HaiBunda

MOM'S LIFE

Kisah Khairunnisa, Penjual Es Teh yang Kini Jadi CPNS

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 22 Jun 2025 16:00 WIB
Ilustrasi Bekerja/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Worawee Meepian
Jakarta -

Khairunnisa menjadi satu dari ribuan orang yang lulus seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Perempuan yang sebelumnya bekerja sebagai penjual es teh ini berhasil lulus seleksi setelah melalui perjuangan yang panjang dan tak mudah.

Nisa dibesarkan di keluarga sederhana. Sang ayah bekerja sebagai salesman dan kurir obat-obatan di apotek. Sementara itu, ibundanya adalah ibu rumah tangga yang juga menjahit tas bedcover dan memasak untuk katering aqiqah.

Sebagai anak kedua dari empat bersaudara, Nisa kecil sudah mengenal arti tanggung jawab. Saat usianya masih 10 tahun, Nisa sudah mulai mengajar les privat anak-anak tetangga dan mengaji untuk membantu kebutuhan sekolah.


Saat teman-teman seusianya fokus belajar tanpa beban, Nisa justru harus menghadapi kenyataan pahit. Ia sering tertahan ikut ujian karena belum membayar uang sekolah.

Hal tersebut nyatanya tak membuat Nisa menyerah. Perempuan 24 tahun ini belajar dengan sungguh-sungguh hingga bisa menjadi juara umum saat lulus SMP.

Nisa lalu melanjutkan sekolah di SMA unggulan CT ARSA Foundation Deli Serdang dengan beasiswa penuh. Beasiswa yang didapatkannya ini mencakup biaya asrama dan kebutuhan hidup sehari-hari.

"Kalau bukan karena beasiswa, mungkin saya sudah berhenti sekolah sejak SMP," kata Nisa, Selasa (17/6/25), dikutip dari laman Kementerian Agama.

Lulus dari SMA, Nisa melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah dengan beasiswa. Ia berkuliah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan mengambil jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Bekerja menjadi penjual es teh setelah lulus kuliah

Setelah lulus kuliah, Nisa sempat bekerja di beberapa tempat. Namun, ia kembali harus menerima kenyataan buruk, yakni dua kali terkena PHK dalam waktu singkat.

Sambil menganggur, Nisa lantas memutuskan untuk mendaftar CPNS. Nah, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja sebagai penjaga kios es teh, Bunda.

Pekerjaan yang dipilih Nisa ini sering kali membuatnya dipandang sebelah mata. Tak sedikit yang mempertanyakan alasannya bekerja sebagai penjual es teh meski ia telah meraih gelar sarjana.

"Sering ditanya, 'Kok sarjana jualan es teh?' Saya cuma bisa senyum. Mereka tidak tahu kalau saya sedang memperjuangkan masa depan yang lebih baik lagi," ungkapnya.

Nisa tetap menyempatkan diri untuk belajar persiapan masuk CPNS di sela waktu bekerja. Nisa belajar secara mandiri dari buku dan video YouTube, Bunda.

Perjuangan Nisa membuahkan hasil manis. Ia berhasil lolos tahap SKD dan SKB dalam seleksi CPNS. Namanya tercantum sebagai salah satu CPNS Kementerian Agama RI untuk formasi Pranata Humas Ahli Pertama.

Setelah pengumuman, Nisa langsung memberi tahu orang tuanya. "Saya buka pengumuman di tempat kerja, langsung cari nama pakai nomor peserta. Begitu lihat hasilnya, saya nangis. Saya langsung video call orang tua. Ekspresinya sama, kami semua terharu banget karena ini adalah tes CPNS pertama saya. Alhamdulillah," ujarnya.

Harapan Nisa untuk membalas pengorbanan orang tuanya

Nisa tidak memiliki alasan spesifik mengapa memilih Kementerian Agama sebagai instansi tempatnya melamar CPNS. Namun, ia percaya bahwa jalan tersebut adalah bagian dari takdir yang telah Allah gariskan untuknya. Nisa juga meyakini firman Allah dalam surat Ghafir ayat 60 dan Al-Ankabut ayat 69, yang artinya:

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Ghafir ayat 60)

"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. Al-Ankabut ayat 69)

Kini, Nisa berharap keberhasilannya dapat menjadi titik balik untuk keluarganya yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Ia ingin membalas semua pengorbanan kedua orang orang tua, serta memberi masa depan lebih baik bagi adik-adiknya, Bunda.

"Kelulusan ini bukan hanya milik saya. Ini untuk orang tua saya, untuk keluarga saya, dan untuk semua yang pernah diremehkan karena hidupnya serba kekurangan," katanya.

Nisa menganggap perjuangan belum selesai. Setelah semua air mata, usaha, dan doa, menurutnya masih banyak jalan panjang yang harus ditempuh. Nisa melangkah dengan keyakinan, bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.

Demikian kisah perjuangan Khairunnisa, dari penjual es teh hingga lolos seleksi CPNS di Kementerian Agama. Semoga kisah Nisa bisa menginspirasi ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Remaja 14 Tahun Berdarah RI Diterima Kuliah di AS: Bercita-cita Jadi Ahli Saraf, Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Pernikahan Namira Adjani Putri Alya Rohali Pakai Adat Betawi, Sang Pengantin Naik Delman

Mom's Life Amira Salsabila

Semua Dirayakan, Intip 7 Potret Resepsi Nikah Nadin Amizah & Faishal Tanjung Bak Negeri Dongeng

Mom's Life Annisa Karnesyia

Jumlah Ibu Hamil dengan Hipertensi Semakin Banyak, Ini Penyebab Utamanya

Kehamilan Amrikh Palupi

Film Animasi 'Merah Putih One for All' Ramai Dikritik, Biaya Produksi Capai Rp6,7 M

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kurang vs Tidur Berlebihan, Mana yang Lebih Berbahaya? Simak Faktanya dari Studi

Parenting Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Pernikahan Namira Adjani Putri Alya Rohali Pakai Adat Betawi, Sang Pengantin Naik Delman

Jumlah Ibu Hamil dengan Hipertensi Semakin Banyak, Ini Penyebab Utamanya

Film Animasi 'Merah Putih One for All' Ramai Dikritik, Biaya Produksi Capai Rp6,7 M

Kurang vs Tidur Berlebihan, Mana yang Lebih Berbahaya? Simak Faktanya dari Studi

Pengangguran Muda di Sektor Teknologi Melonjak Akibat AI, Simak Dampaknya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK