HaiBunda

MOM'S LIFE

4 Tantangan Transplantasi Ginjal Menurut Dokter, Bunda Perlu Tahu

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 03 Jul 2025 13:37 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/unomat
Jakarta -

Transplantasi ginjal memang sering terdengar sebagai harapan baru bagi pasien gagal ginjal. Namun di balik prosedurnya, ada tantangan besar yang perlu Bunda tahu.

Bukan hanya soal operasi, proses transplantasi juga menyangkut kesiapan tim medis dan kondisi pasien. Di sinilah kerja sama dan pengalaman menjadi penentu utama.

Apalagi, menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 2024, lebih dari 134 ribu pasien harus jalani cuci darah setiap tahunnya. Sayangnya, kesadaran dan akses terhadap prosedur ini masih belum merata.


Lalu seperti apa tantangan transplantasi ginjal menurut dokter?

Menyatukan tim medis jadi tantangan pertama dan terberat

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan Subspesialis Ginjal, dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, SpPD-KGH mengatakan proses transplantasi ginjal bukan hanya soal operasi. Tantangan terbesarnya justru ada pada sisi internal.

"Saya selalu bilang, transplantasi itu ibarat pemain bola. Harus bisa menyatukan tim yang kuat dan kompak," ujar dr. Maruhum Bonar dalam acara Penyakit Ginjal Jadi Prioritas Nasional, RS Bunda Group Dorong Transplantasi Jadi Layanan Unggulan, Selasa (01/07/2025).

Tak hanya menyatukan, mempertahankan tim juga menjadi tantangan jangka panjang. Konsistensi kerja dan kekompakan harus dijaga dari awal hingga akhir proses transplantasi.

"Kami sudah berhasil beberapa kali, tapi tetap saja baru 3,8 persen pengidap gagal ginjal yang menjalani transplantasi. Kalau timnya tidak sempurna, apalagi kalau terlalu banyak dilakukan di RS berbeda, hasilnya juga tidak akan sempurna," jelasnya.

Oleh karena itu, menurutnya, pusat transplantasi sebaiknya tidak terlalu banyak. Fokus pada satu tempat justru membuat tim tetap solid dari awal sampai akhir.

Transplantasi paling ideal dilakukan sebelum pasien menjalani dialisis

Tak semua pasien gagal ginjal cocok langsung transplantasi, Bunda. Namun semakin cepat dilakukan, justru semakin baik.

"Yang paling ideal adalah pasien baru divonis gagal ginjal dan belum terlalu lama menjalani dialisis," kata dr. Maruhum Bonar.

Semakin lama dialisis dijalani, risiko komplikasi saat transplantasi meningkat. Oleh karena itu, deteksi dini dan tindakan cepat sangat menentukan keberhasilan prosedur ini.

Persiapan sebelum screening tidak kalah penting

Dokter Spesialis Urologi Konsultan, Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), FICRS, PhD, menjelaskan bahwa proses transplantasi tidak dimulai dari meja operasi, tapi jauh sebelumnya. Semua persiapan harus matang sejak pasien dinyatakan kandidat hingga saat pelaksanaan.

"Sebelum proses screening pasien, rumah sakit harus sudah menyiapkan semua hal dengan matang," ujarnya.

Koordinasi dengan tim lain sangat penting dalam tahap ini. Sayangnya, tidak semua rumah sakit di Indonesia punya kesiapan tersebut.

Pasien bisa memiliki tiga ginjal setelah transplantasi

Tahukah Bunda bahwa transplantasi ginjal ternyata tidak mengangkat ginjal lama pasien? Nah faktanya, ginjal baru justru akan ditambahkan di bagian rongga panggul pasien.

"Ginjal dari donor dimasukkan ke tubuh pasien tanpa menghilangkan ginjal yang sudah ada," kata Dokter Spesialis Urologi RSU Bunda Jakarta, dr. Sigit Sholichin.

Ginjal donor akan ditambahkan di rongga panggul, sehingga pasien bisa memiliki tiga ginjal sekaligus. Namun, proses ini bukan tanpa risiko.

"Ada tiga hal penting yang harus kami sambung, yakni arteri ke ginjal donor, pembuluh darah vena, dan ureter. Ini semua punya risiko komplikasi bedah," ujarnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bunda Perlu Tahu! Ini Tujuan, Proses, dan Perawatan Sunat pada Anak Laki-Laki

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret King Faaz Putra Fairuz A Rafiq yang Tingginya Melebihi Sang Bunda

Mom's Life Annisa Karnesyia

Momen Carmen H2H Habiskan Waktu Bersama Keluarga di Bali, Masak Mi Instan hingga Lahap Nasi Padang

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Acha Septriasa Berlibur ke Yogyakarta, Kunjungi Candi Prambanan

Mom's Life Annisa Karnesyia

Apakah Sperma Bisa Habis? Ini Fakta Medisnya untuk Program Hamil

Kehamilan Melly Febrida

20 Contoh Teks Prosedur Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari Berbagai Tema

Parenting Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Momen Carmen H2H Habiskan Waktu Bersama Keluarga di Bali, Masak Mi Instan hingga Lahap Nasi Padang

Terpopuler: Potret King Faaz Putra Fairuz A Rafiq yang Tingginya Melebihi Sang Bunda

Potret Acha Septriasa Berlibur ke Yogyakarta, Kunjungi Candi Prambanan

20 Contoh Teks Prosedur Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari Berbagai Tema

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK