MOM'S LIFE
Deretan Cara Cek Ginjal Bermasalah Sendiri di Rumah, Lab hingga Non Lab, Lengkap!
Amira Salsabila | HaiBunda
Rabu, 27 Aug 2025 23:00 WIBGinjal adalah dua organ berbentuk kacang yang terletak di kedua sisi tulang belakang, di bawah tulang rusuk Bunda.
Meskipun ukurannya kecil, ginjal sangat penting bagi kesehatan karena berfungsi menyaring dan membuang limbah melalui sistem kemih.
Selain membuang limbah, ginjal juga menyeimbangkan kadar air, garam, dan elektrolit dalam darah. Fungsi-fungsi tersebut dapat membantu pembentukan sel darah merah dan menyeimbangkan tekanan darah.
Lantaran fungsi ginjal sangat penting, Bunda sebaiknya mengetahui cara mengecek fungsi ginjal sendiri untuk memastikan organ tersebut berfungsi dengan baik. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, Bunda dapat membantu mendeteksi potensi masalah pada ginjal dan mencari pengobatan.
Tanda ginjal bermasalah
Dilansir dari laman Medicine Net, ada beberapa tanda dan gejala fisik ginjal seseorang bermasalah. Berikut di antaranya yang bisa Bunda cek sendiri di rumah untuk pencegahan:
- Kelelahan yang ekstrem
- Sulit konsentrasi
- Insomnia
- Kulit kering dan gatal
- Meningkatnya frekuensi atau urgensi untuk buang air kecil
- Sulit atau rasa sakit saat buang air kecil
- Urine berbusa
- Bengkak di sekitar mata atau wajah
- Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki
- Kehilangan atau kurangnya nafsu makan
- Otot kram
- Hematuria atau darah dalam urine
- Merasa kedinginan
- Sesak napas bahkan setelah sedikit beraktivitas
- Merasa pusing hingga ingin pingsan
- Bau mulut
- Mual, muntah, atau sakit perut
Kapan perlu cek kesehatan ginjal diri sendiri?
Penyedia layanan kesehatan mungkin akan meminta tes secara berkala untuk memeriksa kesehatan ginjal. Tes spesifik yang mereka minta bergantung pada gejala yang dialami dan faktor-faktor lainnya.
Cara cek ginjal bermasalah dengan tes laboratorium
Berikut beberapa cara cek ginjal sendiri dengan tes laboratorium:
1. Tes urine 24 jam
Dilansir dari laman National Kidney Foundation, tes pengumpulan urine 24 jam dapat dilakukan karena berbagai alasan seperti batu ginjal, penyakit glomerulus, atau untuk mengukur fungsi ginjal.
Tes ini mengharuskan pengumpulan semua urine yang dihasilkan selama 24 jam dalam wadah khusus. Jadi, tes ini tidak seumum tes urine lainnya yang hanya membutuhkan sedikit sampel sekaligus.
Tes ini biasanya digunakan sebagai pilihan langkah selanjutnya jika hasil abnormal ditemukan menggunakan salah satu metode pengujian lain atau dalam situasi klinis yang kurang umum.
2. Urinalisis
Urinalisis adalah tes sederhana yang memeriksa sampel kecil urine untuk berbagai hal. Pertama, pemeriksaan visual dilakukan untuk memeriksa hal-hal seperti warna dan tingkat kekeruhan sampel.
Selanjutnya, dipstick (strip tes yang telah diolah secara kimia) dicelupkan ke dalam sampel urine. Strip tersebut akan berubah warna jika terdapat kelainan, misalnya kadar asam, albumin, bakteri, darah, nanah, atau gula yang tinggi.
Terakhir, sampel dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk pemeriksaan yang lebih detail, meskipun tidak selalu.
3. Tes rasio albumin-kreatinin urine sewaktu
Tes rasio albumin-kreatinin urine (uACR) mengukur jumlah dua zat berbeda dalam urine Bunda, alumin (protein) dan kreatinin.
Ginjal yang sehat menjaga albumin dalam darah sambil menyaring kreatinin ke dalam urine. Jadi, seharusnya hanya ada sedikit atau tidak ada albumin dalam urine Bunda. uACR dihitung dengan membagi albumin urine dengan jumlah kreatinin urine untuk menemukan rasionya.
Kadar uACR normal adalah kurang dari 30 mg/g. Unutk tes ini, angka yang lebih rendah, lebih baik. Kadar uACR 30 mg/g atau lebih tinggi dapat menjadi tanda albuminuria.
5. Tes darah kreatinin
Kreatinin adalah produk limbah yang berasal dari pencernaan protein dalam makanan dan pemecahan normal jaringan otot.
Kreatinin dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal. Kadar normalnya dalam darah sulit ditentukan karena dapat berubah bergantung usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan faktor lainnya.
Untuk tes ini, angka yang lebih rendah dianggap lebih baik. Kadar kreatinin yang tinggi dapat menjadi tanda cedera ginjal akut dan/atau penyakit ginjal kronis.
6. Blood Urea Nitrogen (BUN)
Nitrogen urea adalah produk limbah dalam darah yang berasal dari pemecahan protein dalam makanan yang dikonsumsi.
Nitrogen urea dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal. Kadar BUN normal bervariasi, dan biasanya meningkat seiring bertambahnya usia. Memeriksa kadar BUN sendri biasanya tidak terlalu membantu.
Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan kemungkinan akan membandingkan kadar BUN pasien dengan kadar kreatinin dan eGFR saat mengecek dan mengevaluasi kesehatan ginjal.
7. Glomerular Filtration Rate (GFR)
Glomerular filtration raate (GFR) adalah estimasi seberapa baik ginjal membuang produk limbah dari darah.
Lanju ini dihitung berdasarkan kadar kreatinin serum, usia, dan jeni kelamin. Laju ini juga dapat dihitung berdasarkan kadar cystatin C.
eGFR normal bervariasi tergantung usia, menurun seiring bertambahnya usia. Untuk tes ini, angka yang lebih tinggi dianggap lebih baik. Umumnya, nilai eGFR di bawah 60 merupakan tanda bahwa ginjal mungkin tidak berfungsi dengan baik. eGFR di bawah 15 merupakan penanda gagal ginjal
8. Cystatin-C
Cystatin C adalah protein yang diproduksi oleh sel-sel tubuh. Seperti kreatinin, protein ini juga dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal. Jadi, ini merupakan pilihan lain untuk menghitung eGFR, jika diperlukan.
Tes ini tidak seumum tes kreatinin dan bahkan bisa lebih mahal biayanya, Bunda. Untuk tes ini, angka yang lebih rendah dianggap lebih baik.
9. Vitamin D 25-OH Total
Tes vitamin D mengukur kadar vitamin D dalam darah. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium untuk membangun tulang dan gigi yang sehat.
Vitamin D juga membantu menjaga otot, saraf, dan sistem kekebalan tubuh berfungsi normal. Kekurangan vitamin D (kadar vitamin D yang sangat rendah) dapat menyebabkan gangguan tulang dan kondisi medis lainnya.
Cara cek ginjal bermasalah dengan non-laboratorium
Bunda juga dapat melakukan pemeriksaan ginjal sendiri dengan non-laboratorium menggunakan beberapa cara berikut ini:
1. USG
Cara cek ginjal sendiri yang satu ini adalah dengan menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan gambaran umum ginjal atau organ lainnya. Tes ini dapat digunakan untuk mencari kelainan pada ukuran atau posisi ginjal, atau mencari obstruksi seperti batu atau tumor.
2. CT Scan
CT scan menggunakan sinar-X untuk mendapatkan gambaran ginjal atau bagian tubuh lainnya secara lebih detail.
Seperti ultrasonografi, tes ini juga dapat digunakan untuk mencari kelainan atau obstruksi struktural. Tes ini mungkin memerlukan penggunaan pewarna kontras intravena, yang dapat menimbulkan kekhawatiran bagi penderita penyakit ginjal.
3. Biopsi ginjal
Biopsi ginjal adalah prosedur pengambilan satu atau lebih potongan kecil (sampel) ginjal, kemudian diperiksa dengan mikroskop.
Penyedia layanan kesehatan mungkin akan meminta biopsi ginjal jika memerlukan informasi lebih lanjut setelah melihat hasil tes darah, tes urine, atau pencitraan medis Bunda.
Beberapa contoh kapan biopsi mungkin diperlukan antara lain untuk beberapa jenis penyakit ginjal seperti sindrom nefrotik atau penyakit glomerulus. Biopsi juga mungkin diperlukan jika menerima transplantasi ginjal dan ginjal tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Nah, itulah deretan cara cek ginjal sendiri yang dapat Bunda lakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)Simak video di bawah ini, Bun:
Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
9 Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal pada Wanita, Pahami Gejalanya Bun!
Hati-Hati, 5 Jenis Minuman Ini Bisa Merusak Ginjal Bun
6 Tanda Ginjal Bunda Tidak Sehat, Ada Kram Otot hingga Mata Bengkak
Bunda Perlu Tahu, Ini 4 Jenis Minuman yang Ancam Kesehatan Ginjal
TERPOPULER
Ungkapan Hati Wulan Guritno saat Kulit Wajahnya Jadi Sorotan karena Tak Sempurna
Bikin Bangga, Dikha Pacu Jalur Duet dengan Artis Bollywwod Usai Jadi Duta Pariwisata Riau
Kisah Ngidam Unik para Bunda Artis, Lesti Kejora Ingin Punya Klinik Kecantikan
5 Tanaman Hias yang Dapat Ditanam dari Biji di Dalam Ruangan
Penggunaan Antibiotik untuk Batuk: Tanda Dibutuhkan, Efek Samping & Cara Mengonsumsinya
REKOMENDASI PRODUK
Pilihan Minyak Telon Bayi yang Aman dan Paling Wangi untuk Anak
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiTERBARU DARI HAIBUNDA
Ungkapan Hati Wulan Guritno saat Kulit Wajahnya Jadi Sorotan karena Tak Sempurna
Kisah Ngidam Unik para Bunda Artis, Lesti Kejora Ingin Punya Klinik Kecantikan
5 Tanaman Hias yang Dapat Ditanam dari Biji di Dalam Ruangan
Penggunaan Antibiotik untuk Batuk: Tanda Dibutuhkan, Efek Samping & Cara Mengonsumsinya
Bikin Bangga, Dikha Pacu Jalur Duet dengan Artis Bollywwod Usai Jadi Duta Pariwisata Riau
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Minta Dikembalikan, 7 Potret Sandra Dewi Pamer Tas & Mobil Hadiah dari Harvey Moeis yang Disita
-
Beautynesia
7 Ciri Kepribadian Orang yang Suka Berjalan Cepat Menurut Ilmu Psikologi, Kamu Termasuk?
-
Female Daily
Valentino Umumkan Dakota Johnson sebagai Global Brand Ambassador!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Kristen Bell Unggah Foto Anniversary Tuai Kritik, Disebut Singgung Korban KDRT
-
Mommies Daily
Istri Selingkuh, Ini Tanggapan Na Daehoon yang Minta Publik Tak Membebani Anaknya