parenting
Sering Jatuh Saat Belajar Jalan, Bahaya Nggak Buat Otak Anak?
Kamis, 03 Aug 2017 17:02 WIB
Jakarta -
Di masa-masa anak lagi belajar jalan, pasti jadi hal yang biasa ya kalau anak sering jatuh. Tapi orang tua sering khawatir perkembangan otak anak bisa terganggu karena anak sering jatuh. Benar nggak ya anggapan ini?
Kata dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS atau dr Tiwi, memang kalau anak sering jatuh, yang paling ditakutkan itu kalau ada trauma kepala. Tapi, kalau jatuh terus kepentok dikit aja nggak apa-apa kok.
Yang mesti diwaspadai, kalau si kecil jatuh dan bagian kepalanya yang terbentur itu bagian parietal atau sisi kiri dan kanan kepala, sama di area belakang kepala. Kenapa terbentur di sisi kiri dan kanan kepala nggak aman? Soalnya, kata dr Tiwi di sana ada pembuluh darah yang menyeberang di antara tulang dan otak.
"Kalau di bagian belakang, itu kan di situ pusat-pusat vital. Kan ada batang otak di sana," kata dr Tiwi waktu ngobrol sama HaiBunda usai Parenting Class 'Stimulasi Multiple Intelligence untuk Batita' bersama Klinik dr Tiwi dan Merries di Casa Grande, Kasablanka, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Tapi, Bun, kalau umur anak di bawah 24 bulan, biasanya lebih aman karena dia masih punya space. Sebab, masih ada ubun-ubun terbuka yang melindungi area itu di mana masih ada tulang tengkorak yang belum menutup hingga masih ada ruang di daerah itu.
Justru nih, kata dr Tiwi lebih aman kalau jatuh yang terkena di bagian wajah. Ya, biar kadang benjut atau benjol di dahi misalnya bisa kelihatan lebih mengerikan ya, Bun. Nah, untuk tahu bagian kepala mana yang terbentur, kita bisa nih meraba di mana sih benjolnya gara-gara anak jatuh, misalkan.
"Kecuali traumanya berat dan ada kelainan misalnya pada pembekuan darah, memang perlu diwaspadai. Tapi kalau cuma jatuh ringan, kepentok gitu, 100 persen aman," tambah dr Tiwi.
Dokter yang aktif di Instagram @drtiwi ini mengingatkan kita supaya bisa memberikan pengalaman anak untuk belajar berjalan dan sedikit trauma karena jatuh dan kepentok, nggak apa-apa. Kalau khawatir anak kenapa-kenapa pas belajar jalan, kita bisa kok menyingkirkan sejenak ujung meja atau kursi misalnya dengan melapisinya pakai lakban. Jangan sampai karena kekhawatiran kita, anak jadi nggak punya kesempatan belajar jalan dan dia akhirnya nggak percaya diri (pede) untuk jalan. (rdn)
Kata dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS atau dr Tiwi, memang kalau anak sering jatuh, yang paling ditakutkan itu kalau ada trauma kepala. Tapi, kalau jatuh terus kepentok dikit aja nggak apa-apa kok.
Yang mesti diwaspadai, kalau si kecil jatuh dan bagian kepalanya yang terbentur itu bagian parietal atau sisi kiri dan kanan kepala, sama di area belakang kepala. Kenapa terbentur di sisi kiri dan kanan kepala nggak aman? Soalnya, kata dr Tiwi di sana ada pembuluh darah yang menyeberang di antara tulang dan otak.
"Kalau di bagian belakang, itu kan di situ pusat-pusat vital. Kan ada batang otak di sana," kata dr Tiwi waktu ngobrol sama HaiBunda usai Parenting Class 'Stimulasi Multiple Intelligence untuk Batita' bersama Klinik dr Tiwi dan Merries di Casa Grande, Kasablanka, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Tapi, Bun, kalau umur anak di bawah 24 bulan, biasanya lebih aman karena dia masih punya space. Sebab, masih ada ubun-ubun terbuka yang melindungi area itu di mana masih ada tulang tengkorak yang belum menutup hingga masih ada ruang di daerah itu.
Justru nih, kata dr Tiwi lebih aman kalau jatuh yang terkena di bagian wajah. Ya, biar kadang benjut atau benjol di dahi misalnya bisa kelihatan lebih mengerikan ya, Bun. Nah, untuk tahu bagian kepala mana yang terbentur, kita bisa nih meraba di mana sih benjolnya gara-gara anak jatuh, misalkan.
"Kecuali traumanya berat dan ada kelainan misalnya pada pembekuan darah, memang perlu diwaspadai. Tapi kalau cuma jatuh ringan, kepentok gitu, 100 persen aman," tambah dr Tiwi.
Dokter yang aktif di Instagram @drtiwi ini mengingatkan kita supaya bisa memberikan pengalaman anak untuk belajar berjalan dan sedikit trauma karena jatuh dan kepentok, nggak apa-apa. Kalau khawatir anak kenapa-kenapa pas belajar jalan, kita bisa kok menyingkirkan sejenak ujung meja atau kursi misalnya dengan melapisinya pakai lakban. Jangan sampai karena kekhawatiran kita, anak jadi nggak punya kesempatan belajar jalan dan dia akhirnya nggak percaya diri (pede) untuk jalan. (rdn)