Jakarta -
Kasus kematian bayi mendadak pada saat tidur masih sering dilaporkan. Memang hidup dan mati itu di tangan Tuhan ya, Bun. Tapi tentu ada ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk mencegah kasus kematian bayi mendadak.
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) memang belum bisa 100 persen dicegah. Apalagi penyebabnya banyak dan kadang malah nggak diketahui pasti penyebab mana yang paling sering memicu kasus ini.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini antara lain rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) yang bisa menjadi ikhtiar pencegahan
SIDS pada anak. Yuk disimak bersama, Bun.
1. Tidurkan Bayi dalam Posisi TelentangTiap Bunda meletakkan si kecil untuk tidur, baik siang maupun tidur malam, baringkan ia dalam posisi telentang ya. Jangan biarkan si kecil tidur di kereta dorong, jok mobil, tempat duduk bayi atau ayunan dalam waktu lama. Setelah terlelap, upayakan untuk langsung membaringkan si kecil di tempat tidur.
Jangan lupa Bun, beritahu pada siapa saja yang sedang mengasuh bayi kita baik perawat, kakek-nenek dan keluarga lainya soal masalah tidur ini, agar mereka juga menidurkan si kecil dengan cara yang sama. Tidur telentang mengurangi risiko kesulitan napas yang dialami bayi pada saat tidur, sehingga mengurangi risiko SIDS.
2. Gunakan Permukaan Kasur yang Datar, Bebas dari Bantal dan Berbagai BonekaTidurkan bayi di kasur datar yang kokoh tanpa bantal atau mainan. Jangan gunakan kasur yang terlalu empuk karena meningkatkan risiko kematian bayi mendadak karena posisi bayi yang melesak ke kasur, apalagi jika dalam keadaan tengkurap.
Agar si kecil tetap hangat, jangan menutupinya dengan selimut tebal atau menaruh lipatan kain di atas tubuh bayi ya, Bun. Soalnya kain-kain ini bisa saja naik dan menutupi wajahnya, lalu menghalangi pernapasannya. Agar lebih aman, kita bisa memakaikan pakaian hangat dan kaos kaki.
Baca juga:
Hubungan Kita dan Suami Bisa Dipengaruhi oleh Tidur Anak, Lho
 Mencegah kematian bayi mendadak/ Foto: dok.HaiBunda |
3. Upayakan Tidak Tidur SeranjangAAP merekomendasikan agar bayi tidur sekamar dengan orang tua namun di ranjang yang berbeda di satu tahun pertama kehidupannya. Hal ini untuk menghindari tertindihnya tubuh bayi oleh tubuh orang tuanya yang sedang lelap tertidur.
Saat kita sedang menyusui bayi dalam keadaan lelah atau kurang
tidur, baiknya ada orang lain yang turut mengawasi. Ini penting agar anak tidak 'terbekap' payudara ibu saat menyusu atau jatuh terlepas dari gendongan ibu.
4. Beri ASIManfaat ASI memang luar biasa, termasuk mencegah bayi kita dari sindrom kematian mendadak ini. Menyusui bayi dapat menurunkan risiko SIDS sebanyak 50 persen. Alasannya ASI diyakini dapat melindungi bayi dari infeksi yang meningkatkan risiko SIDS.
Semakin kita menyusui secara eksklusif, semakin banyak perlindungan yang dimiliki bayi terhadap SIDS. Sebuah meta-analisis 2011 menyimpulkan bahwa bayi yang diberi ASI untuk jangka waktu tertentu mengurangi risiko SIDS mereka hampir setengahnya.
5. Hindarkan Bayi dari KepanasanUntuk menghindari kepanasan, pakaikan si kecil tidak lebih dari satu lapis pakaian. Perhatikan juga nih Bun tanda-tanda kepanasan seperti berkeringat, rambut lembap, atau dada yang terasa panas saat disentuh.
Pakaikan si kecil pakaian yang ringan dan nyaman untuk tidur, serta jaga suhu ruangan pada tingkat yang nyaman. Jangan menutupi wajah atau kepala bayi dengan topi atau kerudung (kecuali bayi prematur) pada saat tidur.
Baca juga:
Gara-gara Nggak Cukup Tidur Anak Bisa Berisiko Kena Diabetes
6. Pastikan si Kecil Dapat Vaksin Sesuai KebutuhanBukti menunjukkan bayi yang telah diimunisasi sesuai dengan rekomendasi dari AAP dan CDC memiliki penurunan risiko SIDS hampir 50 persen dibandingkan dengan bayi yang tidak diimunisasi secara penuh.
 Mencegah kematian bayi mendadak/ Foto: ilustrasi/thinkstock |
7. Jauhkan Bayi dari Asap RokokJangan merokok, minum alkohol atau minum obat terlarang selama hamil dan jauhkan si kecil dari asap rokok. Hampir setiap penelitian telah mengidentifikasi merokok selama kehamilan sebagai faktor risiko SIDS. Minum alkohol dan menggunakan obat juga telah ditemukan sebagai faktor risiko.
Jaga udara di sekitar bayi di rumah, di dalam mobil, dan di lingkungan lain agar bebas asap rokok ya, Bun. Jika orang lain bersikeras untuk merokok, pastikan mereka pergi ke luar rumah untuk melakukannya.
8. Jika Harus Menggunakan Dot/ EmpengJika bayi ditinggal ibunya sementara, sehingga tidak bisa menyusu langsung, penggunaan botol dot bisa saja digunakan. Salah satu hal positif dari dot atau empeng adalah mengurangi risiko SIDS. Meski begitu ada hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Memperkenalkan dot terlalu cepat dapat menyebabkan bingung puting dan menyebabkan bayi lebih suka dot-nya sendiri.
- Taruh dot di mulut bayi saat kita menidurkannya, tapi jangan memasukkannya kembali ke mulut setelah dia tertidur.
- Jagalah dot bersih, dan beli yang baru jika rusak.
- Jangan melapisi dot dengan madu, alkohol, atau zat lainnya. Karena madu bisa menyebabkan botulisme pada anak di bawah 1 tahun. Botulisme ini dikaitkan dengan SIDS.
Perlu dicatat juga Bun, tidak perlu memaksa bayi untuk menggunakan dot jika mereka tidak mau. Untuk menghindari risiko tercekik, jangan menggantung dot di sekitar leher bayi atau menempelkannya ke pakaiannya saat dia tidur.
(aml)