Jakarta -
Pernah nggak Bun, waktu lagi ngajak si kecil pergi terus ada orang yang kondisi badannya nggak biasa. Misalnya, orang itu pincang dan si kecil tanpa sungkan langsung bilang "Bunda, kok orang itu kakinya pincang". Duh Nak, 'direm' dong bicaranya.
Kakak saya pernah nih Bun waktu lagi ada acara keluarga, kebetulan ada salah satu anggota keluarga kami yang jalannya pincang. Anaknya yang umur 7 tahun pun ngelihatin si kerabat tadi dan akhirnya dia bilang ke Bundanya. "Bun, kok orangnya jalannya gitu sih?" Kebetulan, keponakan saya baru pertama kali melihat si kerabat.
Sontak, kakak saya langsung mencubit keponakan saya dan mengalihkan pembicaraan. Nah, ngomong-ngomong soal
respons anak ke kerabat yang kondisinya nggak biasa, Bunda bisa nih melakukan persiapan sebelum nanti anak ketemu sama kerabat tersebut. Seperti kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog, Bunda bisa membacakan buku cerita ke anak soal beragam kondisi orang dan bentuk tubuh.
Kalau Bunda tahu nanti ada saudara dekat yang kakinya pincang misalnya, kasih tahu aja Bun ke anak jauh-jauh hari kalau nanti bakal ada saudara yang kondisi badannya nggak kayak orang pada umumnya. Tapi, jika nanti anak merasa aneh, komentarnya disampaikan bisik-bisik aja ke Bunda.
"Bilang ke anak boleh dia ngomong soal saudara tersebut, tapi bisik-bisik aja. Kita bisa katakan kakak suka nggak kalau diomongin begitu di depan kakak, pasti sedih kan. Nah, orang lain pun begitu kalau kita langsung bicarakan kondisinya di depan dia," kata Anas waktu berbincang sama HaiBunda.
Kalau nggak bisik-bisik, Bunda bisa kasih alternatif lain di mana anak bisa menyampaikan pikirannya pas lagi di mobil atau lagi sama ayah atau bundanya. Jadi, anak tetap bisa menyampaikan pemikirannya, tapi dengan strategi Bun. Nah, kalau si kecil berkata jujur soal kondisi orang lain, respons kita baiknya gimana ya Bun?
Menurut Anas, kita mungkin bisa merespons dengan kata 'oh gitu ya, Kak'. Datar aja Bun responsnya. Tapi, jangan langsung negur anak ya Bun. Karena, seperti kata Anas cara kayak gitu sama aja mengajarkan anak mempermalukan dia di depan umum. Kalau Bunda mau negur si kecil, ajak dia ke tempat sepi dulu Bun, jadi cuma berdua aja sama anak.
Pas kita udah berdua, kita bilang aja Bun, kalau kayak gitu tadi kurang sopan lho dan bisa bikin orang yanb kita omongin sedih. Meski memang, skala kesopanan di tiap keluarga beda ya Bun. Tapi intinya, ketika anak melakukan sesuatu yang nggak sesuai sama value keluarga, baiknya jangan langsung marahi anak di depan umum ya Bun. Sebab, kita tetap bisa kok ngajari si kecil respect sama orang lain, di situasi yang lebih private.
Bunda sendiri, pernah nggak anak terlalu jujur waktu komentar soal kondisi orang lain? Kalau kayak gitu, gimana respons Bunda? Ayo Bun berbagi cerita di kolom komentar.
(rdn)