MOM'S LIFE
Ini Gejala Awal Penyakit Ginjal, Jantung, dan Hati yang Muncul di Malam Hari
Amira Salsabila | HaiBunda
Senin, 24 Nov 2025 23:00 WIBTahukah Bunda? Gangguan malam hari yang terjadi berulang, seperti rasa tidak nyaman di dada, gatal, atau sering buang air kecil, dapat menandakan masalah kesehatan yang mendasarinya terkait jantung, hati, atau ginjal.
Di malam hari, sistem tubuh melambat dan hormon sirkadian tertentu naik turun untuk menjaga keseimbangan fisiologis.
Pergeseran ini dapat mengungkap masalah yang mungkin tidak terlalu terlihat di siang hari. Misalnya, tekanan darah biasanya turun saat kita tidur, tetapi jika jantung bermasalah, nyeri dada atau palpitasi dapat membangunkan Bunda.
Demikian pula, jika ginjal tidak menyaring limbah secara efektif, keinginan untuk buang air kecil di malam hari meningkat.
Sementara itu, hati yang mengelola racun dan pencernaan juga dapat menunjukkan stresnya melalui rasa gatal, kram, atau tidur gelisah yang terus-menerus.
Karena malam hari merupakan ujian stres alami bagian organ-organ vital ini, gejala yang terus muncul dalam kegelapan tidak boleh diabaikan atau dianggap sebagai ketidaknyamanan ringan.
Gejala bahaya terkait jantung di malam hari
Dilansir dari laman Times of India, sebuah studi PMC menghubungkan seringnya rasa panas di malam hari atau keringat malam dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner, yang menyoroti bahwa gejala di malam hari dapat mengungkap masalah jantung yang mendasarinya.
1. Keringat malam dan rasa tidak nyaman di dada
Berkeringat sesekali di malam hari mungkin normal dan dapat dialami siapa saja, terutama saat cuaca panas.
Namun, keringat malam yang terjadi berulang kali disertai rasa tertekan atau nyeri di dada dapat mengindikasi masalah jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pasien penyakit arteri koroner mengalami angina (nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah) saat tidur. Rasa sakitnya mungkin terasa berat, seperti diremas, atau terbakar, dan dapat menjalar ke lengan atau rahang.
2. Bangun dengan napas terengah-engah
Salah satu tanda masalah jantung yang paling mengkhawatirkan di malam hari adalah terbangun sambil terengah-engah.
Hal ini dapat dikaitkan dengan gagal jantung, di mana cairan menumpuk di paru-paru dan menyulitkan pernapasan saat berbaring.
Penelitian juga menghubungkan obstructive sleep apnea, di mana saluran napas berulang kali kolaps saat tidur, dengan risiko tinggi hipertensi, serangan jantung, dan ritme jantung yang tidak teratur.
Jika sering terbangun karena tersedak, mendengkur keras, atau merasa kelelahan meskipun tidur semalaman, jantung mungkin sedang menanggung akibatnya.
3. Jantung berdebar tiba-tiba
Merasa jantung berdebar tiba-tiba atau melompat-lompat saat istirahat di tempat tidur bisa sangat mengganggu.
Meskipun stres dan kafein terkadang menyebabkan palpitasi, episode yang sering terjadi di malam hari dapat menandakan fibrilasi atrium atau gangguan ritme lainnya.
Studi menunjukkan bahwa aritmia yang terdeteksi di siang hari, menjadikan flutter nokturnal ini sebagai petunjuk penting.
Gejala bahaya terkait hati di malam hari
Studi PMC menunjukkan bahwa penyakit hati kolestatik dapat menyebabkan rasa gatal hebat di malam hari akibat penumpukan garam empedu. Berikut beberapa gejala bahaya terkait hati di malam hari:
1. Gatal terus-menerus
Gatal mungkin hal normal yang dialami siapa saja, tetapi rasa gatal hebat di malam hari yang semakin parah mungkin perlu Bunda waspadai.
Hal ini terjadi karena ketika hati tidak dapat memproses garam empedu dengan baik, garam tersebut menumpuk di dalam tubuh dan memicu iritasi saraf di kulit.
Berbeda dengan rasa gatal biasa yang datang dan pergi, rasa gatal yang berhubungan dengan hati dapat terasa meluas dan parah, sehingga seringkali mengganggu tidur. Hal ini khususnya terjadi pada orang dengan kondisi seperti sirosis atau gangguan saluran empedu.
2. Kram kaki dan otot terasa kaku
Jika sering terbangun dengan kaki kram yang menyakitkan, kemungkinan besar hati Bunda sedang bermasalah.
Orang dengan penyakit hati kronis sering melaporkan kram otot di malam hari, yang oleh para peneliti dikaitkan dengan perubahan elektrolit dan metabolisme otot.
Kram ini tidak hanya terasa tidak nyaman, tetapi juga dapat mengindikasi melemahnya fungsi penyaringan dan keseimbangan hati.
3. Insomnia
Hati juga memengaruhi kimia otak, dan ketika hati mengalami kegagalan, racun dapat menumpuk di dalam darah.
Hal ini dapat memengaruhi otak dan mengganggu siklus tidur-bangun. Banyak pasien sirosis melaporkan kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur jauh sebelum gejala penyakit lanjut lainnya muncul.
Beberapa bahkan mengalami rasa kantuk di siang hari dan kegelisahan di malam hari, suatu pola yang dapat mengindikasikan tahap awal ensefalopati hepatik.
Gejala gangguan ginjal di malam hari
Sebuah studi mengidentifikasi restless legs syndrome (RLS) lebih umum terjadi pada penyakit ginjal kronis, yang menghubungkannya dengan penumpukan toksin dan gangguan tidur.
1. Sering terbangun untuk buang air kecil
Salah satu tanda awal dan paling umum dari masalah ginjal adalah nokturia, terbangun lebih dari sekali setiap malam untuk buang air kecil.
Ginjal yang sehat biasanya mengonsentrasikan urine di malam hari sehingga dapat tidur nyenyak. Namun, ketika fungsi ginjal menurun, keseimbangan ini terganggu, menyebabkan seringnya buang air kecil di malam hari.
Nokturia tidak hanya mengganggu, tetapi juga berkaitan erat dengan perkembangan penyakit ginjal kronis.
2. Restless legs syndrome (RLS)
Restless legs syndrome (RLS) merupakan suatu kondisi di mana Bunda merasakan dorongan yang tak tertahankan untuk menggerakkan kaki di malam hari, jauh lebih umum terjadi pada penderita penyakit ginjal.
Kondisi ini diduga berkaitan dengan ketidakseimbangan zat besi dan penumpukan racun dalam tubuh.
Dorongan yang terjadi terus-menerus untuk bergerak ini mencegah tidur nyenyak, sehingga membuat pasien kelelahan di siang hari.
3. Kaki bengkak
Ginjal berperan penting dalam membuat kelebihan cairan dari tubuh. Ketika ginjal gagal melakukannya dengan baik, cairan menumpuk di jaringan, yang seringkali menyebabkan pembengkakan pada pergelangan kaki, tungkai, atau telapak kaki.
Pada malam hari, pembengkakan ini dapat memburuk atau menyebabkan rasa berat dan tidak nyaman.
Studi juga menunjukkan bahwa pembengkakan di malam hari dapat dikaitkan dengan disfungsi jantung dan ginjal, yang dikenal sebagai sindrom kardiorenal.
Nah, itulah beberapa gejala pada jantung, hati, dan ginjal di malam hari yang perlu diwaspadai. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)