Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Sopir Taksi Online Sukses Kuliahkan Anak S2 di AS, Awalnya Sempat Putus Asa

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 21 Jan 2022 19:35 WIB

shot of graduation hats during commencement success graduates of the university, Concept education congratulation. Graduation Ceremony ,Congratulated the graduates in University.
Ilustrasi Wisuda / Foto: Getty Images/iStockphoto/Rattankun Thongbun

Nasib baik akan datang kepada siapa saja yang berusaha. Seorang sopir taksi online di Bandung sukses mengirim sang putra kuliah di Amerika Serikat.

Iwan Setiawan hanya merupakan seorang pria lulusan SMA. Latar belakang pendidikan itu membuatnya tak bisa memiliki banyak kesempatan untuk bekerja, terutama setelah pensiun.

Ketika pensiun, Iwan masih memiliki anak-anak yang perlu disekolahkan. Bahkan, putra sulungnya yang bernama Ilham baru saja lulus SMA dan akan melanjutkan ke jenjang perkuliahan.

"Ilham keluar SMA saya sudah pensiun. Anak masih kecil, masih pada sekolah, aduh gimana biayanya?" kata Iwan, dikutip dari tayangan VOA Indonesia.

Kekhawatiran Iwan semakin memuncak ketika ia mendapat kabar bahwa sang putra diterima di salah satu universitas di Jawa Barat. Meski bahagia, ia merasa putus asa dan tidak tahu bagaimana cara membayar uang kuliah Ilham.

"Ilham dahulu S1 Manajemen SBM ITB. Waktu dapat kabar diterima kuliah, saya bingung bayarnya. Saya kepikiran, akhirnya ya sudah lah saya daftar taksi online," ucapnya.

Banner Cerita Dokter Diselingkuhi

Demi membayar uang kuliah sang putra, Iwan Setiawan turun ke jalan mengantarkan penumpang dengan memakai mobil. Tak pernah sedikitpun ia menunjukkan kesulitan. Prioritas Iwan saat itu adalah Ilham dapat melanjutkan kuliah.

Beruntung, Iwan Setiawan dikaruniai anak yang cerdas dan giat belajar. Ilham berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah. Ia bahkan bisa belajar di Amerika Serikat, Bunda.

Ilham mengikuti beasiswa Bidikmisi dan diterima di Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat. Setelah lulus dan mendapatkan gelar S1, Ilham langsung mendapatkan pekerjaan.

"Akhirnya terus melanjutkan S2 di sana sampai sekarang, dan sudah dapat pekerjaan sebagai Graduate Research Assistant," tutur Iwan.

Meski dibesarkan oleh seorang sopi, Ilham tak pernah merasa malu. Ia sangat bangga dengan sang Ayah yang tak pernah lelah menafkahi keluarga. Tanpa kerja keras Ayahanda, Ilham sadar bahwa ia tidak akan bisa berada di posisi saat ini.

"Yang dilakukan ayah itu dahulunya sopir, dan sekarang sopir lagi, bukanlah hal yang memalukan atau menyedihkan, enggak. Saya justru senang dan bangga karena ayah saya terus berjuang untuk keluarga, berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka," ujar Ilham.

Selama bekerja dan menyelesaikan pendidikan S2 di Amerika Serikat, Ilham selalu menerapkan prinsip sang Ayah. Baca di halaman berikutnya, Bunda.


MIMPI ILHAM DAN AYAHANDA

A group of multietnic students celebrating their graduation by throwing caps in the air closeup. Education, qualification and gown concept.

Ilustrasi Wisuda / Foto: iStock

Ilham saat ini tengah menikmati kesibukannya sebagai mahasiswa S2 di New York, Amerika Serikat. Ia juga sibuk bekerja di bidang yang sangat digemari.

Ilham mengaku, sang Ayah menjadi inspirasinya dalam berjuang menjalani hidup. Ia begitu tersentuh melihat Ayahanda yang bekerja dengan sepenuh hati meski hanya sebagai sopir.

"Ayah saya setiap hari tugasnya bawa orang antar sampai tujuan dilayani dengan baik. Itu yang menginspirasi, saya juga ingin seperti itu. Sekarang saya mau masuk atau pernah masuk di ranah kebijakan, ya saya harus melayani itu," kata Ilham.

Ilham masih akan menetap di New York hingga tahun depan. Dia akan segera lulus dan melakukan wisuda pada 2023 mendatang. Sebelum wisuda, Ilham sangat ingin bisa membawa kedua orang tuanya ke New York.

Setiap hari, Ilham bekerja keras mengumpulkan uang agar dapat memboyong kedua orang tuanya. Namun sang Ayah terus mengingatkannya agar jangan terlalu asyik mencari uang saja. Ia juga harus fokus dengan pendidikan.

"Yang penting jangan ninggalin kuliahnya itu. Kalau di sini bilangnya kerja sambilan. Bapak bisa pergi sih enggak mengharap. Kalau bisa ya bisa, ada uangnya insya Allah. Kalau seandainya enggak, bapak paling video call," tutur Iwan.

"Kuliahnya jangan sampai ditinggal ya, semangat," ucapnya kepada sang putra dalam panggilan video.

Jauh di lubuk hati yang terdalam, Iwan sangat ingin ilmu yang dikuasai oleh sang putra dapat bermanfaat bagi banyak orang. Hal yang sama juga diharapkan oleh Ilham sendiri.

"Memutus rantai kehidupan menengah ke bawah itu sangat sulit, nah ini sudah dikasih kesempatan. Saya harapannya bapak sehat terus dan bisa berangkat ke sini dan terus menemani anaknya memberi kepada masyarakat," tutur Ilham.


(anm/anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda