HaiBunda

MOM'S LIFE

5 Hal yang Tidak Boleh Dibagikan ke ChatGPT saat Bekerja

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 27 Jun 2025 06:00 WIB
Ilustrasi ChatGPT/ Foto: Getty Images/Jelina Preethi

Bunda sering pakai ChatGPT untuk bekerja? Mungkin perlu mempertimbangkan beberapa hal yang tidak boleh dibagikan ke ChatGPT saat bekerja.

Di era digital yang semakin canggih, kecerdasan buatan seperti ChatGPT sering dijadikan alat bantu untuk meningkatkan produktivitas kerja. Tak sedikit profesional yang menggunakan layanan ini untuk menulis laporan, merangkum dokumen, hingga menyusun strategi pemasaran.

Di balik kemudahan tersebut, tersimpan potensi risiko keamanan yang tidak boleh diabaikan. Apa yang Bunda ketik di dalam ChatGPT bukan sekadar teks yang hilang begitu saja setelah menekan 'Enter'. Percakapan tersebut bisa disimpan, diakses, bahkan digunakan untuk melatih sistem AI di balik layar.


Para pakar keamanan data menekankan bahwa Bunda harus memperlakukan ChatGPT seperti publikasi di internet, anggap semua informasi yang diketik bisa dibaca siapa pun. Mengingat sifatnya berbasis cloud dan dijalankan oleh pihak ketiga, data yang Bunda masukkan dapat tersimpan di server dan bisa saja rentan terhadap peretasan atau penyalahgunaan.

"Asumsi terbaik adalah bahwa siapa pun di dunia dapat membaca apa pun yang Anda pasang di internet, e-mail, media sosial, blog, LLM. Jangan pernah mengunggah apa pun yang tidak ingin Anda baca oleh orang lain," saran Gary Smith, Fletcher Jones Professor of Economics di Pomona College, Pomona College sekaligus penulis Distrust: Big Data, Data-Torturing, and the Assault on Science, mengutip Mashable.

Lalu bagaimana cara menggunakan ChatGPT secara cerdas dan aman saat bekerja? Berikut hal-hal yang tidak boleh Bunda ketik di ChatGPT saat bekerja dan cara melindungi data agar tidak bocor.

Hal yang tidak boleh dibagikan ke ChatGPT saat bekerja

Berikut hal-hal yang Bunda tidak boleh bagikan ke ChatGPT saat bekerja.

1. Informasi rahasia perusahaan

Data internal seperti rencana strategi bisnis, roadmap produk, perjanjian kerja sama, hingga dokumen hukum bersifat sangat sensitif. Memasukkan informasi ini ke dalam ChatGPT sama saja dengan membagikannya ke pihak ketiga.

Meskipun ChatGPT tampak aman, data yang Bunda berikan tetap disimpan di server selama 30 hari dan bisa diakses oleh tim internal OpenAI untuk keperluan pelatihan model, kecuali menonaktifkan riwayat obrolan.

Salah satu contoh nyata datang dari perusahaan Samsung yang karyawannya secara tidak sengaja membocorkan informasi kode internal perusahaan ke ChatGPT. Akibatnya, perusahaan langsung melarang penggunaan ChatGPT di lingkungan kerja mereka.

Ingat, bukan berarti Bunda tidak boleh menggunakan ChatGPT sama sekali, namun berhati-hatilah dalam memilah jenis informasi yang akan diberikan.

2. Kode atau sistem teknologi

Pengembang atau tim IT yang tergoda untuk meminta ChatGPT mengecek atau menulis ulang kode program harus waspada. Jangan pernah memberikan kode yang berkaitan dengan sistem keamanan internal, algoritma kepemilikan, atau aplikasi yang belum dirilis secara publik.

Meskipun terdengar efisien, membagikan kode sensitif ke chatbot dapat membuka celah keamanan yang sangat serius. Jika informasi itu bocor atau dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab, bukan hanya reputasi yang dipertaruhkan, melainkan kelangsungan bisnis Bunda.

3. Data pribadi

Nama lengkap, alamat, nomor KTP, e-mail, hingga informasi kesehatan karyawan atau pelanggan merupakan bentuk data pribadi yang dilindungi oleh pemerintah di banyak negara, termasuk Indonesia.

Jangan pernah mengetik informasi pribadi ke dalam ChatGPT walaupun hanya sebagai contoh. Hal ini tidak hanya berisiko terhadap kebocoran data, tapi juga bisa menyebabkan pelanggaran hukum dan mengakibatkan sanksi serius.

Gunakan placeholder atau data fiktif jika Bunda ingin membuat simulasi dengan ChatGPT.

4. Detail keuangan dan rekening

Informasi seperti laporan keuangan internal, nomor rekening, pengeluaran rahasia, serta data investor tidak boleh dimasukkan ke ChatGPT. Meski chatbot ini menjanjikan kemudahan, namun informasi keuangan yang Bunda ketik bisa saja tersimpan di server OpenAI dan menjadi target peretasan kemudian hari.

Perusahaan jasa keuangan seperti JPMorgan dan Citibank bahkan telah melarang penggunaan ChatGPT oleh karyawannya karena potensi pelanggaran regulasi keuangan yang ketat terhadap komunikasi dengan pihak ketiga.

"Anda mungkin memikirkannya dengan cara yang sama seperti memikirkan kalkulator atau Excel. Anda tidak berpikir bahwa informasi ini akan masuk ke cloud dan akan ada di sana selamanya baik dalam log in di suatu tempat atau dalam model itu sendiri," papar Nader Henein, VP penelitian privasi di Gartner yang memiliki pengalaman dua dekade dalam keamanan siber perusahaan dan perlindungan data.

5. Keluhan internal kepada rekan kerja

Beberapa orang mungkin merasa nyaman 'curhat' kepada AI karena responsnya yang terasa netral dan tanpa penghakiman. Namun perlu diingat, ChatGPT bukan terapis atau tempat aman untuk meluapkan emosi pribadi tentang lingkungan kerja atau konflik internal.

"Meskipun pengguna tahu bahwa mereka berinteraksi dengan program komputer, banyak yang yakin bahwa program tersebut memiliki kecerdasan dan emosi seperti manusia dan senang berbagi perasaan terdalam bahkan rahasia yang paling mereka rahasiakan," ujar Smith.

Semua yang Bunda ketik bisa tersimpan dan digunakan untuk melatih model AI, meskipun identitas telah dihapus. Hal ini bisa menjadi boomerang jika curhatan mengandung informasi sensitif atau dapat mengarah pada pelanggaran etika dan profesionalisme.

ChatGPT adalah alat bantu yang sangat berguna, tapi bukan berarti Bunda bisa sembarangan menggunakannya, terutama untuk hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Perlakukan percakapan dengan ChatGPT seperti Bunda mengunggah sesuatu di media sosial.

Jadi, pikirkan dua kali sebelum membagikan informasi apa pun ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(som/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Krisis Tenaga Kerja, 7 Negara ini Buka Peluang Kerja untuk Orang Indonesia

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

8 Pekerjaan yang Rawan Perselingkuhan, Ada Pilot hingga Pengusaha

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

5 Potret Cinta Laura Adakan Upacara ala Adat Bali untuk Syukuran Kantor Baru

Mom's Life Amira Salsabila

Dokter Sebut 50 Persen Manusia di Dunia akan Sakit Varises, Ternyata Ini Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Chelsea Olivia Lari Pertama Kali Bareng Sang Ayah, Sebut Banyak Kenangan Indah

Mom's Life Amira Salsabila

Meisya Siregar Dirawat di RS Usai Didiagnosis 3 Kondisi Medis di Rahim, Polip hingga Mioma

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Cinta Laura Adakan Upacara ala Adat Bali untuk Syukuran Kantor Baru

Dokter Sebut 50 Persen Manusia di Dunia akan Sakit Varises, Ternyata Ini Penyebabnya

8 Pekerjaan yang Rawan Perselingkuhan, Ada Pilot hingga Pengusaha

Kumpulan Resep Tumpeng Berisi Kue Basah dan Jajanan Pasar khas Indonesia, Dijamin Enak!

35 Nilai-nilai yang Terkandung dalam Pancasila dari Sila 1 sampai 5

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK