Kata "Mudik" Ternyata Singkatan Bun, Simak Kepanjangannya

Menjelang Hari Natal, Bunda dan keluarga sudah mulai bersiap untuk mudik belum, ya? Seperti yang kita ketahui, tradisi ini selalu ramai diperbincangkan setiap kali libur panjang tiba.

Kata "mudik" nyaris selalu muncul di media dan percakapan sehari-hari. Jutaan orang bergerak serentak meninggalkan kota untuk kembali ke kampung halaman.

Namun, tak banyak yang tahu dari mana asal kata "mudik" dan apa kepanjangannya, Bunda. Di balik kata sederhana ini, tersimpan sejarah panjang yang berkaitan dengan budaya dan perubahan pola hidup masyarakat Indonesia.

Lantas, sebenarnya apa arti kata "mudik" yang sebenarnya? Kita akan telusuri bersama selengkapnya di sini, Bunda.

Arti dari kata "mudik"

Menilik dari laman Indonesia Baik milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mudik sebenarnya singkatan dari istilah Jawa "mulih dilik", yang berarti pulang sebentar. Istilah ini kerap digunakan untuk menggambarkan tradisi kembali ke kampung halaman meski hanya sebentar, Bunda.

Sementara itu, dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik berarti aktivitas pergi ke udik atau pedalaman, sekaligus pulang ke kampung halaman.

"Berasal dari bahasa Melayu, udik. Konteksnya pergi ke muara dan kemudian pulang kampung. Saat orang mulai merantau karena ada pertumbuhan di kota, kata mudik mulai dikenal dan dipertahankan hingga sekarang saat mereka kembali ke kampungnya," ujar Antropolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Heddy Shri Ahimsa-Putra, dikutip dari CNBC Indonesia.

Tujuan mudik

Mudik yang kita kenal mungkin hanya sekadar perjalanan jauh, Bunda. Namun, kegiatan ini juga menjadi cara untuk mempererat hubungan keluarga dan berbagi hasil kerja kepada sanak saudara.

Bagi banyak perantau, mudik menjadi momen jeda dari tekanan hidup di kota, terutama saat bertepatan dengan libur panjang. Perjalanan pulang ini sekaligus menjadi waktu untuk mengingat kembali asal-usul daerah seseorang.

Selain arti dan tujuan yang sudah disebutkan, tradisi mudik ternyata juga memiliki sejarah panjang di Indonesia lho, Bunda.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!