Jakarta -
Pertanyaan sederhana tetapi sulit dijawab seringkali tercetus dari mulut si kecil. Kalau sudah begini kadang jadi bingung mau jawab apa.
Nah, dalam artikel tentang
pertanyaan sulit si kecil bagian kedua, detikHealth kembali merangkum aneka pertanyaan sulit tersebut dan meminta saran untuk menjawabnya dari psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi. Yuk disimak, Bun.
1. 'Tuhan itu siapa? Kenapa Tuhan nggak kelihatan?'Saran: Ketika kita membicarakan hal ini ke anak pra-sekolah, lakukan dengan cara yang konkret seperti dengan menggunakan alat peraga. Misal balon yang diisi udara lalu anginnya dikeluarkan di depan wajah si kecil.
Namun untuk anak yang lebih besar usianya kita bisa jelaskan bahwa Tuhan ada di setiap hari kita. Tuhan selalu mendengar apa yang kita minta, dan Dia maha melihat atas apa yang kita lakukan walaupun Dia tidak terlihat.
Jawab: Apa yang kamu rasa, Nak? Ada angin yang keluar dari balon kan? Sama seperti Tuhan. Tuhan nggak bisa kita lihat tapi kita bisa merasakan semua ciptannya seperti gunung, sawah, langit.
2. 'Kok tante itu gendut Bun?'Saran: Jelaskan mengenai pola hidup ke anak kita. Jelaskan mengenai positif negatifnya pola hidup seorang yang gemuk dan kurus. Ini sekaligus dapat membantu anak kita secara nggak langsung supaya bisa menerapkan pola hidup sehat.
Jawab: Nak, bentuk rangka tiap orang berbeda-beda, begitu juga rangka anak kecil dan rangka orang dewasa. Makanya tante itu berbeda dan juga mungkin tante itu memiliki pola hidup yang berbeda dari kita.
3. 'Kenapa laki-laki dan perempuan itu berbeda?'Saran: Penjelasan ke si kecil lebih ke perbedaan normatif dari segi fisik ya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak perlu detail asalkan jelas.
Jawab: Karena manusia diciptakan berbeda oleh Tuhan. Biasanya laki-laki memakai celana dan perempuan memakai rok, namun perempuan juga ada yang pakai celana. Hanya saja yang membedakan adalah peran laki-laki dan perempuan itu.
4. 'Cerai itu apa sih?' (Jika yang orang tuanya bercerai)
Saran: Jelaskan konsep hubungan kepada si kecil, jadikan ia dan temannya sebagai contoh kasus agar mudah dimengerti. Tentu jawabannya akan berbeda jika kita orang tua menjelaskan hal ini ke anak-anak berusia 10 tahun ke atas dan seterusnya.
Jawab: Nak misal kamu berantem sama temanmu, kamu harus dipisahkan dulu dari temanmu biar nggak berantem kan? Begitu juga cerai, ayah dan bunda berpisah supaya hubungan kami lebih baik. Jadi kalau ketemuan nggak berantem.
5. 'Bolehkah aku menikah?'Saran: Jelaskan ke anak tentang aturan atau batas usia pernikahan menurut pemerintah di Indonesia. Sekali lagi tidak perlu sangat detail ya, Bun. Cukup jelaskan intinya.
Jawab: Tentu boleh nak, tapi nanti jika usia kamu sudah cukup ya.
 Menjawab pertanyaan sulit anak/ Foto: Hasan Al Habsy |
6. 'Kenapa Ayah nggak tinggal di rumah?' (Ketika kedua orang tua bercerai)
Saran: Ini sama halnya ketika menjelaskan perihal cerai' Jangan terlalu detail dan jelaskan dengan konsep hubungan.
Jawab: Karena jika tinggal bareng ayah dan bunda akan berantem, jadi untuk sementara ayah harus keluar dulu dari rumah.
7. 'Kenapa kakek baunya aneh?' (Jika kakeknya sakit dan bau obat-obatan)
Saran: Tidak perlu bertele-tele menjelaskan ke anak.
Jawab: Iya soalnya kakek sudah tua dan metabolismenya juga sudah lambat, sehingga kakek membutuhkan obat untuk sembuh. Jadi mungkin itu karena pengaruh obat.
8. 'Bunda lebih sayang aku atau adik?'Saran: Bun, kita harus jelaskan ke si kecil bahwa kita punya rasa sayang yang sama untuk mereka. Namun hanya porsinya yang berbeda. Kita juga harus berikan contoh yang jelas kepada si kecil supaya mereka lebih mengerti.
Jawab: Nak, bunda punya rasa sayang yang sama untuk kalian. Tapi karena adik masih kecil jadi bunda harus gendong ke mana-mana. Tapi nggak berarti bunda nggak sayang kamu. Bunda sayang kamu dengan cara yang berbeda dari bunda menyayangi adikmu. Misalnya, nih bunda masih suapin kamu makan.
Nah, semoga cukup membantu Bunda dalam menjawab pertanyaan sulit si kecil ya. Kalau Bunda ada pertanyaan sulit lainnya, boleh lho di-share di kolom komentar.
Baca juga:
Menjawab Pertanyaan Sulit si Kecil (1) (Nurvita Indarini)