Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Heartburn, dan 9 Cara Mudah Mengatasinya Selama Kehamilan

Haikal Luthfi   |   HaiBunda

Jumat, 23 Oct 2020 14:39 WIB

Attractive pregnant female grimacing with hands on baby bump while sitting at home
Kenali Heartburn, dan 9 Cara Mudah Mengatasinya Selama Kehamilan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz
Jakarta -

Heartburn adalah sensasi panas tak mengenakan yang dirasakan pada bagian dada. Hal ini dapat terjadi karena asam lambung yang naik ke bagian kerongkongan (esofagus), sehingga menimbulkan rasa terbakar pada perut bagian atas atau dada bagian bawah, Bunda.

Meskipun namanya heartburn, ini sama sekali tidak ada hubunganya dengan jantung (heart). Di samping itu, kondisi ini ternyata juga kerap dialami oleh ibu hamil. Tak sedikit dari ibu hamil mengalami heartburn yang menyiksa dan bahkan bisa membuatnya menjadi sulit tidur.

Menurut Suzanne Trupin, MD, CEO dari Women's Health Practice of Champaign, heartburn merupakan sensasi terbakar di dada. Ini terjadi ketika otot sfingter esofagus bagian bawah (LES) --otot pembatas antara esofagus dan lambung-- menjadi lebih rileks. Hal ini memungkinkan asam lambung mengalir ke atas menuju kerongkongan.

Sementara perlu diketahui bahwa saat hamil, kadar hormon progesteron yang meningkat dan mempengaruhi otot tersebut, menyebabkan makanan cenderung menetap di lambung dan di usus lebih lama, serta mudah berbalik ke kerongkongan. Biasanya heartburn terjadi pada periode trimester kedua kehamilan dan berlanjut sepanjang sisa kehamilan, Bunda.

"Kebanyakan wanita akan mengalami heartburn, terutama pada trimester kedua kehamilan mereka," kata Shari Brasner, MD, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Mount Sinai School of Medicine, di New York City, dikutip dari laman Parents.

Sensasi tidak nyaman ini cenderung menjadi lebih buruk saat bayi di dalam kandungan mulai tumbuh, sehingga menyebabkan rahim membesar yang dapat memenuhi perut. Kondisi ini dapat mendorong asam lambung ke atas yang menyebabkan heartburn saat hamil, Bunda.

Gejala heartburn

Heartburn memiliki beberapa gejala. Mengutip WebMD, gejala umum heartburn yang dilaporkan wanita hamil di antaranya:

  • Perasaan terbakar di dada tepat di belakang tulang dada, yang terjadi setelah makan dan berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam
  • Nyeri dada, terutama setelah membungkuk, berbaring, atau makan
  • Rasa terbakar di tenggorokan atau seperti rasa panas, asam, dan asin di bagian belakang
  • tenggorokan
  • Sendawa
  • Batuk kronis
  • Suara serak
  • Mengi atau gejala seperti asma
Woman holding hand to spot of pain area, chest pain, Health care concept. Sick woman with indigestion problem, acid reflux or gerd symptoms; woman health care, body care, sickness, pain, acid reflux conceptIlustrasi heartburn/ Foto: iStock

Cara mengatasi heartburn

Nah Bunda, beberapa tips ini akan membantu untuk mengatasi rasa heartburn selama kehamilan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara mengatasi heartburn:

1. Makan dalam porsi kecil

Makan berlebihan justru dapat memperburuk heartburn lho, Bunda. Pastikan untuk menghindari makan terlalu berlebihan yang menyebabkan kekenyangan. Perut yang terlalu kenyang dapat menyebabkan mulas.

Saat hamil, cobalah untuk makan lima atau enam porsi kecil. Makanan porsi kecil lebih mudah dicerna oleh tubuh, dan membantu meredakan gejala heartburn selama kehamilan.

2. Jangan tidur setelah makan

Setelah makan, ada baiknya tidak langsung beranjak tidur, Bunda. Duduk santai sambil membaca buku atau mengerjakan sedikit pekerjaan rumah lebih baik ketimbang langsung berbaring di tempat tidur. Aktivitas ini dapat membantu mengatasi heartburn, Bunda.

3. Hindari makanan pemicu heartburn

Identifikasi makanan yang memperparah heartburn. Secara umum, makanan asam seperti jeruk, makanan berminyak dan makanan pedas dapat menyebabkan refluks, serta dianjurkan untuk menghindarinya, Bunda.

Joel Richter, MD, Direktur Divisi Gastroenterologi dan Nutrisi Pusat Penyakit Esofagus dari University of South Florida, menyarankan agar wanita mengandung untuk menghindari makanan yang dapat menimbulkan efek samping bagi ibu hamil.

4. Perbanyak cairan

Cobalah untuk mendapatkan sebagian besar asupan cairan dengan memperbanyak minum di sela-sela waktu makan, Bunda. Selain itu, carilah cairan yang menawarkan banyak protein, seperti susu dan yogurt yang dapat diminum, yang bertujuan untuk mengurangi makanan padat.

"Asupan cair lebih kecil kemungkinannya menyebabkan masalah dibandingkan asupan padat karena asupan tersebut bergerak melalui perut lebih cepat," kata Rachel Brandeis, MS, ahli diet terdaftar di Atlanta yang berspesialisasi dalam nutrisi prenatal.

5. Kenakan pakaian yang longgar

Mengenakan pakaian ketat hanya akan menambah tekanan pada perut, dan mungkin bisa memperburuk asam lambung, Bunda. Pilihlah pakaian yang longgar, terutama jika mencoba untuk menghilangkan rasa mulas.

6. Tidur dengan posisi tertentu

Untuk menghindari heartburn selama kehamilan, sebaiknya untuk tidak makan apapun tiga jam sebelum tidur. Selain itu, posisi tidur dianjurkan dalam posisi horizontal atau memiringkan tubuh agar menjaga asam lambung tetap pada tempatnya.

7. Jangan merokok dan minum alkohol

Mengutip Healthline, bahan kimia dalam rokok dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung dan makanan naik ke atas kerongkongan. Selain rokok, paparan alkohol selama kehamilan juga bisa menyebabkan masalah pada bayi yang sedang berkembang dalam janin, mulai dari berat badan lahir rendah hingga ketidakmampuan belajar. Alkohol juga dapat meningkatkan asam lambung.

8. Coba akupuntur

Dalam studi tahun 2015, wanita hamil yang mendapatkan akupuntur dan yang tidak menunjukkan perbedaan gejala. Wanita yang mendapatkan akupuntur melaporkan peningkatan dalam kemampuan mereka untuk tidur dan makan.

9. Pertimbangkan antasida

Jika tidak ada perubahan, antasida dapat menjadi pertimbangan untuk meredakan gejala heartburn tersebut, Bunda.

Antasida yang mengandung kalsium atau magnesium aman dikonsumsi selama kehamilan. Faktanya, kalsium ekstra dalam antasida seperti baik untuk ibu dan bayi. Namun hindari antasida yang mengandung aluminium karena dapat menyebabkan sembelit dan menjadi racun pada dosis tinggi.

Obat ini memang dijual bebas, namun ada baiknya untuk mendiskusikannya dengan dokter sebelum mengonsumsi antasida, Bunda.

Nah, Bunda semoga informasi ini membantu ya.

Simak juga Bunda, jenis makanan yang aman saat lambung bermasalah pada video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(haf/haf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda