HaiBunda

MOM'S LIFE

Ini Ciri Kesemutan Tanda Komplikasi Diabetes, Jangan Anggap Remeh!

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 24 Dec 2025 23:00 WIB
Ilustrasi Ini Ciri Kesemutan Tanda Komplikasi Diabetes, Jangan Anggap Remeh!/Foto: Getty Images/iStockphoto/Boyloso
Jakarta -

Bunda, tanda kesemutan di tangan dan kaki dapat disebabkan oleh kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes. Gejala tersebut mungkin diakibatkan komplikasi diabetes yang disebut neuropati diabetik perifer.

Kesemutan yang sering digambarkan sebagai sensasi seperti tertusuk jarum atau terbakar, disebut sebagai neuropati perifer.

Meskipun bisa menjadi komplikasi diabetes, hal ini juga dapat disebabkan oleh cedera atau penyakit lain. Lantas, bagaimana ciri-ciri kesemutan akibat diabetes yang dapat Bunda kenali? Yuk, simak.


Ciri-ciri kesemutan tanda diabetes

Dilansir dari laman Mayo Clinic, ini adalah jenis neuropati diabetik yang paling umum. Neuropati ini pertama kali menyerang kaki dan tungkai, diikuti oleh tangan dan lengan. Gejalanya sering memburuk di malam hari.

Berikut ciri-ciri yang dapat Bunda kenali dan waspadai dari tanda kesemutan akibat komplikasi diabetes:

  • Hilang sensasi, juga disebut mati rasa, atau berkurangnya kemampuan untuk merasakan nyeri atau perubahan suhu
  • Sensasi kesemutan atau terbakar
  • Nyeri tajam atau kram
  • Kelemahan otot
  • Sangat sensitif terhadap sentuhan. Bagi sebagian orang, bahkan berat seprai pun bisa terasa menyakitkan
  • Masalah kaki yang serius, seperti ulkus, infeksi, dan kerusakan tulang serta persendian

Pengobatan dan penanganan neuropati

Dilansir dari laman Verywell health, sebagian besar penderita neuropati perifer akibat diabetes hanya akan mengalami mati rasa ringan.

Meskipun mati rasa ini bisa menakutkan, sebagian besar penderitanya masih memiliki cukup sensasi untuk membantu menghindari cedera serius.

Mengontrol kadar gula darah adalah langkah pertama dalam mengobati neuropatik diabetik. Dengan pengelolaan diabetes yang lebih baik, Bunda mungkin akan melihat penurunan gejala neuropati setelah sekitar satu tahun.

Melindungi diri dari cedera terkait neuropati, seperti menginjak benda tajam, juga penting. Mengenakan sepatu, bahkan di sekitar rumah, dapat membantu Bunda.

Jika langkah-langkah ini tidak memberikan Bunda kelegaan, petugas kesehatan mungkin akan menawarkan obat resep untuk mengurangi nyeri neuropati dan meningkatkan kulias hidup secara keseluruhan.

Beberapa pengobatan non-farmasi yang dapat membantu mengurangi nyeri akibat neuropati perifer meliputi:

  • Terapi fisik
  • Stimulasi listrik atau magnetik
  • Latihan fisik
  • Krim topikal pereda nyeri, seperti krim capsaicin.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Dalam beberapa kasus, kerusakan saraf akibat diabetes dapat meluas ke area di luar tangan dan kaki. Beberapa masalah tambahan yang dapat timbul akibat kerusakan saraf diabetes meliputi sebagai berikut:

  • Gastroparesis (Lambung membutuhkan waktu terlalu lama untuk mengosongkan isinya)
  • Hipotensi ortostatik (Tekanan darah rendah saat posisi tegak)
  • Disfungsi ereksi (Ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi)

Kondisi ini berkembang ketika saraf yang dibutuhkan berbagai proses tubuh untuk berfungsi menjadi tidak efektif. Bicaralah dengan petugas kesehatan jika mengalami gejala di luar nyeri neuropatik biasa.

Tips mencegah penyakit diabetes

Mengubah gaya hidup dapat menjadi langkah besar menuju pencegahan diabetes. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Menurunkan berat badan

Menurunkan berat badan dapat mengurangi risiko diabetes. Tetapkan target penurunan berdasarkan berat Bunda saat ini.

Bicarakan dengan profesional kesehatan tentang tujuan dan harapan jangka pendek yang realistis.

2. Konsumsi banyak buah dan sayuran

Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dalam diet dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2.

Hindari karbohidrat yang tinggi gula dengan sedikit serat dan nutrisi. Misalnya, hindari roti putih dan kue, pasta dari tepung, jus buah, dan makanan olahan yang mengandung gula atau sirup jagung fruktosa tinggi.

3. Latihan fisik

Bunda dapat meningkatkan latihan fisik dengan melakukan aerobik. Lakukan latihan ini selama 30 menit atau lebih, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda, hampir setiap hari dalam seminggu.

Nah, itulah ciri-ciri kesemutan tanda komplikasi diabetes yang perlu diwaspadai hingga pencegahannya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Idap Penyakit Langka, Remaja Ini Tetap Berjuang Hidup

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Venus Williams Gelar Pernikahan Lima Hari di Rumah Rp160 Miliar, Hadiah Sang Adik Jadi Sorotan

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini Ciri Kesemutan Tanda Komplikasi Diabetes, Jangan Anggap Remeh!

Mom's Life Amira Salsabila

110 Ucapan Selamat Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Menyentuh Hati & Penuh Doa

Mom's Life Natasha Ardiah

Cara Aktivasi Coretax DJP yang Benar, Banyak Wajib Pajak Masih Keliru

Mom's Life Arina Yulistara

5 Momen Akikah Elara, Putri Pertama Adiba Khanza dan Egy Maulana

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Venus Williams Gelar Pernikahan Lima Hari di Rumah Rp160 Miliar, Hadiah Sang Adik Jadi Sorotan

Ini Ciri Kesemutan Tanda Komplikasi Diabetes, Jangan Anggap Remeh!

Cara Aktivasi Coretax DJP yang Benar, Banyak Wajib Pajak Masih Keliru

5 Momen Akikah Elara, Putri Pertama Adiba Khanza dan Egy Maulana

Kisah Hyun Bin Jadi Agen KCIA di Serial 'Made in Korea'

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK