarakan dengan dokter sebelum melakukan perubahan pola makan atau pengobatan, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda