
moms-life
Tes Kesehatan Mental untuk Mendeteksi Psikologi Seseorang
HaiBunda
Rabu, 03 Sep 2025 23:20 WIB

Daftar Isi
Sejumlah orang profesional seperti dokter, psikolog, atau psikiater melakukan tes kesehatan mental untuk mengetahui apakah seseorang mungkin memiliki gangguan mental dan jenis perawatan apa yang dapat membantu.
Setiap orang mengalami masa-masa sulit. Namun terkadang, perasaan negatif yang dirasakan seseorang seperti depresi, cemas, ingin menghindari orang lain, dan sulit berpikir, bisa menjadi lebih sekadar pasang surut.
Jika gejala-gejala mulai mengganggu hidup seseorang, atau lingkungan sekitarnya, penting untuk segera bertindak.
Sebuah penelitian menemukan bahwa mendapatkan bantuan sejak dini dapat mencegah gejala memburuk dan meningkatkan kemungkinan pemulihan total. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah tes kesehatan mental.
Manfaat tes kesehatan mental
Dilansir dari laman Medline Plus, tes kesehatan mental biasanya digunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah seseorang memiliki tanda-tanda gangguan mental. Ini mungkin merupakan bagian dari pemeriksaan rutin.
Tes skrining digunakan untuk melihat apakah seseorang mengalami beberapa hal berikut ini:
- Memiliki risiko terkena gangguan mental
- Perlu pengujian lebih lanjut untuk mendiagnosis atau menyingkirkan gangguan mental
- Membutuhkan perawatan kesehatan mental segera, sebelum tes diagnostik dapat diselesaikan
Pemeriksaan kesehatan mental juga dapat digunakan untuk melihat apakah pengobatan untuk gangguan mental berhasil atau tidak.
Penyedia layanan kesehatan primer dapat menggunakan skrining kesehatan mental untuk membantu memutuskan apakah seseorang perlu menemui penyedia layanan kesehatan mental untuk menjalani tes dan/atau perawatan.
Tes kesehatan mental
Berikut beberapa tes yang mungkin dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan mental untuk memeriksa psikologi seseorang:
1. Tes psikologi
Dilansir dari laman Verywell Mind, tes psikologis adalah alat penilaian yang diberikan oleh psikolog untuk mengidentifikasi gejala dan tingkat keparahannya. Beberapa jenis tes psikologis yang dapat digunakan untuk membantu memperjelas diagnosis meliputi:
- Beck Depression Inventory (BDI)
- Hamilton Anxiety Scale (HAM-A)
- Schizophrenia Test and Early Psychosis Indicator (STEP)
- Skala pengalaman disosiatif
- Kuesioner skrinning spektrum bipolar goldberg
- Skala obsesif kompulsif yale-brown
Ada berbagai alasan mengapa seorang pasien mungkin menjalani tes psikologis. Terkadang, tes diperlukan untuk membantu memperjelas kemungkinan diagnosis.
Tes lain dapat membantu mengidentifikasi IQ seseorang atau gangguan belajar apa pun. Tes psikologis juga dapat mendiagnosis cedera otak dan demensia pada seseorang.
Tes psikologis dapat dilakukan melalui komputer, tertulis, atau lisan. Tes ini dapat berupa serangkaian pertanyaan yang meminta seseorang untuk memberikan informasi tentang seberapa sering mereka mengalami gejala tertentu, atau mereka dapat diminta untuk memilih pernyataan yang paling menggambarkan cara berpikir, perasaan, dan perilakunya.
2. Tes skrinning
Tes skrinning kesehatan mental dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda beberapa gangguan mental yang paling umum termasuk:
- Kecemasan
- Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
- Gangguan bipolar
- Depresi
- Gangguan makan
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Skizofrenia
- Gangguan penggunaan zat atau alkohol
Tes skrining tidak mendiagnosis penyakit mental, tetapi dapat memberi sinyal kapan evaluasi lebih lanjut diperlukan.
Beberapa dokter melakukan tes skrining selama pemeriksaan fisik tahunan untuk mencari tanda-tanda bahwa seseorang mungkin mengalami penyakit mental umum, seperti kecemasan atau depresi.
Tes ini juga dapat digunakan oleh dokter dan tenaga medis kesehatan mental profesional lainnya untuk menentukan apakah evaluasi lebih lanjut diperlukan terkait potensi masalah penyalahgunaan zat.
Beberapa pertanyaan sederhana dapat membantu menentukan apakah seseorang mengalami masalah minum alkohol, misalnya.
3. Pemeriksaan fisik dan tes lab
Dalam kebanyakan kasus, dokter perawatan primer atau dokter keluarga akan menyingkirkan kemungkinan masalah kesehatan fisik terlebih dahulu.
Beberapa kondisi medis dapat memicu atau menyerupai masalah kesehatan mental, sehingga tes laboratorium atau pemeriksaan fisik lengkap mungkin diperlukan. Hipotiroidisme, misalnya, dapat menyerupai gejala depresi. Dalam kasus ini, mengobati kondisi tiroid dapat membantu seseorang merasa lebih baik secara emosional.
4. Riwayat pribadi
Dokter mungkin juga akan menanyakan riwayat pribadi. Ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk perkawinan, hubungan keluarga dan sosial, pekerjaan, dan sumber stres.
Informasi itu dapat memberi dokter gambaran yang lebih baik tentang dukungan dan pemicu stres yang dimiliki dalam hidup, yang mungkin berkontribusi terhadap perasaan Bunda.
Nah, itulah beberapa tes kesehatan mental yang dapat dilakukan untuk memeriksa gangguan psikologi seseorang. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
8 Penyebab Perut Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya

Mom's Life
Tanda Ajal Sudah Dekat Menurut Seorang Ahli Medis

Mom's Life
4 Hal yang Harus Bunda Lakukan saat Kondom 'Bocor' Ketika Bercinta

Mom's Life
Bunda Perlu Tahu, Ini 4 Jenis Minuman yang Ancam Kesehatan Ginjal

Mom's Life
7 Alasan Mengapa Gula Tidak Baik Bagi Tubuh Bunda, Salah Satunya Memicu Depresi


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Becky Tumewu Usai Operasi Mata Akibat Retina Lepas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda