Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

11 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang Banyak Omong tapi Jarang Berpikir Menurut Psikolog

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 03 Nov 2025 05:30 WIB

Ilustrasi diskusi
Ilustrasi 11 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang Banyak Omong tapi Jarang Berpikir Menurut Psikolog/Foto: Getty Images/SDI Productions
Daftar Isi
Jakarta -

Mindfulness merupakan sebuah konsep yang awalnya dipopulerkan oleh Jon Kabat-Zinn, berfokus pada upaya untuk tetap sadar dan menerima emosi serta momen saat ini.

Mempraktikkan mindfulness membantu seseorang mengendalikan emosi dan belajar mengatasinya, bahkan di saat stres dan tidak nyaman.

Ketika seseorang jarang berpikir, mereka mengabaikan kondisi internalnya, menjalani hidup dengan autopilot, dan umumnya kurang menyadari tidak hanya lingkungan sekitar, tetapi juga diri mereka sendiri.

Mereka sering kali menggunakan kalimat yang menunjukkan kurangnya fokus dan ketidakmampuan, Bunda.

11 Kalimat yang sering diucapkan orang banyak omong tapi jarang berpikir

Dilansir dari laman Your Tango, berikut beberapa kalimat yang sering disampaikan orang-orang yang jarang berpikir panjang:

1. Saya tidak punya waktu

Ketika seseorang berkata tidak punya waktu, mereka mungkin dianggap tidak punya pikiran. Ketidakmampuan berpikir dapat menyebabkan distorsi waktu, dan seseorang akan melihat ke masa lalu untuk memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sesuatu di masa kini.

Orang yang jarang berpikir juga gagal terlibat dalam aktivitas sehari-hari dan, tanpa menyadarinya, tidak sepenuhnya menyadari momen saat ini.

“Ketika kamu tidak memiliki pikiran, kamu tidak dapat memanfaatkan peluang yang muncul, kamu tidak dapat menghindari bahaya yang belum muncul, kamu tidak ada di sana dan tidak menyadari bahwa kamu tidak ada di sana,” ujar profesor psikologi di Universitas Harvard, Ellen Langer.

2. Semua orang melakukannya

Kalimat ini jelas sekali menggambarkan bahwa orang lain memengaruhi perilaku mereka, Bunda.

“Kita menggunakan keputusan orang lain sebagai heuristik, atau jalan pintas mental, untuk menjalani hidup kita,” ujar Rob Henderson, alumni psikologi dari Universitas Cambridge.

Menggunakan perilaku orang lain sebagai jalan pintas mental berkaitan langsung dengan pola pikir autopilot yang cenderung dipegang teguh oleh orang-orang yang tidak memiliki pikiran.

3. Saya tidak bisa menahannya

Ciri utama dari orang mindful adalah memiliki kesadaran diri dan pengendalian diri. Sedangkan, mereka yang jarang berpikir akan bergerak secara otomatis dan lebih terpengaruh untuk bertindak dengan cara-cara yang telah tertanam dalam dirinya sejak kecil.

Bagi banyak orang, menghindari tanggung jawab dimulai sejak masa kanak-kanak. Jika mengakui kesalahan berujung pada hukuman berat atau rasa malu, mungkin Bunda mengembangkan kebiasaan mengalihkan kesalahan untuk melindungi diri.

Sebagai orang dewasa, Bunda memiliki kesempatan untuk mengubah pola ini dan memandang akuntabilitas sebagai alat untuk berkembang, alih-alih ancaman.

4. Ya begitulah aku

Jika seseorang terus-menerus mengatakan kalimat ini, kemungkinan besar ia adalah orang yang tidak berpikir jernih.

Komentar seperti ini menunjukkan pola pikir tetap. Menghindari pertumbuhan dan tidak memiliki fleksibilitas kognitif adalah sifat-sifat yang dimiliki orang yang jarang berpikir.

Hal ini membuat mereka terjebak dalam gagasan bahwa meskipun tidak menyukai diri sendiri, mereka tetap terjebak di dalamnya.

5. Aku akan melakukannya nanti

Orang yang mindfulness biasanya mengatakan mereka akan menunda mengerjakan tugas yang membuat stres hingga nanti.

Mereka yang kesulitan untuk mindfulness cenderung lebih sulit menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.

Sebagai respons, mereka mungkin memutuskan untuk memprioritaskan kelegaan jangka pendek daripada memikirkan konsekuensi jangka panjang dari menunda sesuatu hingga nanti.

6. Saya tidak peduli

Orang yang cenderung mengatakan tidak peduli dengan hal-hal yang sebenarnya mereka pedulikan kemungkinan besar sedang berjuang melawan rasa tidak sabarnya. Biasanya orang-orang seperti ini sulit memahami emosi mereka.

Salah paham tentang emosi ini membuat mereka sulit mengekspresikan diri dalam situasi tertentu, bahkan ketika mereka benar-benar ingin, yang menyebabkan mereka mengatakan hal-hal yang mungkin tidak selalu mereka maksud.

7. Ya begitulah adanya

Orang yang mengatakan kalimat ini bisa jadi menunjukkan bahwa mereka kesulitan untuk lebih peka.

Komentar ini menunjukkan kurangnya pemikiran yang mendalam, dan alih-alih berusaha terlibat dalam situasi dan memecahkan masalah, mereka lebih suka mengambil jalan pintas mental.

8. Sudah kubilang

Seseorang yang kurang mindfulness mungkin memilih saat-saat terburuk untuk mengatakan kalimat itu.

Hal ini terutama karena kurangnya berpikir mereka menghambat kemampuan untuk memiliki kesadaran sosial-emosional.

Alih-alih memahami bahwa pada saat-saat tertentu lebih penting untuk memberikan dukungan emosional kepada orang lain yang terlibat, mereka justru memandang argumen lebih penting daripada menunjukkan empati.

9. Begitulah hidup

Orang ini kemungkinan besar menjalani hari-harinya dengan autopilot dan berpikir secara kebiasaan, alih-alih menyesuaikan pola pikirnya berdasarkan hasil situasi tertentu.

10. Saya baik-baik saja

Orang yang jarang berpikir kemungkinan besar akan terlalu sering mengucapkan baik-baik saja.

Alih-alih mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya pada saat-saat tertentu, yang mana akan sulit bagi mereka karena kurangnya kesadaran diri, mereka justru memilih untuk merespons dengan cara yang tidak mengharuskan mereka untuk bersikap rentan.

11. Saya tidak butuh bantuan

Ketika seseorang menyangkal membutuhkan bantuan, meskipun sebenarnya membutuhkan, itu bisa jadi pertanda bahwa ia adalah orang yang tidak berpikir jernih.

Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran diri serta keterikatan yang tidak sehat terhadap hal-hal yang nyaman dan familiar.

Nah, itulah beberapa kalimat yang sering diucapkan oleh orang banyak omong, tetapi jarang berpikir. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda