Jakarta -
Bereksplorasi terhadap lingkungan penting buat anak. Cuma, memang kita sebagai orang tua perlu memperhatikan nih supaya eksplorasi bisa dilakukan anak dengan aman dan kitanya nggak was-was. Untuk itu, yang perlu kita lakukan adalah kasih kesempatan anak bereksplorasi sesuai 'porsinya'. Gimana tuh?
Kata psikolog anak Dr Rose Mini M.Psi atau yang akrab disapa Bunda Romi, kasih anak kesempatan berekplorasi yang sesuai porsinya yaitu kita juga lihat nih kalau tempat anak bereksplorasi itu aman dan memang tempatnya bisa jadi area anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
Makanya, Bunda Romi mengingatkan buat orang tua yang anaknya masih batita (di bawah tiga tahun) baiknya di rumah disingkirin sejenak tuh, Bun perkakas yang bisa menghambat anak
bereksplorasi. Misalnya, ujung meja kita lakban dulu nih supaya nggak terlalu tajam. Terus, stop kontak bisa dipilih yang ada tutupnya. Kemudian, benda-benda kecil yang rentan tertelan sama anak perlu dipinggirkan dulu ya.
"Supaya anak kemudian bisa jalan, pegang barang ibunya. Memang di usia batita, anak itu lagi minat sama lingkungannya," kata Bunda Romi saat ngobrol sama HaiBunda.
Diibaratkan Bunda Romi, anak itu ibarat spons. Di spons kan ada pori-pori yang bisa menyerap air. Nah, air itu pengalaman yang dirasakan anak nih. Kalau kita nggak ngasih kesempatan anak
bereksplorasi, sama aja kita nggak ngasih pengalaman ke anak. Makanya, Bunda Romi berpesan supaya para bunda dan ayah nggak terlalu khawatir dan banyak melarang waktu si kecil bereksplorasi.
"Eksplorasi memang mesti diajarkan. Yang penting kita tetap memperhatikan aspek keamanan. Kalau di rumah, jangan dikit-dikit bilang awas, bilang hati-hati ke anak. Tapi, kita arahkan dengan baik," kata Bunda Romi.
Kalau memang ada sesuatu yang berbahaya buat anak, memang boleh kok Bunda dan Ayah meneriaki anak supaya anak terkejut dan dia refleks berhenti melakukan aktivitas yang berbahaya tadi. Contohnya, waktu anak mau pegang api, kita bisa teriak awas supaya anak langsung stop saat mau megang api.
"Seringnya kan anak baru gerak dikit, yang panik bunda sama ayahnya. Kita luapkan emosi kita, kita teriak padahal teriakan bisa bikin anak trauma dan nggak mau mencoba apa yang dia lakukan. Anak jadi nggak percaya diri. Tapi, bukan juga anak misalnya mau masuk ke sumur, ya udah kita biarin aja. Nggak gitu juga. Yang pasti tetap pada porsinya dan pastikan area anak memang aman buat dia bereksplorasi," tutur Bunda Romi.
(rdn)