Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

'Tak Kusangka Kondisi Ini Jadi Gejala Depresi Pasca Melahirkan'

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 28 Aug 2017 15:05 WIB

Ibu ini mengalami depresi pasca melahirkan dengan gejala yang nggak biasa.
Ilustrasi depresi pasca melahirkan/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Merasa cemas sama si kecil yang baru lahir bisa jadi hal lumrah untuk para ibu, termasuk ibu baru. Tapi buat wanita bernata Tova Leigh ini, kecemasan yang dia miliki terhadap bayinya ternyata gejala depresi pasca melahirkan yang dia alami, Bun.

Tova bercerita kalau setiap saat dia selalu duduk di samping tempat tidur anaknya, hanya untuk memastikan si kecil masih bernapas dan baik-baik saja. Bahkan, sang suami, Mike harus membujuknya supaya Tova mau tidur dan meninggalkan sejenak si kecil-yang nyatanya aman tidur di tempat tidurnya-.

"Saya mau melakukannya asal Mike menggantikan saya untuk mengawasi bayi saya. Tapi yang terjadi, saya tetap terjaga untuk memastikan suami saya duduk di samping si kecil. Saya lagi-lagi melihat dia dan kembali dalam bayangan kalau saja saya kehilangan bayi saya atau lupa melakukan sesuatu yang penting," kata Tova di laman Facebook-nya.

Padahal, Bun, Tova sadar lho kalau yang dia lakukan ini berlebihan. Bahkan, Tova sampai merasa capek sendiri dan kelelahan, tapi lagi-lagi dia nggak berdaya untuk 'melepas' sejenak kekhawatirannya supaya lebih rileks. Selama tiga bulan setelah melahirkan, kondisi seperti itu dialami Tova. Sampai akhirnya, Tova tahu kalau yang dia alami adalah depresi pasca melahirkan.

Kalau selama ini, depresi pasca melahirkan identik banget sama tanda kita lebih sensitif, merasa sedih, dan merasa gagal jadi seorang ibu tanpa sebab yang jelas. Tapi depresi pasca melahirkan yang dialami Tova justru ditandai dengan kecemasan berlebih terhadap si anak.

Baca juga: Ibu Ini Atasi Depresi Pasca Melahirkan dengan Utak-atik Baju Bekas

"Saya ingin para ibu tahu kalau untuk setiap wanita, gejalanya mungkin terlihat berbeda. Saya harap banyak orang bisa lebih peka dan memperhatikan seorang ibu yang bisa saja sedang mengalami depresi pasca melahirkan karena bagaimanapun, para ibu ini butuh bantuan," kata Tova.

Nggak lupa juga Tova mengingatkan ketika ibu yang habis melahirkan merasa ada yang nggak beres sama dirinya, jangan segan untuk membagi apa yang dirasa ke orang sekitar. "Nggak perlu malu untuk minta bantuan," tegas Tova.

Dikutip dari Today, Betty-Shannon Prevatt, dari North Carolina State University bilang dalam studinya, 10-20 persen ibu yang habis melahirkan mengalami perubahan mood yang signifikan dan bisa jadi tanda adanya gangguan, misalkan depresi pasca melahirkan. Kalau ini dibiarkan gitu aja, kondisi ibu juga si bayi bisa terpengaruh.

"Depresi pasca melahirkan juga bisa ditandai dengan kecemasan atau kekhawatiran ekstrem pada bayi, termasuk bersikap tidak rasional, gampang marah, dan mengalami perubahan pola tidur," kata Betty-Shannon.

Untuk itu, penting banget nih Bun buat kita untuk nggak malu atau sungkan menyampaikan ke pasangan atau keluarga kalau ada sesuatu nggak beres yang kita rasakan. Sebelum si kecil lahir, kita juga bisa lho ngajak ngobrol pasangan dan keluarga supaya bisa sedikit lebih peka ketika nanti dirasa ada sesuatu beda dari kita. Dengan begitu, penanganan lebih cepat bisa didapat dan bisa segera dipastikan apa memang kita mengalami depresi pasca melahirkan atau nggak.

Baca juga: Yang Bisa Dilakukan Suami Saat Istri Alami Depresi Pasca Melahirkan



(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda