sign up SIGN UP search

parenting

Tentang BLW, Metode Makan yang Diterapkan Andien pada Kawa

Nurvita Indarini   |   Haibunda Kamis, 17 Aug 2017 18:38 WIB
Andien menerapkan BLW saat memberi makan anaknya. Mungkin beberapa bunda penasaran apa itu BLW. caption
Jakarta - Pernah lihat Kawa, putra semata wayang penyanyi Andien, makan belum, Bun? Kalau sudah, pasti tahu dong kalau Kawa kelihatan antusias banget saat makan. Nah, dalam kegiatan makan Kawa, Andien menerapkan metode baby led weaning (BLW). Apa itu?

BLW adalah kegiatan makan di mana bayi dipercaya untuk memegang kendali terhadap proses makan dengan menggunakan insting dan kemampuannya. di akun Instagram-nya, @andienaisyah, Andien menjelaskan dengan BLW maka Kawa menentukan sendiri kapan siap makan, apa yang ingin dimakan, seberapa banyak jumlahnya, bagaimana cara memakan, atau kapan mau berhenti makan.

"Jadi nggak ada proses nyuapin. Di BLW ini juga, bayi dibebaskan untuk mengenal dan mengeksplorasi tekstur padat, warna dan rasa," terang Andien.


Dari BLW, lanjut Andien, anaknya belajar menggigit, mengunyah, menghaluskan dan menelan makanan. Karena nggak disuapi alias makan sendiri, bayi akan main-main dan mengeksplor setiap makanan yang mereka pegang. Kata Andien, bayi akan menggunakan refleks gagging. Refleks ini muncul saat makanan yang masuk ke mulut bayi sulit ditelan karena terlalu besar, terlalu panjang ataupun tidak bisa dikunyah dengan baik.

Untuk memulai BLW, Andien memastikan anaknya sehat dan kondisinya baik. Lalu makan pertama Kawa itu labu siam, brokoli, wortel dan buncis yang sudah dikukus.

Andien dan suaminya mempersiapkan BLW untuk Kawa dengan baik setelah melalui kursus privat bersama seorang dokter. Selain itu Andien juga membaca buku Baby Led Weaning karya Gill Rapley, sosok yang mengenalkan metode ini agar metode yang diterapkan pada Kawa benar-benar aman.

Soal BLW sendiri kalau di Indonesia memang masih ada pro kontra, ya Bun. Ada yang khawatir karena BLW meningkatkan risiko bayi tersedak. Namun di sisi lain ditengarai meningkatkan kemandirian anak dengan menerapkan BLW sejak pertama kali anak mengenal makanan pendamping ASI (MPASI). Kontroversi ini ada karena penelitian tentang BLW masih sangat jarang.

Baca juga: Mau Kasih MPASI, Baiknya yang Homemade atau Pabrikan Ya?

Dikutip dari detikHealth, dokter spesialis anak RSIA Brawijaya Kebayoran Baru, dr Yoga Devaera, SpA(K) beberapa waktu lalu mengingatkan agar orang tua memahami rambu-rambu dalam memberikan MPASI. Misalnya orang tua harus paham bahwa kemampuan anak yang satu berbeda dengan anak lainnya. Jadi tidak perlu memaksakan metode makan tertentu pada anak kalau ternyata anak belum mampu.

Baby led weaningBaby led weaning Foto: thinkstock
Kalau kata dr Meta Hanindita, SPA dari RS Dr Soetomo Surabaya, jika anak belum mampu tapi 'dipaksa' untuk mampu maka membutuhkan lebih banyak waktu untuk memanipulasi makanan bertekstur padat, sehingga dia bisa mengunyahnya sampai menjadi partikel yang lebih kecil untuk ditelan. "Akibatnya bayi lebih cenderung memakan makanan dalam jumlah yang lebih sedikit dari seharusnya, sehingga risiko gagal tumbuh jadi lebih tinggi," terang dr Meta dalam blog-nya, https://www.metahanindita.com/

dr Meta sendiri secara pribadi menyarankan menerapkan kombinasi BLW dengan metode konvensional. Jadi di usia 6 bulan diberikan MPASI dengan konsistensi bertahap dan disuapi. Kemudian BLW bisa dicoba diterapkan saat anak mulai usia 8-9 bulan pada saat snack time.

Ada berbagai metode pengasuhan, termasuk dalam memberikan MPASI pada anak. Tapi baiknya kita nggak cuma mengikuti tren agar dibilang kekinian ya, Bun. Kita bisa mengonsultasikannya dulu kepada dokter spesialis anak yang sudah kita percaya, soalnya kan dokter tersebut yang ikut membantu kita memantau perkembangan dan kondisi anak dari waktu ke waktu.

Menurut Andien, BLW paling cocok karena dia dan suami punya tingkat mobilitas yang cukup tinggi. "Sehingga tidak selalu bisa mempersiapkan makanan dari rumah secara proper," terang Andien di Instagram-nya.

".... MPASI ini metodenya ada banyak sekali. Yang paling baik untuk anakmu inshAllah adalah yang dipilih oleh ibunya. Pilih yang paling nyaman untuk kamu ya. Yang penting, sesi makan harus selalu menyenangkan," pesan Andien.

Baca juga: Bayi Melepeh MPASI Awalnya, Kenapa Ya?

Nah, kalau kenyataannya BLW yang kita terapkan gagal dan membuat kita malah jadi stres, mungkin belum saatnya diterapkan sekarang. Seperti saran dr Meta, bisa kita coba saat usia anak sedikit lebih besar.

Ini mungkin mirip dengan memberikan aneka mainan sensori untuk anak ya, Bun. Ekspektasi kita, anak tertarik dan pintar memainkannya. Namun realita kadang jauh dari ekspektasi karena ada berbagai macam hal yang nggak bisa kita seragamkan. Yang paling penting kalau soal anak sih tumbuh kembangnya bagus karena dapat nutrisi seimbang. (Nurvita Indarini)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!